MajalahKebaya.com, Jakarta – Lahir dan besar dalam lingkungan keluarga pengusaha, didukung latar pendidikan bidang kesehatan dan kecantikan, mengukuhkan niat dan tekad Apt. Natalia Sukarnadi, MM, untuk fokus terjun ke dunia bisnis. Jiwa entrepreneurship yang mengalir kuat dalam diri wanita cantik kelahiran Tanjung Pinang, 25 Desember ini, kian berkembang dan melapangkan jalan meraih kesuksesan, terutama dalam bisnis-bisnis miliknya di mana ia menjabat sebagai CEO, yaitu SHderm, ESHA Skin Center, dan Lettice Clinic.
Sejak dulu Natalie yang senang bersosialisasi dan suka hangout bersama teman-teman, sudah mengasah kemampuan dan minat, serta menemukan passion-nya di dunia bisnis. Natalie pun memutuskan kuliah Apoteker dan dilanjut S2 Business Strategic Management di UNDIP (Universitas Diponegoro), Semarang Jawa Tengah. Ia mengambil jurusan Apoteker karena dari awal memang mau berkolaborasi dengan kakak kandungnya yang juga Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin (Dermatovenereologist). Selain itu juga karena keinginan untuk membuka Klinik Dermatology sekaligus klinik kecantikan. Jadi keputusannya mengambil peran sebagai Apoteker, mempelajari tentang obat-obatan, tentunya sinergis dengan bidang profesi kesehatan sekaligus terjun langsung sebagai entrepreneur dan management business untuk Dermatology Clinic.
Setelah lulus kuliah, Natalie mulai merintis bisnis pada 2015. Bekerja sama dengan kakaknya mendirikan Klinik Dermatology dengan brand Lettice Clinic di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. Klinik dengan keunggulan tidak hanya menangani masalah penyakit kulit (alergi, gatal-gatal, dll), tapi juga melayani Aesthetic Medical (Perawatan Kecantikan Kulit) yang ditangani langsung oleh dokter spesialis. “Jadi lantai 1 khusus untuk kecantikan, dan lantai 2 untuk masalah kesehatan kulit. Juga ada apotiknya, jadi saya mengembangkan produk-produknya juga,” tutur Natalie yang semakin optimis dan antusias melihat euphoria dari customer atau pasien yang luar biasa, terutama selama satu tahun menjalani Lettice Clinic di Tanjung Pinang.
Natalie dan kakaknya kemudian melakukan ekspansi klinik di Karawang, Jawa Barat yang dinamakan ESHA Skin Center yang merupakan Klinik Utama Spesialis Kulit dan Kelamin (Dermatology and Venereology Clinic) dan juga menangani Aesthetic Medical (Perawatan Kecantikan). Juga mengeluarkan produk kecantikan dan skincare dengan brand ESHA Skin Care yang sudah bersertifikat halal dan BPOM. Produk ESHA Skin Care dapat diperoleh dengan datang ke klinik dan berkonsultasi dulu dengan dokter spesialis yang sudah disediakan klinik.
“Kelebihan dari klinik kami sebagai One Stop Beauty Clinic karena beberapa ruangan kami sudah dilengkapi fasilitas Salon dan Nail Art yang tentunya di masa pandemic ini juga sudah memenuhi protokol kesehatan. Keunggulan dari ekspansi kami ini karena kami ingin para pasien bisa total melakukan perawatan di tempat kami dari ujung rambut hingga ujung kaki,” jelas Natalie.
Seiring berjalan waktu, klinik-klinik kecantikan semakin berkembang dan Natalie pun mulai melakukan ekspansi bisnis kembali pada tahun 2020 dengan melakukan research tentang skincare bertaraf Internasional yang diproduksi di Indonesia. Tentunya dibuat dengan bahan-bahan yang memang disesuaikan dengan kebutuhan kulit orang Indonesia, serta diproduksi secara CPOB dengan standard Internasional.
“Lalu, mulai dilakukanlah uji dermatologic terhadap skincare kami yang akhirnya setelah lulus BPOM dan bersertifikat halal, produk yang kami luncurkan pada April 2021 ini hadir dengan brand SHderm. Yang mana SHderm bisa diperoleh secara e-commerce atau secara online. Kami menyiapkan hotline untuk para pasien agar sebelum membeli SHderm skincare dapat berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kami melalui hotline sehingga dapat diarahkan dengan produk skincare yang sesuai kebutuhan pasien.”
SHderm skincare, lanjut Natalie, terdiri dari 2 series yaitu Bright Expert Series dan Acne Expert Series. Dan, ke depannya SHderm skincare tentunya juga akan berinovasi mengeluarkan produk-produk baru lainnya seperti Whitening Capsule, Lipcream, Man Series, Serum Bulu Mata, Shampoo, dan lainnya.
