Profil

Adiba Syifa Triningtyas: Tak Ada Kegagalan yang Abadi, Semua Akan Indah di Waktu yang Tepat

MajalahKebaya.com, Jakarta – Belajar, belajar, dan terus belajar agar semua pelajaran hidup yang dialami menjadi bekal untuk terus berjalan ke depan. Demikian keyakinan yang dipedomani Adiba Syifa Triningtyas, perempuan kelahiran Jakarta, 21 Juni, yang saat ini beprofesi sebagai pramugari dengan posisi Executive Cabin Attendant, dalam menapaki perjalanan karier dan kehidupan. Jika kegagalan menghampiri, ia akan terus belajar hingga mendapatkan hasil yang maksimal. Jika sudah maksimal, maka terus belajar agar kegagalan dapat diminimalisir. Kesederhanaan dalam keyakinan yang dibangun membuat Diba, panggilan akrabnya, berhasil membangun karier dengan perjuangan dan jiwa pantang menyerah.

Karier Diba dimulai pada 2018 ketika ia memutuskan untuk mendaftar sebagai salah satu pramugari di perusahaan swasta. Melalui tahapan dan seleksi yang sangat ketat, pada saat itu ia diberikan kesempatan untuk mengimplementasikan profesi yang digemari. Bersama 15 orang teman yang menjadi satu Angkatan (Batch) yaitu Batch 428, Diba berjuang untuk menjadi flight attendant selama enam bulan persiapan, empat bulan ground training dan dua bulan flight training. Namun pada 29 Oktober 2018, tiga orang rekannya menjadi korban dari jatuhnya pesawat JT 610 dengan rute CGK-PGK. Singkat cerita, angkatan tersebut menyisakan 12 orang disusul dengan dua temannya yang harus mengundurkan diri dengan alasan sakit dan restu dari keluarga.

“Hingga 2021 akhir, Batch kami masih bertahan dengan 10 orang. Ketika Pandemi Covid melanda, saya dan rekan-rekan tidak merasakan pengurangan karyawan seperti beberapa perusahaan yang mengambil jalan tersebut. Pada awal 2022, jumlah kami berkurang lagi disusul dengan dua teman yang tidak melanjutkan kontrak terkait menikah dan melanjutkan pekerjaan di bidang lain.”

Pada Maret 2022, Diba menyusul untuk tidak melanjutkan kontrak karena ingin melanjutkan kuliah. Namun, ia bersyukur karena didiberi kesempatan kembali untuk melanjutkan profesi dan bekerja menjadi Executive Cabin Attendant. Profesi yang tidak jauh berbeda dengan Flight Attendant. Hanya yang membedakan adalah jenis pesawat yaitu jet pribadi. Jet pribadi atau private jet memiliki ruang lingkup yang lebih kecil karena membutuhkan satu atau dua orang yang bertugas dalam satu penerbangan. Diba merasa bangga karena selama ia bertugas dapat memberikan servis pada orang-orang hebat yang ada di Indonesia.

Aktivitas Berarti. Tak hanya menghabiskan waktu untuk bekerja, Diba memaksimalkan hari-harinya dengan berolahraga seperti yoga, pilates dan berkuda. Menurutnya, kegiatan positif yang dilakukan akan menambah nilai diri sendiri serta menjadi role model yang baik untuk orang sekitar.

Pada bulan Agustus 2022, Diba menambah pengalaman dan pengetahuan dalam bidang budaya. Ia menjadi Duta Budaya yaitu Putri Budaya DKI Jakarta 1 2022. Sebelumnya ia pernah menjadi Duta Pemuda dan Olahraga yaitu Remaja Ceria Jakarta Pusat 2013, Duta Membaca yaitu Abang-None Buku Jakarta Pusat 2014 dan Putri Budaya DKI Jakarta 1 2022 yang membawanya bertemu Putra-Putri Daerah Hebat dan dikirim langsung untuk mewakili daerahnya dalam mempresentasikan dan mempromosikan budaya pada ajang Putra Putri Budaya Indonesia 2022.

