MajalahKebaya.com, Jakarta – Berusaha tanpa menyerah, kuat dengan prinsip dan tidak terlena pada kegagalan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari perjalanan bisnis Natasha Synne. Perempuan kelahiran Pangkalpinang, 15 Juli, yang akrab disapa Natasha atau Inne ini menerapkan dengan teguh keyakinan tersebut ketika ia berada di posisi tidak aman dalam berbisnis. Selain itu, kemampuan untuk berpikir kritis dan kreatif di dalam menyelesaikan tanggung jawab dan konsekuensi di dalam bisnis menjadi point selanjutnya yang diterapkan Natasha ketika berhadapan dengan tantangan.
Natasha membangun bisnis dengan belajar memulai bisnis kecil-kecilan. Awalnya ia mendesain kaos untuk acara dengan menyediakan bahan yang nyaman, hasil desain yang berbeda dengan yang lain dan model yang up to date.
“Awalnya saya berbisnis pakaian, yaitu kaos by makloon saat masih kuliah dan sempat berhenti. Lalu saya mulai jalankan lagi pada tahun 2005 hingga tahun 2007. Tapi lama kelamaan saya mulai belanja bahan sendiri dan mendesain sendiri. Kebetulan ada tukang jahit yang bisa menghasilkan busana yang saya mau. Maka sejak tahun 2011, saya memulai dengan brand sendiri, yaitu Item Clothes. Waktu itu selain bisnis baju, saya juga punya bisnis sampingan di bidang ekspedisi. Akhirnya bisnis fashion saya tidak hanya baju, tetapi sepatu dan tas. Baju ready to wear, resmi dan batik. Saya juga melakukan promosi dari bazaar ke bazaar dan juga ada toko.”
Sayangnya saat terjadi pandemi, Natasha harus menerima kenyataan bisnis fashion-nya dengan label Synne Batik dan En Te Boutique menjadi terhambat dan perkembangan usaha yang terus melambat. Situasi ini terjadi karena mall dan tempat biasa ia menyelenggarakan bazaar terpaksa ditutup. Menghadapi kondisi tersebut, Natasha tidak berdiam diri. Ia mencari untuk menemukan peluang baru. Akhirnya pada Juli 2021, Sarjana Ekonomi Akuntansi ini, mendirikan Restoran Danau Sentani dengan menu seafood bersama lima sahabatnya.
“Kami membangun restoran bersama. Untuk marketing dan promosi kami para owner yang menjalankan. Link dan tamu yang makan juga para komunitas dari kami. Baik acara arisan, ulang tahun dan lain-lain. Hingga tersebar dari mulut ke mulut. Alhamdulillah berkembang pesat, Sabtu dan Minggu selalu full booking.”
Restoran yang berlokasi sangat nyaman untuk healing ini memiliki pemandangan yang indah, menawarkan suasana seperti di luar kota, sehingga mendukung konsumen atau tamu resotran untuk betah berlama-lama berada di restoran.
Selain masih dipadatkan dengan manajemen pengembangan dan strategi marketing untuk usaha restorannya, saat ini Natasha juga sedang mempersiapkan bisnis fashion-nya di tengah kondisi yang sudah mulai normal. Ia kembali merancang busana dengan desain terkini dan disesuaikan dengan style berhijab agar tetap nyaman serta fashionable.
Kendala Berbisnis. Natasha menghadapi kendala dengan adanya regulasi pemerintah yang sering berubah-ubah dalam peraturan untuk pelaku usaha terkait kondisi pandemi. Ia sempat mengalami kebingungan dalam peraturan untuk pelaku usaha terkait kondisi pandemi. Namun apapun yang terjadi, ia berkomitmen akan selalu taat mengikuti peraturan.
“Intinya saya berbisnis karena berawal dari hobi. Karena dari hobi jadi menyenangkan dan saya tidak merasa tantangan yang ada itu menyulitkan. Tetapi saya melakukannya dengan cara menyenangkan.”
Dukungan Keluarga. Natasha merupakan anggota Bhayangkari yang bersyukur mendapat dukungan dari keluarga khususnya suami tercinta. Ibunda dari Namira Pramadhina Anjali (21 tahun), Reuben Muharrom Narendra (17 tahun), Nisrina Rania Emarissa (16 tahun), Evander Ragil Indrastata (14 tahun) ini, menyadari sebagai istri yang mendampingi tugas suami, ia harus berpindah-pindah lokasi. Dari sana ia memilih untuk usaha dengan motivasi dari keluarga tercinta. Selain itu ia juga ingin mengajarkan anak-anak agar dapat berkarya mandiri dan tidak menyia-nyiakan waktu.
Sebagai bentuk terima kasih terhadap dukungan dan motivasi yang diberikan keluarga, Natasha tidak pernah sekalipun melewatkan kesempatan untuk berbagi kebahagiaan bersama keluarga. Ia sering mengajak anak-anak dan juga teman anaknya untuk kulineran bersama. Sesekali ia menghabiskan waktu untuk merawat diri bersama keluarga.
Target Mengembangkan Bisnis. Natasha merasakan bahwa mengembangkan bisnis kuliner memiliki prospek cerah. Karena itu ia berencana akan membuka restoran dengan konsep dining and club. Saat ini rencana membuka resto baru dengan brand MYRA, Resto Dinning & Club tersebut sedang dalam proses. Namun untuk bisnis fashion, Natasha akan tetap konsisten menjalankan dan terus mengembangkan sesuai dengan passion yang dimiliki.
“Saya merasa bisnis fashion dan kuliner itu passion dan berawal dari hobi. Saya suka beli baju-baju lucu walau kadang tidak saya pakai dan itu juga jadi sumber inspirasi. Saya akan tetap menjalankan bisnis fashion ini dan juga di kuliner. Saya senang melihat anak-anak muda yang aktif, kreatif dan selalu mencoba hal-hal positif sampai menemukan passion. Terus lakukan yang terbaik selagi masih muda dan cari terus apa yang bisa menjadi peluang usaha.”