Ditambahkan Natalie, produk-produk yang tadinya hanya diperjual-belikan di dalam klinik kemudian ia berekspansi dengan membuka salon, yang antara lain juga menyediakan treatment Nail Art. “ESHA Skin Center merambah ke Nail Art juga yang baru launching pada Mei yang lalu. Sementara di SHderm menyediakan basic skincare yaitu untuk mencerahkan wajah (Bright Expert) dan untuk wajah yang cenderung berminyak (Acne Expert). Ada juga Lash Serum, Lip Cream, suplemen untuk mencerahkan kulit, juga ada shampoo..,” ujar Natalie berpromosi.
Keunggulan Tingkatkan Trust Masyarakat
Natalie menjalankan bisnis-bisnisnya dengan enjoy dan percaya diri yang tinggi. Persaingan usaha baginya bukan menjadi masalah karena ia yakin dengan keunggulan dan keistimewaan yang ditawarkannya semakin mendapat kepercayaan di hati masyarakat. Antara lain, ia didukung oleh dokter-dokter expert di bidang kulit sehingga masyarakat lebih trust. Produk-produk kecantikan yang ditawarkan juga dibuat oleh expert dan sesuai standard yang sudah ditentukan.
SHderm, dijelaskan Natalie, merupakan produk skincare made by expert dengan tagline: ‘shine your healthy skin’. Produk-produk ini memang dibuat agar kulit menjadi sehat dan glowing. Tidak hanya itu, cream paginya juga sudah mengandung SPF 30. SHderm terdiri dari Toner, Cleansing, Serum, Morning Cream, dan Night Cream yang memiliki beberapa bahan aktif di dalamnya yang fokus mencerahkan kulit, membuat kulit glowing dan bersifat anti penuaan. Dan, untuk acne-nya sendiri mengandung bahan aktif yang dapat membasmi jeraawat dan mencegah jerawat.
“Lebih dari itu, Alhamdulillah customer juga loyal dan fanatik ke kita karena kita juga memberikan pelayanan dan bahan yang terbaik. Dan, saran-saran dari customer pasti kita tampung untuk terus memperbaiki layanan kita,” antusias Natalie yang menegaskan, untuk mendapatkan kepercayaan dari masyarakat yang paling utama adalah selalu berinovasi, terus meningkatkan kualitas jangan sampai turun, dan layanan harus yang terbaik untuk customer.
Selain itu, Natalie juga tiada hentinya memberikan edukasi kepada masyarakat tentang dampak buruk dari penggunaan produk-produk kecantikan abal-abal yang marak dijual bebas di pasaran. “Jadi biasanya kita edukasi kalau ada customer yang datang ke kita mukanya bekas menggunakan krim abal-abal, kita jelaskan jika tetap menggunakan krim abal-abal muka akan bisa rusak berat. Sementara kita fokus ke kesehatan kulit dulu, bukan yang langsung memutihkan seperti itu. Kita juga menyediakan hotline tersendiri jika customer ingin berkonsultasi sebelum membeli produk kita dan kita akan memberikan solusi jika ada masalah-masalah atau complain,” jelas Natalie.
Buka Peluang Kemitraan
Fokus dan selalu berikhtiar adalah komitmen yang selalu dijaga Natalie dalam memajukan dan mengembangkan usaha. Nilai-nilai positif inilah yang sangat diyakininya bisa meraih kesuksesan. Kesuksesan untuk dirinya, keluarga, dan sesama. Baginya, kesuksesan tiada artinya jika tidak bisa memberi manfaat bagi orang lain. Karena itu, Natalie ingin mengajak masyarakat berbagi sukses dalam usaha yang dijalankannya, dengan menjadi mitra SHderm.
“Kita membuka peluang kemitraan dengan menjadi distributor, agen, dan reseller SHderm untuk bisa bekerja sama agar sukses bersama. Kerjasamanya itu open distributor untuk produk dan juga open mitra dengan minimum quantity tentunya. Pasti akan ada reward bagi mitra yang performa penjualannya bagus. Mitra tidak perlu khawatir karena akan dikasih hotline kalau ada customer ingin bertanya lebih jauh,” jelas Natalie.
Saat ini memang Natalie sedang fokus untuk mengembangkan dan ekspansi usaha. Ia ingin memiliki jaringan dan circle yang bagus sehingga bisa mengambil kesempatan atau peluang-peluang yang ada, dan mengembangkan terus peluang-peluang tersebut. Natalie ingin SHderm sustain dengan tingkat penjualan yang tinggi dan bermanfaat bagi orang lain. Lebih jauh ia bertekad SHderm menjadi skincare local bertaraf internasional yang bisa mendunia.
Sebagai seorang perempuan, Natalie yang suka bersosialisasi dengan teman seperti arisan, hangout, olahraga seperti main golf bersama teman serta jalan-jalan shopping ini, menegaskan bahwa perempuan harus punya mimpi dan berikhtiar untuk meraihnya. Perempuan harus mandiri, mampu mencintai dirinya sendiri. Perempuan mandiri menurutnya, memiliki rasa independen dan tanggung jawabnya sendiri, mempunyai penghasilan sendiri, dan dapat mengelola keuangannya dengan baik, serta selalu berinovasi agar menjadi lebih baik lagi.
