MajalahKebaya.com, Jakarta – Bisnis seringkali berhenti di tengah jalan, tetapi kemampuan untuk bertahan mengarungi berbagai tantangan tak akan padam. Bertahan di tengah persaingan bisnis yang ketat dan penuh drama tidaklah mudah, namun dr. Aprilia Kurniasari Matondang, M.Si berhasil melewati tantangan demi tantangan dan meraih kesuksesan. Meskipun jatuh bangun pernah dilalui, namun ia memiliki kemampuan untuk bangkit. Apalagi dukungan penuh dari keluarga, terutama suami tercinta, Bambang Trenggono, SP., M.M, seorang pengusaha dan Ketua Jabar Quick Response, terus mengiringi langkahnya. Sebelum berhasil mendirikan Lianaka Clinic, dokter kelahiran Jakarta, 13 April ini pernah merasakan kegagalan yang menyakitkan.
“Usaha saya sudah jatuh bangun beberapa kali. Waktu itu dengan teman-teman terus tidak cocok di tengah jalan sampai akhirnya saya memutuskan sendiri dan mengembangkan Lianaka Clinic. Sebelumnya saya sudah pernah punya klinik sekitar 7 tahun, tetapi di 2018 ketika saya lulus kuliah S2, saya produksi kosmetik sendiri dengan nama yang sama. Kebetulan Lianaka adalah nama anak kedua kami.”
Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti dan Fakultas Farmasi Universitas Indonesia Jurusan Kosmetika Herbal ini, memutuskan untuk memilih nama Lianaka yang diambil dari nama anaknya. Kebetulan hak paten nama Lianaka belum ada, sementara nama anak-anak yang lain sudah ada. Lianaka, diceritakan dr. April, artinya kedamaian dan pembawa kebaikan. Akhirnya Lianaka dikembangkan sepenuh hati sebagai klinik kecantikan.
Selain berhasil membangun klinik kecantikan, dr. April dan suami berhasil membangun bisnis vila dengan nama Lasounina Villa. Tahun ini, ia melakukan ekspansi bisnis vila dan sedang membangun lokasi kedua.
“Awalnya saya tidak menyangka responnya baik, sehingga kita bisa mengembangkan yang kedua. Hal yang membuat saya bahagia karena saya juga bisa melibatkan penduduk sekitar dan memberikan semangat kepada mereka untuk membantu mengembangkan usaha dengan berbagai kemampuan atau keterampilan yang dimiliki.
Lianaka Clinic dan Lianaka Skincare. Tujuan dr. April menggeluti bisnis di bidang kecantikan karena ia ingin mengedukasi para perempuan untuk mencintai diri sendiri dengan kecantikan alami sesuai usia dan kodrat yang sudah diberikan Tuhan. Untuk itu, sejak awal dr. April selalu menekankan kepada dokter-dokter Lianaka Clinic agar tidak menjadikan pasien sebagai objek. Ia ingin membuat perempuan Indonesia menyadari bahwa kecantikan yang berasal dari pemberian Tuhan bisa dipertahankan. Komitmen ini yang membuat dr. April serius dalam membangun bisnisnya dan merekrut beberapa dokter yang kompeten di bidangnya.
Pelayanan yang ditawarkan Lianaka Clinic hampir serupa dengan klinik kecantikan lain. Tetapi dr. April memastikan treatment yang disediakan lebih mengandalkan penggunaan peralatan berteknologi canggih, yang sudah terdaftar dan diajukan ke Dinas Kesehatan setempat. Dr. April lebih banyak berinvestasi pada peralatan aesthetic. Untuk produk skincare yang digunakan juga dipastikan aman dan terdaftar di BPOM dan telah mengantongi sertifikat halal MUI.
Longdrive lover dan penggemar traveling ini merupakan pakar herbal kosmetik yang berhasil menciptakan skincare berbahan alami yang aman bagi kesehatan. Karena sepanjang melanjutkan pendidikan Master, ia mempelajari tentang kandungan yang biasa dipakai dalam kosmetik. Formulasi produk pertama Lianaka Skincare menggunakan tesisnya, jadi proses lebih cepat.
“Namun, bahan alami berupa cokelat yang awalnya saya gunakan diganti dengan bahan aktif lain dari buah bit, dan peach. Karena cokelat jika diaplikasikan menjadi skincare harus ditambahkan bahan penetral terlebih dahulu supaya warnanya menarik. Paduan dari buah bit dan peach ini mampu menggantikan fungsi cokelat yang banyak mengandung Arbumin untuk mencerahkan kulit.”
Setelah produk pertamanya berhasil, dr. April kembali meluncurkan Brightening Series, Acne Series, yang mengandung bunga mawar dan green tea sebagai bahan aktif. Ia juga turut meramaikan industri kosmetik Indonesia dengan menghadirkan Lip Cream yang terdiri dari 7 varian warna mulai dari yang light sampai gelap, Hand and Body Lotiondan BB Cream.
