Feed

Hj. Zahra Yolanda Istri Bupati Kab.Taliabu Maluku Utara, H. Aliong Mus: Bangkit Pulihkan Indonesia Dimulai dari Diri Sendiri

MajalahKebaya.com, Jakarta – Hj. Zahra Yolanda, perempuan cantik, ramah dan rendah hati kelahiran Tangerang, 17 September, telah berhasil membangun dan membesarkan kariernya sejak usia remaja. Ia mengawali karier sebagai penyanyi dan pemain sinetron pada beberapa stasiun televisi. Namun di samping itu, Hj. Zahra, begitu sapaan akrabnya, memiliki bisnis bidang fashion seperti pakaian dan jilbab. Sayangnya di masa pandemi, ia harus merasakan kondisi yang tidak menentu pada bisnisnya. Hj. Zahra menyadari bahwa masyarakat lebih prioritas pada produk kesehatan dibanding fashion. Namun ia berusaha untuk terus bergerak dan menggunakan media jejaring secara online maupun offline dengan mengirim produk pada daerah yang menjadi target market.

“Seperti Ternate dan Taliabu karena fashion yang saya jual cenderung memiliki harga yang relatif terjangkau. Dan strategi yang saya lakukan dengan menggunakan produk tersebut serta memberikan fasilitas pada anggota PKK untuk menggunakan produk dari bisnis yang saya bangun. Alhamdulillah hingga saat ini bisnis tetap berjalan walaupun belum maksimal.”

Hj. Zahra mengambil langkah untuk keluar dari krisis dengan memanfaatkan media online dan jaringan bisnis, sehingga tetap berkelanjutan dan dapat menopang keluarga dalam aspek ekonomi. Pada lingkungan sekitar, ia memberikan edukasi tentang kesehatan pada anak dan ibu, mendukung pemberian vaksinasi pada masyarakat dengan berkerja sama pada Dinas terkait, mengajak masyarakat hidup sehat dan menjaga kebersihan sehingga alam akan terjaga.

Sebagai TP PKK dan Penasehat DWP, Hj. Zahra selalu menekankan kreativitas ibu-ibu untuk selalu beradaptasi dengan perkembangan bisnis, sehingga produk yang dihasilkan memiliki keunikan dan keunggulan yang berbeda dengan kabupaten lain. Selain itu, ia membangun kerja sama dengan kabupaten lain untuk sharing informasi terhadap perubahan.

Dalam menghadapi kondisi situasi pandemi, mahasiswi Semester 2 Universitas Terbuka ini berupaya pada kesehatan keluarga dan mendampingi karier suami sebagai TP PKK dengan terus melakukan pembinaan dan berbagai kegiatan dengan menerapkan protokol kesehatan yang telah ditentukan.

“Saat ini karir saya fokus pada pemberdayaan masyarakat dengan mendorong masyarakat untuk terus produktif dalam menghasilkan produk-produk pangan hasil olahan yang Alhamdulillah pada lomba desa dan HKG PKK di bawah kepemimpinan saya membawa beberapa penghargaan. Sedangkan untuk keluarga, saya selalu memperhatikan kesehatan dan pola makan sehingga stamina dan kesehatan tetap terjamin.

Disiplin Prokes. Kesadaran diri sendiri dan masyarakat untuk menghadapi pandemi dengan cara menerapkan pola hidup sehat, menjalankan prokes, mengikuti kebijakan pemerintah, melaksanakan vaksinasi, mengikuti PCR jika melaksanakan perjalanan dan melaksanakan karantina mandiri sebagai bentuk tanggung jawab terhadap penularan virus akibat perjalanan yang dilakukan.

Gerakan wajib vaksin di daerah yang didampingi harus mencapai target dengan berbagai cara. Hj. Zahra melakukan dengan melihat kondisi dan situasi masyarakat. Bahkan strategi yang dilakukan dengan memberikan reward berupa kupon hadiah yang menarik untuk masyarakat agar tergerak mengikuti vaksin. Contoh yang telah dilakukan pada beberapa kecamatan dan desa dengan memberikan reward alat rumah tangga, sembako hingga handphone untuk anak-anak sekolah dengan menggunakan undian.

