MajalahKebaya.com, Jakarta – Rasa bangga dan cinta dengan budaya Indonesia telah terpatri dalam diri seorang perempuan kelahiran Denpasar, 17 September, Putri Gorda. Putri, sapaan akrab penggemar memasak dan public speaking ini menyadari bahwa budaya Indonesia sangat beraneka ragam terutama di bagian wastra dan ini merupakan kekayaan dari bangsa yang tidak boleh dilupakan. Tak dipungkiri busana tradisional Indonesia sangat mewah dan elegan, khususnya busana Bali. Putri yang lahir di Bali menggambarkan perpaduan warna dan sentuhan emas dari wastra Bali menjadi sangat elegan dan mewah. Putri yang berprofesi sebagai profesional MC selalu menggunakan kebaya modifikasi.
“Saya tidak menghilangkan unsur-unsur elegan dan bersahaja kemudian menampilkan sosok feminin, tapi berkarakter dan bersahaja. Ketika saya menjadi MC, saya benar-benar bangga ketika saya menggunakan kebaya. Kebaya tidak terlalu relate sama yang tertutup dan terbuka. Jadi kebaya itu benar-benar menyesuaikan dengan porsinya. Kalau di Bali terkenal dengan jenis yang brukat, jadi memang tidak selalu tertutup, tetapi masih sopan.”
Putri berkomitmen mengenakan kebaya sebagai salah satu wujud kecintaan dan melestarikan budaya dari Indonesia. Karena itu, Putri sangat menentang jika ada video yang tersebar di media sosial dan menggunakan kebaya, tetapi kontennya tidak pantas. Sebagai generasi muda, seharusnya mampu menghargai budaya sendiri, bukan menjatuhkan dengan cara menjadi viral di sosial media dengan konten yang tidak pantas.
Upaya untuk meningkatkan rasa cinta tanah air tidak hanya diwujudkan bersama profesinya, tetapi Putri mempromosikan dan meningkatkan citra kebaya Bali dengan berkolaborasi bersama desainer lokal Bali yang karyanya luar biasa.
“Ada beberapa vendor kebaya yang diajak kerja sama kemudian ketika saya menggunakan pasti saya tag agar bisa memperlihatkan bahwa kebaya Bali itu tidak monoton dan bisa dimodifikasi dengan bermacam sentuhan fashion yang beraneka ragam. Wastra atau kebaya Bali bukan hanya bisa dipergunakan dalam bentuk klasik biasa, tapi juga bisa menjadi busana modern yang tidak menghilangkan unsur budayanya.”
Mengaminkan Harapan Terbaik. Putri berharap agar wastra atau kebaya Bali bisa dikenal mancanegara. Ia sangat bangga ketika ada orang yang mengapresiasi kebiasaannya mengenakan kebaya.
“Kemarin waktu saya ada di salah satu event G20, saya mengenakan kebaya. Salah seorang Menteri dari Autralia mengatakan kepada saya bahwa kebaya yang saya gunakan sangat indah. Saya bangga ketika ada orang yang mengapresiasi saya ketika menggunakan kebaya. Harapannya, semakin banyak generasi muda yang menyadari bahwa mengenakan kebaya tidak kalah keren dengan pakaian internasional lain. Kebaya jika dikenakan dengan tepat, memiliki perpaduan warna dan sentuhan yang indah, maka kebaya akan terlihat mewah, keren, elegan dan modern.”
Putri terpilih menjadi salah satu MC KTT G20 Bali beberapa waktu lalu karena ia sangat professional dan capable. Terpilih dan dipercaya pada moment besar berskala internasional yang dihadiri kepala-kepala Negara dan pejabat-pejabat penting pemerintahan dari berbagai Negara penting di dunia, bagi Puti adalah prestasi dan reputasi terbesar dan luar biasa membanggakan dirinya.
Bagaimana tidak bersyukur dan bangga, Putri telah lolos seleksi yang tentunya begitu ketat oleh tim Kemenlu dan tim yang dikomandani Wishnutama Kusbandio yang merupakan Koordinator Tim Asistensi dan Kemitraan Panitia Nasional Presidensi G20 Indonesia. Ia terpilih menjadi salah satu MC untuk rangkaian acara KTT G20, salah satunya yang terbesar adalah Gala Dinner yang digelar di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK) Bali.
Tugas menyambut setiap Kepala Negara dan juga Presiden Jokowi serta Ibu Negara Iriana Widodo, bagi Putri adalah sebuah kepercayaan yang sangat luar biasa ia rasakan. “Perasaan saya ketika ditunjuk happy banget karena ini puncak semua rangkaian acara G20. Ada perasaan tidak percaya sebenarnya karena saya ini termasuk MC terbaru di government, sebelumnya saya fokus di wedding dan corporate dan saya punya satu beban tersendiri.. bebannya adalah bagaimana saya menunjukkan bahwa saya memang pantas terpilih sebagai salah satu MC di G20. Saya merasa sangat bersyukur, dan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan, saya tiada henti bersedekah dan terus berkomitmen untuk membantu temen-temen yang memang kiranya mau belajar public speaking. Apalagi setelah acara G20 itu, saya mendapatkan lebih banyak DM dibandingkan sebelumnya mengenai public speaking dan dunia per-MC-an dan saya berusaha jawab satu persatu. Semakin banyak yang minta saya untuk buka kelas public speaking, sehingga ke depannya kemungkinan saya akan buat kelas online atau sharing sessions dan saya akan open jika diundang oleh sekolah-sekolah atau universitas untuk berbicara mengenai public speaking dan saya tidak akan memberikan tarif khusus.”
