MajalahKebaya.com, Jakarta – Tahun ini untuk ke-sembilan kalinya, Yayasan API (Anugerah Perempuan Indonesia) bersama Economic Review, memberikan penghargaan kepada perempuan-perempuan hebat dari berbagai bidang. Penghargaan atau apresiasi ini diberikan kepada para Perempuan Pemimpin di Indonesia, baik pemimpin di lingkup Perusahaan, BUMN, BUMD, maupun Swasta.
Ada beberapa kriteria yang ditetapkan oleh panitia sebelum menentukan siapa yang berhak menerima penghargaan. Di antaranya harus mempunyai keteladanan, kepemimpinan, di bidangnya minimal 2 tahun, berperan dalam negara, bangsa, masyarakat, dirasakan dampak pengaruhnya baik berskala nasional maupun internasional. Hasilnya, 17 perempuan lintas profesi mendapatkan penghargaan. Mulai dari bankir hingga pengusaha.
“Selain menggunakan analisa data dan interview, ada 11 kriteria yang harus dipenuhi oleh kandidat sebelum mendapatkan API ini. Kami pun melakukan penandatanganan perjanjian kalau nantinya setelah menerima penghargaan ini tersangkut masalah hukum hingga menjadi terpidana, penghargaan ini kami tarik kembali/digugurkan,” ujar R.Ay, Irlisa Rachmadiana, Pendiri Yayasan API sekaligus Ketua Dewan Juri.
Sementara itu, Asisten Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPPA, Dewa Ayu Laksmi mengapresiasi penghargaan ini dan berharap dapat mendorong kaum perempuan untuk lebih mampu berkarya dan lebih Inspiratif.
“ Kami dari PPPA sangat mengapresiasi sehingga tumbuh para berlian-berlian yang baru bisa lebih besar dan besar lagi,” tutur Dewa Ayu Laksmi.
Prof Anna Mariana, yang merupakan Ketum – KADIIFA ( Komunitas Indonesia International Fashion Art & UKM ) menerima penghargaan Anugerah Perempuan Indonesia (API) ke-IX Tahun 2023. Menurut Anna, penghargaan itu merupakan bentuk apresiasi tertinggi yang diberikan kepadanya sebagai pemimpin berbagai sektor komunitas yang telah melakukan berbagai inovasi, baik untuk kemajuan perusahaan mau pun bangsa dan negara.
