MajalahKebaya.com, Jakarta – “Lelah berarti boleh beristirahat sejenak, bukan menyerah..”, pernyataan sederhana penuh makna yang ditorehkan seorang gadis muda kelahiran Surabaya, 1 September 2004, Angelica Baebie Tjandra atau Anggie telah mengantarkannya menjadi remaja produktif yang tangguh.
Anggie yang sedang berkuliah di jurusan DKV, memiliki rangkaian prestasi membanggakan, di antaranya Juara 1 Fun Chinese Calligraphy, Juara 3 Langsong & Erge Competition, Juara 1 Ujian ANZCA, Juara 3 Ujian ABRSM Penampilan Terbaik Tingkat Pemula.
Memiliki prestasi dan pencapaian yang baik sebagai pelajar, tidak membuat Anggie merasa segalanya. Justru ia terus mempelajari pengetahuan dan keterampilan baru. Buktinya saat ini Anggie sedang mempelajari beberapa keterampilan seperti Digital Illustrastion dan Video Editing. Selain itu, ia konsisten memperdalam skill yang dimiliki seperti menggambar, melukis, menulis, membaca, menyanyi dan bermain piano.
Sebagai remaja aktif, Anggie memanfaatkan waktu luang dengan baik. Dalam waktu seminggu, ia hanya memiliki sedikit waktu luang. Anggie berkuliah dari Senin sampai Sabtu. Setiap minggu, ia harus mengikuti banyak studio yang waktunya berjam-jam.
“Kebetulan hobi saya rata-rata berkaitan dengan kuliah seperti menggambar dan melukis. Karena saya memilih jurusan kuliah berdasarkan bakat dan minat, sehingga saat mengerjakan tugas kuliah saya masih bisa menikmatinya. Sebaliknya saat melakukan hobi, saya merasa sedang berlatih untuk kuliah. Namun ada beberapa hobi di luar kepentingan kuliah seperti menyanyi dan bermain piano. Untuk melakukan dua hobi itu, saya terbantu dengan les yang saya ikuti. Untuk hobi membaca dan menulis, saya benar-benar berusaha untuk menyempatkan membaca minimal 10 halaman atau menulis sedikit sebelum saya tidur dan memanfaatkan hari-hari libur.”
Generasi Muda Tangguh Tanpa Efek Pandemi. Sebagai generasi muda, Anggie berupaya produktif agar tumbuh menjadi remaja yang berkarya dan berdaya di tengah gempuran masa pandemi. Semangat berkarya harus muncul terlebih dulu dari dalam diri setiap individu. Hadirnya semangat berkarya didorong dengan adanya dukungan dari orang-orang terdekat seperti keluarga dan teman, maupun motivasi dan inspirasi dari orang-orang sukses.
Berkaitan dengan efek pandemi yang ramai memopulerkan kaum rebahan, Anggie dapat mengatasi dengan membangun niat yang kuat dari dalam diri untuk tetap berkarya. Banyaknya kegiatan yang dilakukan secara online tidak menutup semangat berkarya, tetapi dapat mendorong dan mempermudah dalam berkarya. Sebagai contoh, ada banyak aplikasi yang dapat digunakan untuk editing dan lebih mudah dalam mempublikasikan karya. Seperti melalui Instagram dan media sosial lainnya.
“Mungkin awalnya memang cukup sulit untuk menghilangkan rasa ‘mager’ (malas gerak dalam kamus anak-anak muda). Sejujurnya saya pun pernah mengalaminya. Hal ini sangat manusiawi. Tidak apa-apa merasa ‘mager’, yang penting setiap anak muda mengetahui kapan mereka harus mengubah rasa ‘mager’ mereka, menjadi rasa semangat berkarya.”
Sebenarnya ada banyak kegiatan yang dapat dilakukan sambil rebahan. Contohnya mempelajari skill baru dari YouTube, mencari ide-ide dari TikTok dan Instagram. Indonesia memiliki banyak teknologi yang begitu canggih untuk dimanfaatkan sebaik mungkin. Gunakan teknologi yang ada untuk belajar dan jangan pernah putus asa untuk mengembangkan diri.
