Profil

Dr. Eng. Stephanie Octorina Saing, S.T., M.T: Setiap Perempuan Memiliki Kesempatan untuk Bahagia dan Berkarya

MajalahKebaya.com, Jakarta – Pencapaian tujuan dan target di dalam perjalanan karier erat kaitannya dengan kemampuan untuk menjaga konsistensi dan kualitas secara profesional. Tidak hanya berpusat pada diri sendiri, tetapi kesatuan kinerja tim akan saling memberikan konstruksi untuk membangun dan berinovasi. Prinsip yang diterapkan Dr. Eng. Stephanie Octorina Saing, S.T., M.T atau akrab disapa Stephanie menjadi salah satu kunci keberhasilan dan kesuksesan, sehingga ia mampu bertahan menghadapi setiap tahapan perjalanan karier sampai sekarang.

Menurut perempuan cantik kelahiran Palembang, 28 Oktober, yang merupakan lulusan Sarjana Teknik Pertambangan ITB (2008-2012), Pascasarjana Rekayasa Pertambangan ITB (2012-2013) dan Program Doktor Earth Science and Technology, Akita University, Jepang (2013-2016) ini, selain mengedepankan keterampilan diri, saling menghargai, membangun dan memberikan manfaat bagi setiap orang tanpa mengucilkan peran satu sama lain menjadi strategi agar pekerjaan dapat berjalan dengan baik dan lancar, sehingga interaksi sosial bersama orang lain dapat berjalan baik.

Motivasi Berkarier. Stephanie menekuni karier utama sebagai Konsultan Pertambangan. Profesinya sesuai dengan pendidikan yang diambil di Perguruan Tinggi yaitu Spesialis Eksplorasi. Ia memiliki pengalaman yang mumpuni, dari hilir ke hulu dalam bidang pertambangan, termasuk pemerintahan dan stakeholders relationship, serta juga masalah legal social economy yang terkait dengan pertambangan. Motivasi Stephanie masuk ke dunia pertambangan bisa dikatakan sebuah “kecelakaan”. Awalnya ia ingin menjadi dokter karena memiliki harapan dapat membantu orang lain. Sayangnya harapan itu harus pupus karena ketika test masuk ke Perguruan Tinggi, ia justru diterima di Pertambangan.

“Waktu kecil saya pernah tinggal di Merauke karena ikut Papa tugas dan akhirnya saya ingin sekali dan terdorong jadi dokter karena saya bisa membantu orang berobat. Namun hasil dari tes waktu SPMB, saya lulus di Teknik Pertambangan ITB. Akhirnya saya lulus S3 di usia muda, tepatnya di usia 24 tahun. Saya menyelesaikan program S3 di Jepang dan saya berharap bisa membantu orang lain untuk berkarya melihat dunia dan berbagi.”

Karier yang dibangun dari nol membuat Stephanie berhasil menuntaskan setiap target dan rintangan dengan prestasi. Hingga akhirnya ia berhasil menjabat posisi sebagai General Manager Geology and Mining PT Quantus Consultants Indonesia dan Direktur PT QSR Pramana Indonesia. Ia juga memiliki kegiatan di luar pekerjaan utama, yaitu sebagai Founder dan Owner Sociopreunership “Tinung Rambu”, sebagai Ketua Sharing Knowledge organisasi profesi di PERHAPI dan Mentor Mahasiswa Teknik Pertambangan se-Indonesia di PERHAPI.

Menjabat sebagai General Manager di perusahaan konsultan tidaklah mudah. Tapi perjalanan karier Stephanie cukup mulus ketika ia berhasil menduduki posisi bergengsi tersebut di usia 27 tahun. Selesai menamatkan pendidikan S3 dan pulang ke Indonesia, ia menyadari kariernya akan terbatas di dunia teknik.

“Sekitar enam bulan saya tidak bekerja. Akhirnya, saya mendapat pekerjaan pertama saya di konsultan sebagai Senior Geologist. Setelah satu tahun, saya mendapat kesempatan, yaitu tahun 2017, di tempat saya sekarang, Quantus, yang merupakan lima besar konsultan tambang di Indonesia. Memulai lagi dari awal hingga sekarang saya menjadi General Manager. Di tahun 2020, saya dipercaya menjadi Direktur di salah satu perusahaan yang bergerak di development untuk menangani pemetaan dan pengembangan sosial masyarakat di lingkar tambang.”

Selama menekuni karier dan pekerjaan, Stephanie tak pernah lepas dari komitmen dan integritas. Ia selalu menjelaskan kepada anggota tim bahwa dua hal tersebut adalah prioritas. Klien sudah memberikan kepercayaan seutuhnya kepada perusahaan, dan ia bersama tim wajib memberikan hasil maksimal. Stephanie bertanggung jawab penuh untuk seluruh project yang dikerjakan di kantor maupun lapangan yang umumnya berasal hampir dari seluruh Indonesia. Meskipun terkadang ada rasa lelah, tetapi ia tetap mengerjakan pekerjaan secara maksimal.

