Profil

Siti Nurlaila, Arti Merdeka Sesungguhnya Dapat Menjalankan Peran Sebagai Pengusaha dan Ibu Rumah Tangga dengan Bahagia serta Bermanfaat bagi Orang Lain

MajalahKebaya.com, Jakarta – Sebagai seorang perempuan di era saat ini,  bagi pengusaha sukses Siti Nurlaila atau lebih popular disapa Laila, merasa merdeka dalam arti sesungguhnya berarti dapat menjalankan peran ganda sebagai seorang pengusaha dan ibu rumah tangga dengan rasa bahagia dan pencapaian yang memuaskan, serta bisa memberikan banyak manfaat bagi orang lain. “Alhamdulillah saat ini saya merasa bisa banyak melakukan aktivitas, dan dalam setiap usaha yang saya tekuni, saya mendekatinya dengan tekad untuk memberikan dampak positif.”

Dalam era saat ini, Laila merasa memiliki platform yang kuat untuk berkontribusi dalam dunia bisnis dan sosial, memperjuangkan kesetaraan dan kesempatan yang lebih besar bagi semua orang. Mungkin di luar sana masih banyak persepsi soal kesetaraan gender di dalam bisnis atau perusahaan. Namun baginya, merdeka itu kita yang ciptakan. Bagaimana cara kita menanggapi dan menyikapinya. Jadi ia lebih fokus kepada kebahagiaan diri sendiri dan orang terdekatnya.

Lebih jauh Laila menegaskan, kemerdekaan adalah hak untuk menentukan arah hidup kita sendiri dan untuk menciptakan dampak positif. Sebagai seorang pengusaha, ini berarti dapat mengambil keputusan strategis yang membentuk masa depan perusahaan dan menciptakan kesejahteraan tim. “Kemerdekaan menurut saya juga melibatkan kemampuan untuk menciptakan keseimbangan antara tanggung jawab dalam bisnis dan keluarga. Kemerdekaan memberi saya ruang untuk terus berkembang sebagai individu, sambil tetap menjunjung tinggi nilai-nilai keluarga dan tanggung jawab sosial.”

Dalam mewujudkan nilai-nilai juang, patriotisme, dan cinta negeri dalam kehidupan, terutama dalam karier, usaha, dan sosial, Laila berusaha menciptakan lingkungan yang kondusif, baik di dalam perusahaan bagaimana ia memastikan pekerjaannya tetap berjalan begitu pun dengan kesejahteraan timnya. “Dan pastinya tetap memprioristakan kehidupan saya untuk keluarga, dan mengajarkan nilai-nilai positif kepada anak saya, bagaimana menjadi pribadi yang kuat dan tetap memperhatikan kehidupan sekitar. Selain itu, saya juga aktif dan turut berkolaborasi dengan kegiatan sosial, merupakan kebahagiaan tersendiri buat saya di mana bisa berpartisipasi menciptakan kebahagiaan untuk orang lain.”

Entrepeneur Tangguh

Berasal dari keluarga serba berkecukupan, tidak lantas membuat Laila berpangku tangan menikmati segala kemewahan dan privilege yang ada. Besar dan dididik dalam keluarga berlatar belakang pengusaha sukses, ia justru menerima tatar langsung dari ayahnya untuk menjadi orang yang berkepribadian tegas, gigih, dan pantang menyerah. Nilai-nilai juang yang terpatri dalam diri inilah yang mengantar Laila bisa mencapai keberhasilan seperti saat ini. Karena itu, ia menjadikan Sang Ayah tercinta yaitu H. Jari Kamaludin, sebagai sosok inspiratif dalam hidupnya.

Jiwa entrepreneurship yang mengalir kuat dalam diri Laila merupakan gemblengan dan tempaan Ayah tercinta. Tak heran, perempuan kelahiran Bekasi, 1 April ini, sudah berhasil menggeluti berbagai bisnis pribadi sejak ia lulus kuliah dari jurusan Bisnis di Negara Kanguru, Australia. Mulai dari bisnis kecantikan, kuliner, hingga property. Kini pun tangan dinginnya menorehkan kemajuan yang signifikan dalam bisnis yang ia tangani, seperti Resto Dapur Coet, Ayudia Catering, dan Seharum Kue, serta Hasanah Land di bawah naungan PT. Hasanah Inti Utama.

Passion yang besar pada dunia bisnis, dipadu nilai-nilai welas asih, empati, dan tanggung jawab, serta kepedulian sosial yang tinggi, berkat tuntunan penuh kasih dari Ibunda tercinta, menjadikan Laila seorang womanpreneur yang selalu enjoy dalam menapaki perjalanan hidup dan kariernya. Ia terus berkarya dengan mengeksplor potensi diri agar terus bisa survive bahkan berkembang, terutama di masa-masa sulit sebagai dampak dari pandemi saat ini. Karena Laila memiliki tekad dan prinsip, harus bangkit dari apapun kesulitan melalui karya nyata karena itu adalah bentuk kontribusi untuk bangsa, bakti kepada orang tua, dan bermanfaat bagi sesama.

