Profil

Kiki Tri Lestari (Kiki Bell), Bangga Tetap Menjadi Warga Negara Indonesia

MajalahKebaya.com, Jakarta- Setelah menikah dengan pria berkebangsaan Belanda, Kiki Bell tetap menjaga nilai-nilai budaya Indonesia. Sisi patriotisme Kiki Bell ditunjukkan dengan tetap menjaga statusnya sebagai warga negara Indonesia. Wanita cantik yang berkarier sebagai musisi, pencipta lagu, penyanyi, blogger tetap tampil natural dan bangga memakai pakaian tradisional Indonesia.

Kecintaan Kiki Tri Lestari terhadap Tanah Air dan bangsa membuatnya tetap setia menjadi warga negara Indonesia meskipun ia telah menikah dengan suaminya, Kees Kleijn, seorang pengusaha di bidang logistik dan transportasi yang berkewarganegaraan Belanda. Wanita cantik kelahiran Bogor, 5 April ini, pun merasa bersyukur karena suaminya justru senang dengan keputusannya tetap menjadi warga negara Indonesia.

“Aku nggak mau jadi warga negara Belanda dan suami mendukung keputusan itu. Dia bilang oke, kita akan tinggal di Indonesia dan Belanda. Toh pekerjaan dia bisa lakukan secara daring, tapi tetap harus ke Belanda juga, karena beberapa pekerjaan yang harus dilakukan secara offline. Jadi sejauh ini kami enjoy menjalani kehidupan di antara dua negara,” jelas wanita yang akrab disapa Kiki Bell ini.

Saat tinggal di Belanda, Kiki Bell kerap mengunjungi rekanan bisnis, teman, dan kerabat dari suami, apalagi ia termasuk tipikal orang yang suka berkumpul bersama keluarga besar. “Aku orangnya family banget ya, sama dengan suami juga orangnya family banget. Bahkan ada beberapa rekanan bisnis yang menjadi teman, jadi setiap kita di Belanda, pasti ada agenda untuk ketemu mereka.”

Menurut Kiki Bell, saat di Belanda ia banyak bertemu dengan orang Indonesia yang menikah dengan warga negara Belanda dan beberapa dari mereka melepas status kewarganegaraan Indonesia. Ada juga yang enggan melepas status WNI. Banyak yang memang nyaman dengan ganti kewarganegaraan karena mungkin mereka sudah mau tinggal selamanya di Belanda. Kiki pun bertekad untuk menjaga statusnya sebagai WNI.

Kiki Bell pun bangga karena kakek dari kedua pihak orangtuanya merupakan pejuang kemerdekaan Indonesia. “Mungkin karena itu ya jiwa patriotisme aku dan keluarga cukup tinggi yang ditanamkan turun temurun.”

Saat berdiskusi dengan suami tentang sejarah Indonesia-Belanda tidak dipungkiri bahwa penjajahan itu merupakan bagian sejarah di antara dua negara. “Suamiku pernah mengecek silsilah keluarga dia, dari pihak ibu dan ayahnya merupakan pebisnis yang tidak pernah datang ke Indonesia,” terang Kiki Bell yang hobi travelling.

Kiki Bell juga tetap menjaga kepribadiannya sebagai orang Indonesia. Menurutnya ada warga negara Indonesia yang menikah dengan orang Belanda dan menetap di Belanda kemudian berubah penampilan dan kepribadian seperti wanita Belanda. “Yang disukai suamiku dari aku yaitu lebih memperhatikan suami dan aku menjaga norma-norma sebagai istri yang aku bawa sebagai orang Indonesia.,” jelasnya.

Kiki Bell merasa bangga dengan budaya Bangsa Indonesia yang memiliki etika dan tata krama, seperti memanggil orang yang lebih tua tidak hanya menyebut nama saja. “Di Indonesia kan kaya aku misalnya dipanggil tante oleh orang yang bukan keluarga kandung ya, tapi kalau di  Belanda itu langsung namanya karena memang bukan keluarga kandung,” tambahnya.

Pada peringatan HUT Kemerdekaan RI pada 17 Agustus, Kiki Bell dan suaminya juga kerap  datang ke acara tersebut. “Kalau kita ke mall dan banyak tempat saat momen perayaan HUT Kemerdekaan RI selalu diputar lagu-lagu nasional di mana-mana. Nah dia ngerasain feel-nya gimana gitu, kalau kita di Belanda ada juga di Kedutaan Besar Republik Indonesia yang mengadakan acara 17 Agustusan,” terangnya.

Ibu dari Ben (22 tahun, Mahasiswa) dan Hiro (15 tahun, Pelajar) ini menjalani pekerjaannya sebagai musisi, pencipta lagu, penyanyi, blogger hingga main trading secara fleksibel.

Fokus Keluarga.  Di tengah aktivitasnya, Kiki Bell tetap fokus pada kepentingan keluarga. Ia pun mendukung pekerjaan suami sebagai pebisnis yang memiliki perusahaan di Belanda yang bergerak di bidang logistik dan transportasi.

Kiki Bell juga merasakan kebersamaannya dengan sang suami yang sudah berjalan selama 5 tahun ini sangat berarti sekali. Ia menilai suaminya termasuk humoris dan romantis. Soal makanan, ia juga bersyukur sekali karena suaminya suka semua makanan Indonesia asal jangan pedas. Orang Belanda sudah familiar dengan masakan Indonesia, karena di Belanda banyak restoran Indonesia di setiap desa di Belanda.

Ketika berada di Indonesia, Kiki Bell dan suami kerap menghadiri undangan pernikahan atau acara formil lainnya. “Kami pasti menggunakan pakaian tradisional Indonesia, salah satunya baju batik. Suami senang dan kerap menjadikan batik dan kain tradisional sebagai cindera mata yang kami bawa dari Indonesia untuk keluarga dan teman di Belanda. Setiap suami memakai baju batik, suami dengan bangga bilang ‘I’m Indonesian now’, ujar Kiki Bell tersenyum.

Sebagai perempuan Kiki Bell merasa merdeka kalau memiliki pasangan yang menuntun dirinya tapi tidak memaksakan keinginannya. Perempuan membutuhkan pasangan yang harus membimbing, mendukung, dan menuntun dengan cara yang nyaman dan tidak menyakiti.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top