Cover Story

dr. Ika Ayu Windyasari, M.Biomed (AAM): Pacu Diri Tetap Aktif, Kreatif, dan Berempati di Masa Sulit

MajalahKebaya.com, Jakarta – Pandemi Covid 19 yang terus berlanjut hingga kini memasuki tahun ketiga, menghempas semua sektor kehidupan, dirasakan dampaknya oleh semua kalangan tanpa kecuali. Tetap bisa sehat, bertahan, bahkan kreatif produktif di kondisi ini, merupakan sesuatu yang amat sangat luar biasa dan patut disyukuri. Pencapaian yang paling berharga dan utama saat ini adalah kesehatan. Itulah yang diyakini dan selalu ditekankan oleh dokter cantik, dr. Ika Ayu Windyasari, M.Biomed.(AAM).

Di saat-saat krisis seperti ini, menurut dr. Ika, yang paling dibutuhkan selain ketangguhan dan ketahanan diri yang kuat, jiwa sosial dan peduli sesama juga digugah terutama kepada mereka yang sangat terdampak. Namun, yang paling penting kita sendiri dulu harus sehat dan mampu menolong diri sendiri.

“Yang paling utama dan menjadi nomor satu, kita harus menyehatkan diri kita dulu baru menyehatkan lingkungan, membahagiakan diri dulu baru membahagiakan lingkungan. Selain itu, yang tidak kalah penting adalah kita harus semangat dan sabar. Kita harus memiliki semangat dulu dan sabar, kata-katanya mungkin klise tapi kalau kita tidak punya semangat tidak punya hope itu akan berat. Dengan kita punya harapan dan semangat kita bisa bantu orang lain. Kalau ada harapan ada semangat di situ pasti ada jalan,” tegas lulusan Pascasarjana Ilmu Biomedik Anti Aging Medicine Fakultas Kedokteran Universitas Udayana ini.

Kata kunci yang juga penting di tengah situasi yang memprihatinkan ini, adalah selalu bersyukur, sekecil apapun itu. Karena itu, selama menjalankan profesinya sebagai dokter medik, dokter kecantikan, maupun kegiatan filantropis, dr. Ika selalu memberikan dorongan semangat kepada teman-teman, sahabat, saudara, kerabat, dan masyarakat sekitar, untuk tetap bersemangat dan selalu bersyukur, meskipun kondisi sedang merosot di berbagai bidang, terutama ekonomi.
Rasa empati untuk membantu sesama yang sangat membutuhkan, terutama yang sangat terkena dampak pandemi, dr. Ika wujudkan dengan tindakan nyata. Antara lain, ia dan teman-temannya melakukan kegiatan berbagi membantu para ojol (ojek online) dan para penggali kubur. Selain itu, dr. Ika hingga kini masih melakukan endorsement gratis untuk membantu para pelaku UMKM, dengan mempromosikan usaha dan produk-produk mereka.

Kesehatan Yang Utama dan Prioritas

Bagi dr. Ika, dikasih kesehatan saat ini, merupakan suatu anugerah yang besar. Karena itu, menurutnya, mindset harus diubah. Prioritas utama dalam hidup adalah kesehatan, bahwa nyawa itu sangat berharga, mau berapa pun banyaknya uang atau materi tidak akan bisa membeli nyawa.

Tegas menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan, baik di tempat kerja maupun rumah, bagi dr. Ika, sebuah keharusan yang tidak bisa ditolerir. Seperti yang diberlakukan di Klinik Airin, tempat ia praktik. Sebelum masuk ke klinik setiap orang harus screening dulu, para dokternya juga harus lebih aware memakai APD full, masker tidak pernah lepas saat praktik dan pasien juga selama di klinik tidak boleh lepas sarung tangan dan masker.
Selain menegakkan disiplin menjalankan Prokes kepada seluruh anggota keluarga di rumah, dr. Ika juga selalu menciptakan suasana menyenangkan bersama keluarga. Quality time bersama keluarga, terutama anak-anak, dimanfaatkannya secara optimal. Misalnya, menemani anak-anak main sepatu roda, masak bersama seperti mencoba-coba menu baru bersama anak perempuannya yang suka masak. Dengan demikian, suasana bahagia dan nyaman akan dirasakan oleh seluruh anggota keluarga, yang tentunya sangat bagus untuk menjaga imun tubuh.

Terus Bergerak Aktif dan Kreatif

Meskipun masih secara online, dr. Ika tetap menjalankan kewajibannya baik sebagai dokter kecantikan, juga sebagai influencer, endorsement, webinar-webinar, IG Live seminggu empat kali. Meskipun frekuensinya dikurangi, ia masih tetap praktik seminggu tiga kali, jamnya juga tidak seperti dulu yang fulltime, sekarang hanya 4-5 jam sehari, di Klinik Airin Kemang, Jl. Kemang Raya No.72, Jakarta Selatan.

Ibunda dari Bima Xavier Ar-Rafi dan Shanaz Sabrina Ayu ini, sangat menyadari bahwa sektor kesehatan termasuk industri kecantikan, terkena dampak oandemi yang cukup serius. Namun, ia tetap bersemangat untuk selalu aktif dan kreatif. Ia berusaha meningkatkan kemampuan beradaptasi dengan memaksimalkan perangkat teknologi sehingga tetap dapat berinteraksi dengan pasien kapan pun dan di mana pun sesuai kebutuhan. Tidak perlu dengan teknologi yang sophisticated, cukup dari ponsel dan akun media sosial yang dimiliki, ia dapat melayani keluhan pasien dan mencarikan solusi terbaik.

Bahkan, bersama adiknya, dr. Ika tetap menjalankan bisnis dengan brand SOMA+ (cold pressed juice with kombucha). Ia sangat optimis prospek bisnis kesehatan dan kecantikan memiliki pasar yang baik.
Lebih dari itu, dr. Ika terus meng-upgrade diri dengan ilmu dan pengetahuan terkini, demi pelayanan kesehatan dan kecantikan yang optimal. Menurutnya, industri kecantikan sangat berkorelasi dengan organ dan jaringan kulit manusia, dan urusan cantik bukan hanya masalah anatomi kulit, tetapi membutuhkan dukungan organ-organ tubuh lain yang sehat, maka diperlukan disiplin cabang-cabang ilmu lain yang menunjang secara komprehensif, sehingga diperlukan tenaga-tenaga kesehatan yang handal, unggul, dan berkompetensi di bidang ini. Karena itu, secara pribadi ia memiliki target atau rencana untuk meningkatkan personal dan professional branding serta melanjutkan pendidikan ke jenjang doktoral.

Selain memperdalam keilmuan di bidang kecantikan, bagi dr. Ika, kreatif dan terus mengeksplor potensi diri sangat penting. “Selama pandemi ini, saya belajar hal-hal baru seperti memaksimalkan sosmed, memaksimalkan kemampuan saya seperti public speaking, lebih eksplor yang saya belum tahu,” ujar dr. Ika dengan semangat. DW

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top