Amanat Sang Bunda Menjadi Penyemangat

Sebagai seorang perempuan, Laila memiliki hati yang lembut, dan ia selalu berusaha berempati serta peduli pada sesama. Semua itu merupakan bekal dan nilai hidup yang telah ditanamkan oleh Sang Ibu, Hj. Siti Hasanah, yang telah berpulang ke Hadirat Sang Pencipta, 12 tahun lalu. Sebuah kehilangan yang sangat besar, di mana ia merasa berada pada titik terendah dalam hidupnya. Namun, menyadari tanggung jawabnya sebagai anak sulung dari tujuh bersaudara, Laila segera bangkit menjadi perempuan yang semakin tangguh dan terus berupaya menorehkan hasil kerja nyata demi membantu dan mendampingi adik-adiknya meraih kesuksesan, dan bermanfaat bagi banyak orang.

Laila menjadi semakin kuat dan tegar setelah kehilangan sosok Sang Bunda, yang paling dicintai dalam hidupnya. “Seminggu sebelum meninggal, Mama berpesan kepada saya untuk tetap berada di samping kelima adik saya hingga mereka menggapai kesuksesannya masing-masing. Dan, pesan yang tak kalah menyentuh, adalah agar saya menjadi pribadi yang tetap rendah hati dan bermanfaat bagi sesama dengan memberikan sebagian harta bagi mereka yang membutuhkan. Karena sejatinya bahagia dan sukses, adalah ketika melihat orang lain bahagia,” lirih istri dari Eka Mulyana, seorang wiraswasta, serta ibunda dari Kyra Ayudia M (lulusan University of Birmingham UK, 22 tahun) ini.

Ibunda Laila menghadap Sang Khalik pada akhir tahun 2011, tiga bulan setelah Resto Dapur Coet dibuka, di usia 55 tahun. Saat itu, Dapur Coet sedang berkembang maju dengan pesat. “Saya sangat kehilangan sosok yang benar-benar menjadi figure idola karena Mama orangnya sangat lembut dan mengingatkan untuk selalu berbagi. Karena kan Papa orangnya sangat keras beda banget sama Mama. Tapi Papa keras agar kita mandiri dan memiliki mental yang bagus. Jadi, sebelum Mama meninggalkan kita tujuh bersaudara, yang satu sudah almarhum, beliau berpesan agar kita harus saling menjaga. Karena saya anak pertama, dari situ saya harus kuat karena Mama menitipkan adik-adik ke saya agar sukses semuanya dan membawa keluarga agar bermanfaat. Setelah itu Dapur Coet buka yang kedua. Sebenarnya bisa saja langsung ekspansi, tetapi karena Papa menitipkan perusahaannya ke saya yang lebih besar tanggung jawabnya, maka saya harus kerjakan tanggung jawab yang besar itu dulu,” kenang Laila.

Bertekad kuat membawa mimpi Ibunda menjadi nyata, Laila belajar ikhlas, menerima segala ketetapan pahit, dan belajar dari banyak pengalaman bahwa perempuan bukanlah alasan menjadi lemah, tidak berdaya, dan mudah ditindas. Bahkan, Laila membuktikan diri tangguh ketika beban yang sudah ditanggung, semakin berat dipikul setelah Sang Ayah meminta perannya menjadi bagian utama yang bertanggung jawab menjalani roda perusahaan. Ia dituntut untuk bisa memajukan perusahaan bahkan bisa melakukan ekspansi secara meluas.

Beruntung pengalaman membangun bisnis telah membentuk Laila menjadi pengusaha yang tertempa. Tanggung jawab besar ia ambil alih. Menjadi pengusaha butuh strategi ulung dan itulah yang menjadi modal besar Laila membuktikan kesanggupannya mengambil posisi sebagai Direktur Utama PT. Hasanah Inti Utama.

Atas nama perusahaan yang tanpa kebetulan diambil dari nama Sang Ibunda, juga pesan yang terus menerus diingat untuk selalu bermanfaat bagi banyak orang, membuat Laila mengambil keputusan mengoptimalkan bisnis kecil yang sudah digeluti. Bisnis kuliner yang lebih dulu ada, ia maksimalkan pencapaiannya, hingga pelan tapi pasti dapat mengumpulkan pundi-pundi rupiah dan cukup untuk mengembangkan bisnis lainnya.