“Saya menjaga komitmen dan integritas dari hal-hal kecil seperti waktu dan kepercayaan orang tanpa pandang bulu. Komitmen dan integritas sebagai satu kesatuan dan tidak dapat diganggu gugat. Saya juga mendorong dan memberikan contoh kepada tim untuk memiliki hal itu bukan hanya dalam pekerjaan, tetapi juga di dalam kehidupan.”

Suka Duka dalam Berkarier. Banyak suka duka yang harus dihadapi selama menjalani karier di dunia pertambangan. Stephanie menyadari bahwa profesi yang digeluti mayoritas milik kaum laki-laki, namun ia tidak berkecil hati. Beberapa orang berasumsi bahwa lulusan S3 hanya memiliki banyak ilmu saja tanpa terampil bekerja di lapangan, tetapi ia membuktikan mampu bekerja dengan baik hingga berada di posisi sekarang ini.

Walaupun banyak sekali suka duka, tetapi Stephanie memiliki keyakinan tentang kejujuran dan Tuhan tidak tidur. Jika ada yang melukai, ia tidak perlu membalas karena Tuhan yang akan membalas. Stephanie percaya semua akan indah pada waktuNya sehingga ia terus belajar untuk tetap kuat dan tangguh. Seberat apapun yang dijalani, ia kerjakan semaksimal mungkin.

“Perjuangan dan kerja keras yang dipupuk sejak SMA, mengajarkan saya untuk tetap kuat dan berjuang. Mungkin salah satu hobi saya yaitu bekerja, bukan karena saya seorang workaholic. Menurut saya, tugas atau project merupakan salah satu sarana penyalur stress untuk lebih tenang dalam menghadapi semua tantangan, maka sehabis bekerja saya merasa lebih fresh dan ceria.”

Harapan ke depan, Stephanie ingin mengerjakan project sebaik mungkin terutama di bidang Konsultan. Dengan menjadi seorang Konsultan yang baik, ia berharap setiap project yang datang bisa dikerjakan semua dan stakeholders merasa bahagia. Ia juga berharap bisa menjangkau kampus tambang untuk menjadi bagian dari tim dan memberikan kesempatan untuk orang bekerja.

Stephanie pernah mengalami kelumpuhan selama dua tahun dan tidak bisa berjalan karena kecelakaan. Kondisi tersebut yang memotivasi diri untuk menyelesaikan sekolah dengan cepat dan merombak hidup. Dari sana ia memahami siapa teman terbaik yang berada di sampingnya. Ia sangat bersyukur dengan pengalaman terbaring sakit masih diberi kesempatan untuk kembali berlari dan berjalan. Kesempatan yang ada digunakan Stephanie sebaik mungkin agar dapat menjadi manusia yang berguna.

Peran Perempuan di Industri Pertambangan. Peluang dan potensi perempuan Indonesia sangat luar biasa terutama di industri yang digelutinya. Potensi perempuan tidak kalah dalam menangani masalah daripada laki-laki dan bisa mengantarkan tim ke prestasi yang tinggi.
Stephanie berharap perempuan Indonesia tetap berkarya, maju serta menjadi tiang keluarga dan negara. Meskipun tantangan yang dihadapi berbeda-beda, tetapi ia yakin semua perempuan pasti kuat dan bisa menjadi solusi di berbagai tantangan yang ada. Di dalam pekerjaan, perempuan memiliki peran luar biasa dan tidak bisa disepelekan.

“Kesetaraan gender bukan hal yang tidak mungkin karena kita sudah menjalani hal itu setiap hari.”

Tinung Rambu. Tinung Rambu hadir di tengah kesedihan, tetapi Stephanie membangun semaksimal mungkin dengan harapan besar. Ia memiliki keinginan dapat menjangkau lebih banyak pengrajin dan mengenalkan hasil karya Tinung Rambu hingga keluar negeri. Hingga kini, Tinung Rambu semakin dikenal masyarakat karena telah banyak mengikuti ragam pameran, kompetisi dan kegiatan lainnya. Bagi Stephanie, pekerjaan di Tinung Rambu merupakan oase kecintaan terhadap budaya dan kain Indonesia, termasuk dukungan terhadap perempuan yang memiliki skill untuk menopang banyak hidup.

“Saya percaya apa yang saya pelajari di tambang dapat mendorong dan memberikan gambaran bagaimana seharusnya saya bekerja mengelola dan memperlakukan manusia. Setiap orang memiliki kesempatan untuk bahagia. Untuk saya semua tantangan bisa dijalani asal berkomitmen dan memiliki daya juang untuk menyelesaikan serta memberikan yang terbaik. Saya percaya setiap perempuan itu hebat, meskipun harus berhadapan dengan banyak kesulitan.”

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top