MajalahKebaya.com, Jakarta – Inovasi dan kreativitas menjadi kunci seorang desainer dalam mempersembahkan karya terbaiknya, sehingga mampu bertahan di dunia fashion. Sri Meilina, S.H, desainer kelahiran Palembang, 19 Mei, meyakini prinsip tersebut dengan keteguhan hati dan kini ia berhasil menghadirkan karya yang memberikan sentuhan baru, tetapi tetap mempertahankan ciri khas tradisional. Ini menjadi hasil terbaik dari proses perjalanannya sebagai seorang desainer ketika ia berkomitmen untuk terjun di bidang fashion yang berbasis budaya lokal.
“Awalnya profesi saya ini adalah hobi yang ditekuni secara serius yaitu di bidang fashion yang berbasis budaya lokal. Brand saya adalah Lady’s Tenun Klasik dan sudah berdiri pada Mei 2004 lalu perlahan saya kembangkan sampai saat ini.”
Lina Dedy, panggilan akrab desainer yang juga menjabat sebagai Direktur PT. Assaari Romuzun, perusahaan yang bergerak di bidang bahan bakar minyak ini, bersyukur memiliki pengrajin sendiri di antaranya pengrajin jumputan dan pengrajin kain blongsong. Kedua pengrajin ini berkontribusi memberikan rancangan terbaik yang diminati pasar.
Sarjana Hukum yang hobi memasak ini, menyadari bahwa kunci setiap rancangan terletak pada bahan berkualitas. Karena itu ia menggunakan kain sutera untuk menambahkan kesan eksklusif.
Sementara untuk segmen pasar, Lina Dedy lebih memahami kebutuhan dan keinginan konsumen atau pembeli. Ia lebih mengutamakan bahan-bahan yang berkualitas seperti bahan Sutra ATBM (yang ditenun satu-satu), Sutra yang dirangkai benang lembar demi lembar bukan bahan langsung jadi, sehingga bahan-bahan tersebut terlihat detail, apik dan halus, dan ini biasanya diminati oleh pembeli dari kalangan menengah ke atas. Tetapi Lina juga tidak menutup mata untuk keinginan dari konsumen membeli dari bahan-bahan ATBM dan Thaisilk. Semua keinginan dari konsumen selalu diperhatikan, karena Lady’s Tenun Klasik selalu memberikan yang terbaik buat konsumen atau pembeli.
“Pada November 2022 lalu, Ibu Iriana Jokowi dan istri Wakil Presiden berkesempatan hadir di Palembang. Beliau menyempatkan diri berbelanja di Griya Agung Palembang. Salah satu UMKM yang kebanjiran order adalah Lady’s Tenun Klasik. Alhamdulillah ibu negara beserta rombongan berbelanja di Lady’s Tenun Klasik dengan membeli kain dan busana khas Palembang.”
Terobosan Ide Kreatif. Memberikan sentuhan baru pada setiap karya atau desain yang dibuat, tetapi konsisten mempertahankan ciri khasnya berupa penggunaan kain tradisional seperti songket, jumputan, batik, tajung dan kain blongsong. Komitmen ini yang tak akan pernah menjauh dari ide-ide kreatif Lina Dedy selama ia berinovasi.
“Inovasi yang saya lakukan seperti jumputan batik dan sampai sekarang menjadi inspirasi desainer lain yang bermain di ranah kain tradisional adalah jumputan songket. Saya sudah memperkenalkan jumputan songket sejak tahun 2010, lalu ada juga koleksi kain songket yang diprada.”
Target dan harapan selanjutnya, Lina Dedy ingin memperluas usaha dengan membuka cabang di Jakarta, meningkatkan kualitas sumber daya dan tetap melakukan inovasi serta kreativitas. Istri dari Dedy Mandarsyah serta ibunda dari Lady Aurellia Pramesti (Kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang) ini, berupaya menjaga kepercayaan konsumen dan selalu mengikuti perkembangan zaman demi meraih harapan yang disematkan dalam setiap mimpinya.
“Pada tahun 2022, saya mendapat penghargaan sebagai Kategori Successful Women In Professional Award, yaitu sebagai bentuk pengakuan atas karya saya selama ini. Ini membuat saya semakin bersemangat dan menjadikan momentum sebagai pelaku kewirausahaan UMKM yang didukung kreativitas dan inovasi sebagai garda terdepan yang memenangkan persaingan ekonomi global.”
