MajalahKebaya.com, Jakarta – Tak pernah disangka, awal kegiatan yang dimulai dari menjadi supplier bagi 100 reseller hijab, membuat Frida Aulia Nursanti bisa berada di titik seperti sekarang ini. Ia kini memiliki galeri batik dan tenun hingga bisa mengikuti bazaar sampai ke kancah global.
Konsisten dan selalu memberikan yang terbaik membuat perjalanan bisnis Frida kian berkembang. Jangkauan pembeli karyanya semakin luas tak hanya dari lingkungan terdekat tapi juga dari selebritas Indonesia, hingga pasar global.
“Awal saya terjun ke bisnis ini dulunya mengisi waktu luang saya yang belum dikarunia anak sampai beberapa tahun pernikahan. Saya memulai dari membuka jasa sewa alat-alat perlengkapan bayi, hampir ada 2.500 pelanggan. Database yang saya punyai inilah yang saya manfaatkan untuk menjual hijab dan busana muslim buatan saya,” ujar Frida kepada Kebaya Indonesia.
Melihat ada peluang bisnis yang bagus di lini fashion, lulusan S1 Perikanan IPB ini mengambil kursus desain. Meski hanya mengambil kursus basic, kecintaannya pada dunia fashion terutama batik dan hobi mix and match baju-baju yang akan dipakainya membuat jalan Frida semakin mudah.
Semakin berkembang ketika apa yang menjadi hobinya ini dilihatnya bisa menjadi peluang bisnis sekaligus menyalurkan hobi. Jadilah dari hanya menjual hijab ia pun mulai merancang busana muslim dan menjual busana karyanya ini ke beberapa gerai fashion yang ada di Bandung seperti Hijab Story, Raja Factory Outlet dan beberapa outlet lain. Produk-produk yang dihasilkan menjadi istimewa karena bahan motif yang digunakan adalah buatan sendiri dan model desain yang khas.
Ciptakan Motif Batik Sendiri
Melihat hasil karyanya mulai digemari banyak orang, Frida pun terpikir untuk memiliki sesuatu yang khas, sebagai identitas dari rancangannya. Jadilah ia mendesain motif batik sendiri, mengambil dan mengembangkan motif wilayah Kota dan Kabupaten Bogor, serta khas Jawa Barat seperti Batik Motif Lawang Salapan, Kebun Raya Bogor, Motif Binatang Taman Safari dll. Dengan warna yang modern dan model yang simple namun mempunyai cerita sendiri dalam setiap corak batiknya. Dan hingga kini ia telah memiliki 40 corak batik.
“Batik dibuat dengan filosofi masing-masing sesuai dengan kota Bogor, Jawa barat Indonesia dan sejarah hidup yang dilalui. Seperti Batik Takol menggambarkan Taman Koleksi IPB, motif Rektorat dan GWW IPB dan Batik Ikan Hiu Botol, Ikan Tilapia, ikan Koi, aneka Biota Laut yang menjadi motif batik sebagai mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan IPB, dibuatnya Batik motif Angklung sebagai pemain angklung di Pasundan Bandung, serta Batik Tunas Kelapa sebagai anggota pramuka, Batik Kebun Raya Bogor karena kami ada di Bogor,” ujar Frida menceritakan asal-usul nama batiknya.
Ingin lebih berkembang, alumnus Magister Manajemen Agribisnis (MMA), Sekolah Bisnis Institut Pertanian Bogor (IPB) ini, kemudian memberanikan diri mengikuti fashion show di bawah nama Frida Aulia Indonesia di Festival Indonesia Moskow, Rusia tahun 2017, 2018 dan 2019.
Tak disangka, show dan pameran yang diikutinya ini mendapatkan respon yang bagus. Banyak pesanan datang dari buyer-buyer luar negeri. Dari situ, Frida semakin semangat dan kerap melakukan show dan pameran di berbagai negara. Seperti di Mumbai, Brunei Darusalam, Turki, Vietnam dan Melbourne di tahun 2023 ini.
“Saat show dan pameran saya tidak hanya mencari buyer tapi juga memperkenalkan batik ke pasar yang lebih luas dan ingin memperkenalkan Indonesia lewat selembar kain batik,” ujar perempuan kelahiran Bandung, 26 Maret ini.
Berbagai prestasi dan penghargaan pun berhasil ia torehkan, di antaranya Fashion Show & Fashion Display (2017-2021), Discovery Indonesia Fashion Show KJRI Istanbul Turki 2021, Festival Indonesia-Moscow Rusia (2017-2019), Mumbai Expo (2017), Remarkable Indonesia Brunei Darussalam 2019, 2020 dan 2023 dan ALUMNI IPB AWARD DPP HA IPB (2021).
Berkat kerja kerasnya memajukan fesyen dalam negeri yang berhasil menembus pasar global, Frida menerima penghargaan Anugerah Alumni IPB 2021 kategori Pengusaha. Frida seorang social preanuer yang mengandeng UKM-UKM untuk ikut berkembang bersamanya dengan mengerjakan beberapa produk-produk dari Frida Aulia. Di AEON Sentul pun ia mempunyai galeri yang isinya hasil karya dari UKM-UKM binaannya.
“Kunci kesuksesan dalam menjalani bisnis adalah dengan bersilaturahmi, karena dengan terus bersilaturahmi, maka kita akan memiliki jaringan yang kuatuntuk bersinergi dan berkolaborasi untuk memasarkan apa yang kita jual,” papar ibu dari Farriz Ramdaffa Aulia dan Farraz Ramdazza Aulia, dan istri dari Zakaria Aulia ini. Frida aulia sendiri merupakan anggota dari Dekranasda Kota Bogor, dan Bidang UKM dan Pameran dalam dan luar negeri DPP PERSIKINDO (Perkumpulan Srikandi Kretif Indonesia), yang pada bulan Mei 2023 akan membawakan koleksi terbarunya, digandeng PN THE LABEL, sebuah brand Indonesia yang ada di Brisbane untuk fashion show dan pameran di Gold Coast Fashion Week dan Sustainable Fashion&Wellbeing Marker KIRRA Hill, ajang fashion Internasional di Gold Coast Australia dan disupport KBRI Australia.
Frida merupakan pengusaha perempuan yang pantang menyerah dan menjadikan jaringan sebagai kunci suksesnya. Berkat unit bisnisnya, Frida sangat berdedikasi tinggi dalam memajukan perekonomian, khususnya UMKM di Indonesia. Untuk perusahaan, klinik, atau brand UMKM yang ingin dipromosikan, Frida mempersilakan mereka untuk menghubungi akun Instagramnya @frida.aulia atau @neng_geulis_gallery.
Fashion Frida
Larasati by Frida Aulia
Konsep simple namun elegan sangat terlihat dari cutting kebaya berbahan beludru ini. Mengusung konsep kebaya ala Kartini yang identik dengan kerah lipat di bagian dada, tampilan kebaya ini membuatnya nampak selaras.
Penggunaan emblem bordir tempel di bagian dada menambah elegan penampilan.
Kebaya berpadu selaras dengan Batik Neng Geulis Motif Ikan Hiu Botol, Ikan tilapia, Ikan koi dan Taman Koleksi IPB.
Nama model : Vicksyen
Fotografer: Ary Sajja Projects