Keuntungan bisnis terus diupayakan menjadi modal membangun bisnis lain dengan tujuan dapat menciptakan lapangan kerja lebih banyak bagi banyak orang. Dengan begitu, Laila membuktikan baktinya kepada Ibu Pertiwi sebagai salah satu rakyatnya yang berkontribusi membuka lapangan kerja, serta baktinya pada Ibunda tercinta untuk menjadi perempuan kuat dan bermanfaat.

Lebih dari itu, sebagai pengusaha perempuan yang sukses dan memiliki kemudahan mengakses segala hal yang diinginkan, Laila harus menahan diri. Ia mengorbankan waktu untuk tidak melakukan hal-hal di luar kepentingan bisnisnya, tidak membeli dan mengoleksi barang-barang branded, menahan diri tidak menjadi pribadi yang konsumtif demi tujuan besar memantapkan dan mengokohkan pondasi bisnis yang mulai membesar.

Perjuangan memang tidak akan pernah mengkhianati hasil. Rangkaian proses jatuh bangun dalam perjalananan mengembangkan bisnis telah dilalui Laila. Bisnis-bisnisnya pun berkembang pesat. Seperti bisnis kuliner nusantara memiliki cabang, bahkan melahirkan anak usaha baru yang memproduksi aneka kue nusantara bercita rasa tinggi. Dalam hal ini, Laila memberi kesempatan adiknya untuk memegang tanggung jawab. Selain pengkaderan, ia berupaya tetap memegang pesan Ibunda untuk memberi peluang sukses bagi adik-adiknya.

Kesuksesan Harus Menular, Kebaikan Harus Mengakar

Laila sangat memahami peran orang tua dalam meraih suksesnya hingga hari ini sangatlah penting. Karena itulah, Ia juga berupaya penuh untuk menjadi sosok orang tua perhatian, tegas, dan sumber inspiratif bagi putri semata wayangnya, Kyra Ayudia.

Sejak kecil Ayu, panggilan akrab putrinya, sudah dididik menjadi seorang anak yang perlu berjuang untuk meraih segala sesuatu. Keluarga yang berkecukupan, tidak menjadi alasan Laila untuk memberikan segala kemudahan bagi Ayu dalam mewujudkan keinginannya.

Membentuk kepribadian Ayu seperti sekarang dilalui Laila penuh perjuangan. Bekerja keras sejak sebelum Ayu lahir hingga tumbuh dewasa, secara tidak langsung mengajarkan arti perjuangan kepada Ayu. Menjadi pribadi lemah lembut, berhati pemurah dan senang berbagi, mengajarkan Ayu tumbuh menjadi anak yang memiliki kepedulian tinggi.

Sampai pada tahap, Laila berkeinginan besar untuk memberikan peluang kepada Ayu menjadi entrepreneur muda. Laila paham benar bagaimana Ayu memiliki kesamaan minat terhadap dunia usaha seperti dirinya.

Ayu didukung penuh menggembleng dirinya menjadi lebih baik. Mulai dari mengenyam pendidikan formal di sekolah terbaik dan lulus double degree International Business di salah satu kampus Singapura dan lulusan University of Birmingham UK. Menempa diri melalui pendidikan non formal seperti sekolah business Bong Chandra, John Robert Power, serta belajar serba serbi dunia pengusaha dari beragam workshop, hingga yang terbaru Ayu bergabung ke dalam tim CXO, perusahaan industri kreatif milik pengusaha muda sukses di Indonesia.

Keingintahuan tinggi dan semangat Ayu inilah yang akhirnya meyakinkan Laila, suatu saat nanti perusahaan yang sudah dibesarkannya akan dipimpin oleh Ayu. Tidak hanya kesuksesan membentuk entrepreneur mindset pada Ayu, kesenangan berbagi yang rutin dilakukan Laila juga ditularkannya pada anak perempuan kelahiran Februari ini. Di sela kesibukan, Ayu selalu menyempatkan bergabung dengan pihak manapun untuk bersama berkontribusi untuk Indonesia melalui pendidikan dan berbagi donasi.

Bisnis Kuliner dan Property Kian Berkembang

Berakit-rakit dahulu, berenang-renang kemudian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian, tampaknya sesuai untuk menggambarkan jalan kehidupan Laila. Kini, setelah melewati berbagai rintangan, di tahun 2022 ini ia mantap menyongsong masa depan dengan harapan lebih baik.

Laila sangat antusias dengan bisnis kulinernya yang kini terus berkembang, yaitu  Resto Dapur Coet, Catering Ayudya, dan Seharum Kue. Ia tetap fokus pada tujuan utamanya, mengenalkan citarasa dan budaya kuliner Indonesia kepada khalayak. Ia bertekad tujuan besarnya tercapai, yaitu menjadikan bisnis kulinernya sebagai tujuan rekomendasi kuliner bagi masyarakat Indonesia dan wisatawan mancanegara.