Bagi Putri, menjadi MC di event besar berskala internasional, bukan hanya bangga tapi lebih dari itu, ia berkesempatan bisa mengeksplor semua potensi diri yang dimilikinya. “Ketika konferensi saya bisa menjadi lebih formal, ketika Gala Dinner saya bisa lebih casual .. jadi bagi saya ajang G20 ini menjadi wadah untuk bisa mengeksplor diri. Saya bersyukur banget ada G20 ini, saya bisa mengeksplor diri terutama di bidang seni entertainment.. Saya bisa jadi fully entertainer seperti saya menyisipkan nyanyi-nyanyi singkat dibantu oleh team band dan ada tari-tarian, saya juga nyinden Bali atau kidung, terus di opening saya ikut menari juga, saya menjadi part of the show.. pokoknya banyak banget yang saya pelajari.”
Totalitas dan profesionalitas yang ditunjukkan Putri mendapat pujian dan pengakuan dari berbagai pihak, baik corporate maupun government. Ia pun tidak dipandang sebelah mata hanya sebagai pekerja tetapi lebih sebagai partner dalam menyukseskan sebuah acara. Orderan pun berdatangan dan banyak yang repeat order.
Tangguh Berkiprah Sebagai Professional MC. Profesi sebagai MC, menurut Putri, membutuhkan skill dan kemampuan diri yang mumpuni, bukan sekadar cuap-cuap. Selain passion dan knowledge yang memadai, yang paling dibutuhkan dan syarat utama menjadi professional MC adalah brain, beauty, dan behavior. Untuk mencapai itu, tidak mudah dan instan, tapi melalui proses belajar dan perjuangan yang panjang.
“Awalnya gaji saya hanya 300 ribu per MC dan itu saya inget banget di tahun 2008, dan sampai sekarang saya sudah bisa menentukan rate sendiri merupakan sebuah perjuangan dan perjalanan yang sangat panjang. Jadi kalau ada orang mengatakan bahwa MC itu pekerjaan yang mudah, itu anggapan salah. Karena untuk menjadi seorang public speaker atau MC, dibutuhkan brain, beauty dan behavior. Tidak hanya modal cantik saja, tapi harus pintar dan banyak membaca agar secara intelektual memadai. Kemudian penampilan harus diperhatikan bahkan tata krama, behave kita juga harus diperhatikan sekali, karena kita harus dapat menyesuaikan bagaimana bisa bereaksi terhadap segala situasi yang ada dan kondisi ketika sedang MC, mencari solusi ketika misalnya ada yang tidak sesuai dengan plan atau bagaimana cara kita berimprovisasi terhadap perubahan. Dari situ akhirnya terlihat mana MC yang sudah profesional dan yang belum.”
Dalam menjalani karier, trik sukses yang menjadi prinsip Putri adalah tidak pernah berhenti belajar. Ia menyadari segala sesuatu akan selalu berkembang mengikuti tren. Kemauan keras untuk berlatih dan melakukan evaluasi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari proses pembelajaran untuk mempersembahkan performa yang baik.
“Jangan malu untuk mengevaluasi diri, dan jangan menutup diri untuk menerima masukan atau kritikan dari orang. Kita harus menjadi diri sendiri karena itu yang paling penting. Walaupun kita mencoba untuk mencari inspirasi dari orang, tapi kita harus tetap mengaplikasikan kepada diri sendiri karena diri sendiri tidak akan bisa tergantikan dan yang paling penting kita harus mengingat bahwa di dalam hidup ini yang pertama Tuhan.”
Ketika berhadapan dengan masalah, Putri berusaha untuk tetap mengingat jika masalah yang datang dalam kehidupan adalah pembelajaran. Untuk mengatasi dan menghadapi masalah, langkah penting yang dilakukan adalah berbagi. Caring is sharing, bukan hanya masalah, tetapi ilmu dan pengetahuan dapat dibagikan dengan hati yang gembira. ‘Let’s share together let’s go together.”
Selama menjalani pekerjaan dan karier, Putri terinspirasi sosok Ibunda tercinta. Bagi ibunda dari Hiroyuki Gorda Alshafrizal ini, figur ibu bagi perjalanan kariernya sangat berarti dan berharga. Ibunya merupakan single mom yang hebat dan kuat yang mampu membesarkannya dengan penuh perjuangan.
“Selain ibu, inspirasi saya selanjutnya Lady Diana karena kita tahu sendiri Putri Diana ini orang yang sangat elegan, intelektual, dan juga independen. Jadi saya bisa melihat perjuangan beliau dan beliau juga cantik sekali tapi bener-bener menginspirasi. Kalau dari segi karier, saya terinspirasi Mbak Andreali yang mengajarkan saya banyak hal terutama menginspirasi bagaimana membawa diri sebagai seorang perempuan dari cara pembawaan diri ketika kita MC, berbicara dengan orang diberikan dengan sentuhan seni musik untuk menciptakan suasana jadi berusaha menginspirasi saya dan tentunya Mbak Najwa karena beliau sosok yang sangat pintar. Saya menjadi semangat untuk lebih banyak membaca, mendengarkan, dan belajar dari pengalaman orang lain, sehingga ketika kita tampil didepan umum di atas panggung kita bisa berbicara dengan angle dan sudut pandang yang berbeda.”