“Karena menggunakan bahan alam, perubahan di wajah baru terlihat setelah pemakaian rutin selama 30 hari pertama dan akan semakin bagus setelah 60 hari. Sebab dosisnya maintenance, jadi makin lama dipakai makin bagus tapi tidak bikin ketergantungan. Untuk bumil dan busui juga aman. Baik Brightening maupun Acne Series terdiri dari Serum, Toner, Night Cream, Day Cream dan Facial Wash. Produk ini tidak hanya dijual secara offline, tetapi dipasarkan melalui online, Instagram dan Tokopedia.”
Panjatan Syukur Atas Anugerah Kehidupan. Dr. April mensyukuri banyak hal-hal baik yang sudah menemani kehidupannya. Namun berbagai pencapaian yang tersematkan dari hasil perjuangan tak lepas dari kehadiran orang tua tercinta. Ia mensyukuri kedua orang tuanya masih sehat. Ia berjanji akan membahagiakan mereka dan juga Mertua.
“Kalau suatu hari nanti dia tidak ada, saya akan bilang ke diri saya bahwa semaksimal mungkin saya akan membahagiakan mereka. Apa yang mampu saya lakukan, akan saya wujudkan. Saya banyak belajar dari orang tua, mendengarkan mimpinya akan generasi berikut. Belajar mengenai rasa syukur, bagaimana tidak boleh menuntut anak dan biarkan anak berkembang sendirinya. Saya belajar banyak dari mereka. Saya ingin mempunyai banyak waktu dengan orang tua, termasuk suami dan anak-anak. Di masa tuanya, saya harus sibuk untuk membahagiakan mereka.”
Latar belakang keluarga yang sederhana, ternyata ikut memengaruhi mental dan tekad dr. April. Sehingga, ketika mengalami kegagalan ia mampu untuk segera bangkit dan kembali berjuang.
“Bisa dibilang saya berasal dari keluarga sederhana. Kakek saya yang hanya tamatan SD berjuang keras agar bisa menyekolahkan Ayah hingga S2 dan punya karier bagus. Pun demikian juga Ayah yang siap banting tulang agar saya dan adik, mendapatkan pendidikan terbaik. Oleh sebab itu, kalau saya menyerah berarti saya harus malu dengan perjuangan mereka.”
Memiliki bisnis sendiri itu menjadi impian yang terpendam sejak dr. April duduk di bangku kuliah. Setelah lulus kuliah, ia sempat bekerja dengan orang lain, tapi banyak ide-idenya yang sulit tersampaikan. Apalagi setelah menikah, meski suami mengizinkannya untuk terus berkarier tapi dr. April berharap tetap punya banyak waktu bersama anak-anak. Lewat berbisnis, ia juga berharap bisa membuka lapangan pekerjaan yang lebih luas.
Dr. April berusaha untuk balance antara kesibukan meniti karier dan me-manage keluarga. Ia selalu mengingat nasehat orang tua bahwa kesuksesan perempuan dilihat dari dia mengatur keluarga karena keluarga adalah nomor satu. Setinggi apapun perempuan jika tidak bisa mengurus keluarga dengan baik, anak-anak terlantar, maka dia sulit menemukan kebahagiaan sejati.
Menikmati Me Time. Banyak cara yang dilakukan untuk menikmati me time dengan berbagai kegiatan menarik. Tak terkecuali ibunda dari Aira (14 tahun), Aisha (10 tahun), Aima (8 tahun) dan Adrige (16 bulan). Di tengah kesibukan yang padat dan kegiatan yang terkadang menguras tenaga, dr. April memilih me time dengan menyetir sendirian. Ia suka menyetir di tengah hutan, menikmati malam dan kesendirian di balik setir kemudi.
“Saya sudah pernah bawa mobil yang terjauh tanpa suami. Hanya bawa Mama, Papa dan anak-anak ke Danau Toba dari Jakarta. Sendirian saya bawa mobil melewati Lubuk Linggau, Muara Enim di tengah malam. Ketika itu saya bawa mobil dan saya bahagia sekali karena saya merasa bahwa ini gelap, ini takut, tapi hidup harus jalan terus. Saya memaknai seperti itu. Dalam kegelapan, tapi ada penerangan yang membuat hati kita tenang. Bahkan kalau ditanya cita-citanya apa, saya pengen road trip di luar negeri.”
Perempuan Mandiri. Mandiri berarti tumbuh menjadi perempuan yang tidak bergantung pada orang lain, menghasilkan uang sendiri, membantu perekonomian keluarga, tetapi tidak pernah meninggalkan tanggung jawab dan prioritas dalam keluarga. Penghasilan dalam kehidupan seorang perempuan menjadi penting ketika pada akhirnya harus berdiri dan bertahan di atas kaki sendiri.
“Jadi bagaimana caranya create something walaupun tidak bekerja yang sampai full time, tetapi kamu bisa mandiri. Everything what will happen. Apapun yang akan terjadi, kamu harus siap menghadapi. Kehidupan harus terus berjalan.”