“Acara tersebut dimulai dengan pra karantina kurang lebih 2 bulan lalu disusul dengan karantina yang diselenggarakan di Jogja pada 2-6 November 2022. Lalu saya membawa pulang gelar Second Runner Up Putri Budaya Indonesia 2022, di mana gelar tersebut menjadi tanggung jawab saya untuk mempresentasikan, menjaga serta mempromosikan budaya yang ada di Indonesia ini.”

Sabar Menghadapi Pandemi. Tetap berikhtiar, berusaha dan melakukan aktivitas seperti biasa menjadi tips sederhana yang dilakukan Diba ketika menghadapi pandemi. Sebagai pramugari, ia masih melakukan terbang ke beberapa kota dan negara, namun ada waktu di mana penerbangan ditutup pada saat menjelang Hari Raya Lebaran.

“Kiat yang saya lakukan tentunya memilah prioritas kebutuhan serta kemauan dan tentu mencoba hal yang baru yaitu menjual pakaian Lebaran dengan nuansa kain batik yang didesain sendiri dengan label baju bernama Padre. Waktu itu dibantu ibu saya sebagai marketing serta fotografer dan merangkap sebagai model, designer, marketing dan admin.”

Ketika rasa suntuk datang saat harus berhadapan dengan pandemi, Diba memilih untuk melakukan olahraga seperti yoga dan berkuda karena membuat tubuh menjadi segar dan bugar. Yoga adalah kegiatan yang melibatkan beberapa orang, sehingga dapat berinteraksi, menambah relasi ataupun teman baru. Sedangkan berkuda, menurut Diba dapat menghilangkan stress karena berinteraksi langsung dengan makhluk hidup dan menjalin koneksi yang baik.

Pulihkan Negeri Mulai dari Diri Sendiri. Saling mendukung satu sama lain seperti produk-produk UMKM bukan hanya membeli serta menggunakan di era digital ini yang serba mudah dapat membantu mempromosikan produk UMKM pada platform yang dapat diakses oleh berbagai masyarakat yang ada di dunia. Dengan tradisi gotong royong yang dimiliki di Indonesia, Diba yakin dapat memulihkan krisis negeri mulai dari diri sendiri.

“Promosi atau sajian menarik yang edukatif bisa kita sajikan pada platform seperti Tiktok, Instagram hingga Twitter karena platform tersebut bisa diakses dari masyarakat luas hingga internasional. Sekarang yang bisa dilakukan dengan memilah peluang yang ada baik dalam berkarier atau menjalankan usaha, peluang yang sangat nyata sedang saya hadapi karena saya berada di antara orang-orang hebat yang memiliki andil dalam kemajuan bangsa.”

Kemajuan Perempuan Indonesia. Perempuan sebagai penopang bangsa, perannya sudah terekam sejak dini. Menurut Diba, perempuan lahir dari peran seorang ibu. Sosok Ibu harus menjadi ujung tombak kemajuan suatu bangsa yang dimulai dari peran ibu di rumah.

“We must be prepared to equip young generation in facing revolution era, I believe If we can educate, give direction properly will become agent good human resource growth progress.”

 Sosok Inspirasi. Selama berkarier, ibu menjadi sosok inspirasi terbaik bagi perjalanan karier perempuan yang tercatat menjadi Duta Budaya Indonesia dan pemiliki @splendourjkt ini. Bagi Diba, ibunya adalah seorang role model yang dikagumi, belajar tegar, gigih, tidak pernah lelah untuk belajar dan mengenal pengetahuan yang baru. Ibunya selalu berpesan selagi bisa dikerjakan, maka kerjakan. Selagi bisa dilaksanakan, maka laksanakanlah dan selagi muda pengalaman tidak akan pernah terulang, maka jalankanlah.

“Selain mendapatkan inspirasi, saya terinspirasi untuk bahu membahu melaksanakan visi dan misi demi kemajuan pertumbuhan negeri yang lebih baik. Peran pemerintah yang aktif dalam membuat atau merancang suatu program dan kita sebagai masyarakat yang baik patut mendukung serta mengimplementasikan dengan alur yang seharusnya kita jalankan tentunya akan menghasilkan hasil yang sempurna.”

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top