Begitu pun dengan bisnis property, melalui Hasanah Land, Laila tetap memperhatikan keberlangsungan lingkungan dengan mengusung hunian millenial strategis dengan konsep Smart and Green Residence. Hunian yang berada di lahan hijau daerah Cikarang, Bekasi ini nantinya akan memiliki program peduli sampah dengan pemilahan jenis sampah lingkungan, hemat energi dengan penggunaan solar panel system, zero waste lifestyle dengan mengurangi penggunaan bahan sekali pakai dan mengoptimalkan daur ulang, mengurangi emisi karbon, serta mengelola pengolahan limbah minyak sayur bekas pakai.

Kunci Sukses

Selain kerja keras, fokus, dan komitmen, Laila sadar benar, kesuksesan yang diraih hingga detik ini adalah berkat ridho Allah, doa orang tua, keluarga, dan bisa jadi adalah timbal balik dari kebaikan-kebaikan yang dilakukan. Agar tetap terus menjadi pribadi yang pandai bersyukur, perempuan dengan hobi mengeksplor jenis masakan nusantara ini berupaya untuk terus menebar kebaikan.

“Saya fokus dalam berbisnis tetapi tidak ngoyo. Karena bagi saya, tidak melulu urusan mendapatkan uang tetapi bagaimana bisa bermanfaat bagi keluarga, adik-adik, karyawan dan keluarganya, masyarakat luas, dll. Jadi saya menjalankan bisnis seperti air mengalir saja, karena kenikmatan tidak bisa diukur dari keuntungan materi saja,” tegas Laila.

Laila rutin berbagi di setiap Jumat bagi mereka yang tidak mampu, menjadi orang tua asuh bagi anak yatim dari karyawan yang sudah meninggal, secara periodik bekerja sama dengan Yayasan Sosial, salah satunya CTARSA Foundation sebagai donatur di berbagai kegiatan sosial, menyekolahkan anak yatim, hingga yang terbesar menjadi niat mulianya adalah mewakafkan sebagian lahan di Hasanah Land untuk digunakan sebagai tempat berdirinya rumah ibadah, sebagaimana yang diinginkan oleh Ibunda tercinta.

“Saya bekerja sama dengan beberapa foundation dan yayasan sebagai donatur tetap. Dan saya berusaha konsisten. Saya sedekah tidak berfikir akan mendapat balasan. Tapi memang karena rasa sayang dan empati. Melihat adik-adik happy itu salah satu mood boster saya.”

Dari usaha yang tak pernah usai, doa yang terus terlantun, hingga kebaikan yang menyebar, Laila menitip harap untuk kebahagiaan dan kesuksesan keluarga. Jauh daripada itu, sebagai anak bangsa ia ingin membuktikan upayanya membawa kontribusi bagi bangsa dalam penyediaan lapangan kerja, pemeliharaan lingkungan berbasis bisnis property, dan mengangkat derajat makanan lokal nusantara ke khalayak. Selain itu, kerja nyata ini adalah bentuk pembuktian kepada Sang Ayah bahwa keberhasilan didikan beliau untuk anak perempuannya berhasil sangat baik.

Rencana ke Depan

Melihat prospek dan potensi bisnis yang sangat menjanjikan, ke depan Laila akan terus membangun Resto Dapur Coet di wilayah Jabodetabek. Ia yakin, bisnis kuliner akan terus eksis dan tidak akan ada matinya. Apalagi ia mengusung citarasa khas Indonesia yang sangat otentik. Juga perusahaan-perusahaan lain, baik perusahaan sendiri maupun perusahaan keluarga, akan terus berekspansi ke beberapa daerah.

“Untuk Dapur Coet dengan menu favoritnya Jengkol, Sambel, dan Ayam Goreng, nantinya akan dibangun tanaman palawija dan pemotongan ayam untuk keperluan Resto. Rencana juga akan open kitchen. Akan disatukan juga dengan usaha kue adik saya, dengan brand Seharum Kue. Adik saya pintar buat kue, akan saya support sehingga harapannya di 2022 ini bisa berkembang pesat. Dan, rumah ibu saya nantinya akan kami gunakan untuk tempat kumpul keluarga atau juga tempat untuk bertemu/meeting dengan klien saya dan klien adik-adik saya. Juga rencana akan buka usaha fashion karena anak saya suka dunia fashion. Serta membangun masjid di tanah wakaf orang tua, dengan membuat jalan tembus ke beberapa akses untuk menanggulangi kemacetan,” ungkap wanita yg berencana melebarkan sayap bisnis hingga mancanegara ini.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top