Beradaptasi dalam Penggunaan Gadget. Cara bijaksana dalam menggunakan gadget dan media sosial, menurut Anggie dengan belajar memahami waktu dan situasi. Mengetahui kapan waktunya beristirahat dan kapan waktunya bekerja. Anak-anak muda harus mengetahui bahwa gadget dan media sosial sejatinya bukan sekadar alat untuk bersenang-senang dan bermain. Gadget dan media sosial dapat digunakan untuk mencari ide, mempelajari skill baru dan mencari informasi mengenai berbagai hal. Dengan memahami waktu dan situasi, anak-anak muda dapat membagi waktu mereka antara bekerja dan beristirahat. Tidak selalu menggunakan gadget dan media sosial sebagai sumber kesenangan, tetapi sebagai sumber ide, pengetahuan dan informasi.
“Dampak negatif gadget dapat membuat lupa waktu dan terlena karena keterusan bersenang-senang dan bermain, serta apabila tidak mampu menyaring hal yang baik dan buruk, maka akan lebih mudah memberi pengaruh buruk. Bagi saya pribadi, gadget menjadi hal penting untuk membantu mencari ide-ide kreatif dan menginspirasi dalam berkarya, meningkatkan skill melalui berbagai tutorial di Youtube dan mencari informasi terkini melalui berbagai media sosial.”
Bersyukur Atas Dukungan Keluarga. Anggie bersyukur mendapat dukungan penuh dari orang tua dan keluarga untuk menempuh pendidikan dan mengerjakan hobi. Orang tua Anggie selalu memberikan fasilitas untuk hal-hal yang dibutuhkan dalam hal mengembangkan bakat dan minat.
“Orang tua saya sendiri selalu berusaha yang terbaik agar saya dapat mengembangkan bakat dan minat. Mereka juga tidak pernah menjatuhkan mental dengan memberikan komentar negatif tentang karya-karya saya. Komentar yang mereka berikan selalu komentar yang membangun dan memberi semangat bagi saya untuk terus berkembang.”
Keluarga adalah support system pertama dan utama. Keluarga bagi Anggie adalah sesuatu yang sangat berharga. Bahkan kata berharga tidak mampu mendeskripsikan betapa berharganya keluarga. Hal ini dikarenakan terdapat sejumlah orang yang akan selalu ada dan mendukung dengan tulus, merangkul kejatuhan dan kegagalan, menyelamati dan berbahagia dalam kesuksesan serta keberhasilan di dalam keluarga.
“Tidak ada satupun hal di dunia ini yang mampu menggantikan arti keluarga bagi saya.”
Anggie berhasil menyiasati padatnya aktivitas sehari-hari dengan bijaksana. Selain bersama keluarga, ia tetap dapat bersosialisasi dan menghabiskan waktu luang pada jeda kelas kuliah bersama dengan teman-teman untuk membahas tugas dan bercerita.
“Saya tetap bersosialisasi dengan saudara jauh, saling teleponan untuk bercerita dan menjaga agar hubungan tetap terjalin dengan baik, meskipun terpisah jarak.”
Motivasi Mewujudkan Resolusi. Tak ada impian yang terlalu muluk disematkan Anggie dalam mengarungi perjalanan di tahun yang baru. Ia hanya ingin menjadi pribadi yang lebih baik, mengurangi over thinking dan dapat membawa positive vibes untuk orang-orang di sekitarnya.
“Saya lebih berani meng-explore skill yang dimliki, tidak ragu dalam memulai suatu hal yang baik dan konsisten dengan apa yang dikerjakan, serta dapat menginspirasi banyak orang. Semoga di tahun ini saya konsisten dalam membuat sebuah konten di akun intagram @anggiebaebie_ yang nantinya diharapkan dapat menjadi ‘rumah’ bagi mereka yang sedang bersedih dan bergumul dengan masalah hidup. Semoga juga dari akun tersebut, saya bisa menerbitkan sebuah buku yang dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi pembaca. Saya juga sedang menjalankan sebuah akun edit, sebuah fanbase account seorang public figure. Saya berharap skill saya dalam mengedit foto dan video dapat meningkat melalui akun tersebut dan konsisten juga dalam berkonten.”
