MajalahKebaya.com, Jakarta – Moment pernikahan merupakan bagian sakral dari perjalanan kehidupan pasangan suami istri. Tak akan pernah tergantikan. Tak mampu terlupakan. Semua bahagia saling berkolaborasi membentuk satu perasaan utuh yaitu cinta sehidup semati. Demi mewujudkan hal tersebut tentu saja konsep pernikahan dirancang sedemikian rupa agar dapat meninggalkan kesan. Seperti halnya Cicha dan Dede yang menghadirkan konsep pernikahan menarik dengan mengusung budaya tradisional. Mereka mengusung konsep acara tradisional karena banyak ornament dan detail yang disukai dari acara adat. Meskipun dikemas menjadi lebih modern, konsep acara tradisional tetap terlihat lebih keren. Acara akad nikah dan resepsi (Jawa dan Dayak) dilaksanakan di Sheraton Grand Gandaria City Jakarta dan Adat Bugis dilaksanakan di Four Points by Sheraton Makassar.
Pada acara akad Cicha menggunakan adat jawa, lengkap dengan aksesoris dan paes untuk riasan rambut. Setelah acara akad selesai diikuti dengan upacara adat panggih. Untuk pakaian pengantin, ia memilih warna putih sehingga terlihat menonjol dengan dekor yang berwarna kemerahan dan bold. Dan untuk baju keluarga Cicha memilih warna soft karena acara dilaksanakan pagi hari.
“Karena saya dan pengantin pria berbeda budaya, maka dari itu saya menggabungkan adat Bugis dan Jawa pada acara pagi hari, yaitu dengan baju khas Bugis yang digunakan oleh keluarga Dede dan tarian Bugis pada sebelum akad dilaksanakan.”
Sedangkan saat resepsi, untuk menonjolkan karakter budaya Dayak yang bold, Cicha memilih warna gold untuk pengantin dan warna burgundy untuk keluarga. Karena ia ingin banyak melibatkan tamu dalam acara, sehingga acara disusun agar lebih meriah dan mewah.
Dekorasi yang dipilih konsepnya adalah hutan Kalimantan, sehingga dekornya menggunakan warna bunga yang bold, banyak detail pohon dan dedaunan, serta di beberapa bagian ada ukiran khas Dayak. Cicha juga menggunakan semi orchestra agar terlihat lebih meriah, dan juga para tamu dilibatkan dengan acara dansa. Selain itu, pengantin juga dilibatkan dengan tarian tradisional Dayak dan beberapa kebudayaan khas Dayak.
Sedangkan untuk prosesi adat yang dilakukan yaitu pengajian dan siraman, Cicha memilih menggunakan warna yang lebih fresh, sehingga dekor yang dipilih untuk siraman adalah kuning, dan pengajian yaitu peach dan merah. Acara dilangsungkan di rumah namun tetap full dekor dan dihadiri keluarga terdekat.
Pilihan Make Up dan Pre Wedding yang Anggun. Untuk makeup pada acara akad adat Jawa dan resepsi adat Dayak, Cicha menyukai nuansa soft bold. Karena itu, ia memilih Petty Kaligis karena cocok dengan style dan ketahanan makeup-nya tidak diragukan lagi. Awet dari pagi hingga malam.
Tata rambut pada saat akad, Cicha menggunakan adat Jawa tradisional dengan paes dan sanggul Yogya Putri yang dibuat oleh Team Tari Donolobo, dan untuk resepsi menggunakan headpiece Dayak dengan sanggul modern. Sementara untuk resepsi kedua yaitu adat Bugis, Chica memilih Muhdia Rafika lengkap dengan dadasa Bugis dan tata rambut sesuai adat Bugis.
“Dari awal sudah pengen di makeup-in sama Kak Fika jadi sudah booking satu tahun sebelumnya dan tidak mau opsi lain hehehe..”
Pada saat pre-wedding terdapat dua sesi yaitu formal dan casual. Untuk formal menggunakan gaun dan jas yang bertemakan classic sedangkan yang casual memilih untuk foto di pantai dan tone-nya lebih ke warm atau black and white sesuai dengan selera yang dimiliki.
Desainer Pilihan. Cicha memilih desainer untuk akad adat Jawa dan resepsi adat Dayak yaitu Galih Prakarsa. Dari sebelum menikah, ia memiliki keinginan dibuatkan baju oleh desainer tersebut karena ia menyukai kebaya dengan full payet yang elegan.
“Untuk baju adat Jawa yang digunakan untuk akad, saya request warna putih. Dan untuk resepsi, terinspirasi dari baju adat Dayak tradisional, yang kemudian dimodifikasi menjadi kebaya modern oleh Galih. Rok pada saat resepsi juga dibuat ukiran Dayak oleh Galih Prakarsa.
Namun untuk headpiece merupakan headpiece Dayak asli yang dikirim dari Kalimantan. Sedangkan untuk baju adat Bugis pada resepsi ke-2, saya memilih Astri Adriana, karena specialty-nya adalah untuk membuat Baju Bodo yang modern yang terlihat elegan dan mewah.”
Wujudkan Konsep Acara Sesuai Keinginan. Tidak mudah mewujudkan konsep acara pernikahan sesuai keinginan. Pasti ada tantangan dan proses untuk mempersiapkan hingga terselenggara dengan baik. Pertama, memilih Wedding Planner & Wedding Organizer yang tepat untuk membantu memilih vendor yang cocok dengan tema yang diinginkan. Kemudian membuat konsep pernikahan sesuai yang diinginkan terutama dekorasi dan juga baju pernikahan. Menurut Cicha dekorasi merupakan bagian penting dalam menciptakan pernikahan yang bagus, karena dekor merupakan kunci untuk membangun suasana di hari pernikahan.
“Karena saya menggunakan adat Dayak, dekorasinya harus lebih bold dan penuh dengan ukiran Dayak supaya suasana adat Dayak-nya terlihat. selain itu, penerima buku tamu juga berpakaian adat Dayak secara lengkap sehingga lebih terlihat nuansa Dayak. Yang terakhir, saya merencanakan acara pernikahan di tahun sebelumnya sehingga persiapannya tidak terburu buru dan sesuai keinginan.”
Vendor yang Mendukung Acara:
Acara adat Jawa dan Dayak:
- Carlita Wedding Planner
- Galih Prakarsa
- Venema Pictures
Acara Bugis:
- Mua : @muhdiarafika
- Attire : @astriadriana
- Fotografer:@ woodenhousepicture @piconkk
Acara Akad Jawa dan Resepsi Dayak:
- Venue: Sheraton Grand Gandaria City Hotel Jakarta
- Wedding Organizer: Carlita Wedding Planner
- MUA: Petty Kaligis
- Photo & Video: Venema Pictures
- Paes & acc Jawa: Taridonolobo
- Sanggar Jawa: Sanggar SRS
- Hairdo resepsi : Lutfilhuda
- Attire: Galih Prakarsa
- Bride’s shoes: Unificatio
- Dekorasi: Griyo Palastri
- Lighting: Lighthink
- Fotobooth: Kotak Fotobooth
- Streaming & LED: Praya Visual
- Usher: Indo Usher
- Family Attire: Delmora Attire
- Entertainment: Divo Music
Acara Resepsi Bugis:
- Venue: 4 Points by Sheraton Makassar
- Mua: Muhdia Rafika
- Attire: Astri Adriana
- Photo & video: Woodenhouse Pictures
- Décor: Decoration by Dira