Secara pribadi, ibunda dari Muhammad Azzam Mus (Kelas 2 SD), Muhammad Tawafi Rezgy Mus (Kelas 1 SD) dan Ahmad Husein Mus (1 tahun 5 bulan) dan istri dari H. Aliong Mus (Bupati Kab.Taliabu Malut) berusaha memberikan contoh hidup sehat dan menggunakan masker untuk menjaga prokes. Ia menjadi role model masyarakat dalam menghadap kondisi pandemi.

Selain itu, Hj. Zahra mengikuti vaksinansi 1 dan 2. Dalam kelompok dan organisasi, ia selalu mendukung program pemerintah dengan memberikan edukasi dan motivasi masyarakat untuk hidup bersih dan sehat. Salah satunya memperhatikan warga yang sakit atau mengalami keterbatasan pada anggota tubuh dengan memberikan fasilitas pengobatan melalui rujukan Rumah Sakit yang dapat ditangani.

Contohnya, operasi bibir sumbing dan pemasangan kaki dan tangan palsu pada masyarakat yang memiliki keterbatasan.
Suka Duka Masa Pandemi dan Me Time. Rutinitas dan aktivitas di masa pandemi, yang dilakukan Hj. Zahra dengan memanfaatkan waktu duduk bersama, makan dan berdiskusi tentang kesehatan. Hj. Zahra juga memberikan pemahaman pada anak-anak yang masih kecil dengan cara mencuci tangan yang benar, menggunakan masker, minum vitamin dan mengurangi aktivitas bertemu dan berinteraksi dengan orang bayak.

Sedangkan dengan suami, Hj. Zahra selalu mengingatkan untuk mengonsumsi vitamin dan melakukan disinfektan jika keluar rumah karena aktivitas yang harus dilakukan.Untuk menghindari stress, ia selalu mencari informasi yang sifatnya positif dengan membaca biografi orang-orang sukses atau perjalanan karier perempuan inspiratif agar selalu berpikir positif dan terus belajar menjadi manusia yang lebih baik serta peka dengan keadaan sekitar.

Sosok Inspirasi dan Peran Ibu. Ibu sebagai orang tua selalu menjadi inspirasi yang tak pernah tergantikan dalam hidup penggemar diving, badminton, dancing dan menyanyi ini. Karena sosok Ibu tercinta, ia bisa menjadi seperti ini. Tak hanya itu, beberapa tokoh perempuan seperti Najwa Sihab, perempuan cerdas yang memiliki wawasan dan ibu-ibu bupati yang sukses menjadi inspirasi untuknya belajar dan menjadi orang yang berguna bagi diri sendiri dan orang banyak.

“Mereka memberikan pengaruh positif untuk anak-anak dan keluarga serta anggota yang didampingi. Suami juga menjadi inspirasi bagaimana memimpin karena gaya kepemimpinan yang dimiliki menjadi role model saya ke depan.”

Peran seorang ibu, menurut Hj. Zahra sangatlah luar biasa karena sebagai perempuan memiliki kodrat melahirkan, merawat, membesarkan dan menjaga anak-anak yang kelak menjadi orang yang berguna dengan didikan rohani dan jasmani.

Hj. Zahra memiliki kenangan yang tak pernah terlupakan dengan Ibunda tercinta. Kenangan mereka selalu menjadi inspirasi karena Ibunda merupakan perempuan multitasking yang tidak pernah mengeluh dan menangis walaupun kondisi ekonomi kurang. Namun selalu memberikan senyum dan semangat untuk terus maju dan berkarya serta doa yang tidak putus demi kesuksesan anak-anaknya.
“Ibunda adalah inspirasi saya untuk menjadi ibu yang lebih baik lagi.”

Hj. Zahra selalu bersyukur dengan semua nikmat yang Allah berikan, berdoa dan terus belajar dengan berbagai hal untuk meningkatkan kapasitas kompetensi yang kelak dimiliki dan terus berjuang serta berpikir positif dengan segala rintangan yang dihadapi.
“Saya berharap perempuan Indonesia selalu kuat dan menjadi cahaya bagi kehidupan keluarga dan seluruh masyarakat.”

1 Comment

1 Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top