MajalahKebaya.com, Jakarta – Darah seniman yang mengalir dalam kehidupan Ratu Rizka Selvira berhasil membuat perempuan cantik ini sukses berkarier di bidang entertainment dan berwirausaha. Ratu Bidadari, sapaan akrabnya, tak hanya mampu mempersembahkan suara-suara merdu yang menghipnotis para penggemar, tetapi ia merupakan sosok tangguh di balik kejayaan RB Music Production dan PT Randimas Denura Abadi. Sebagai seorang penyanyi dan pebisnis, Ratu Bidadari berhasil memberikan kontribusi positif dan menghasilkan karya bermanfaat bagi pecinta musik Tanah Air.
Perjuangan Ratu Bidadari untuk sampai di tahap ini bukan hal mudah. Keberhasilan yang diraih membutuhkan perjuangan dan kerja keras. Komitmen dan kesetiaan pada profesi menjadi kekuatan untuk tetap melangkah ketika ia sempat terjebak dalam situasi pandemi.
“Saya mengawali karier sejak kelas 2 SD. Memang turunan darah seniman karena Mama dulu penyanyi. Dari SMP saya sudah ikut ajang menyanyi dan menjadi penyanyi dari panggung ke panggung sembari berniaga. Tidak lama setelah lulus kuliah langsung memiliki album pertama di Tahun 2013. Album kemarin itu dangdut dan ada album religi tahun 2020. Dulu owner Radio FM dan sempat menjadi Ketua RAPI Banten, sekarang mengembangkan studio recording. Saya sangat menikmati sebagai entrepreneur dan berkarier di dunia entertainment.”
Selain konsisten berkarier di dunia tarik suara, Ratu Bidadari juga fokus di bidang event organizer. Sesekali ia menjadi produser untuk beberapa artis dan Production House, termasuk memberikan dukungan kepada anak sulungnya yang mengikuti ajang KDI.
“Saya sama suami juga menciptakan beberapa lagu untuk dikomersialkan. Dalam melakukan usaha kita tidak hanya sebagai event organizer saja, tetapi juga mengembangkan usaha dalam bidang “Safety Equipment” untuk kesehatan dan keselamatan kerja.
Demokratis Terhadap Pilihan Anak. Penggemar traveling, olahraga dan menyanyi ini menceritakan bahwa ia tidak pernah memaksakan kehendak kepada buah hati tercinta yaitu Ratu Jelita Putri (17 tahun), Jennifer Quinn Lovez (12 tahun), Aira Putri (9 tahun), Almira Putri (6 tahun) dan Azka Zia Putri Sean (2 tahun). Ia selalu memberikan kebebasan dan dukungan kepada anak-anaknya. Selama hal tersebut baik dan mendatangkan pembelajaran positif, Ratu Bidadari tidak akan berhenti mendukung semangat anaknya. Buktinya ketika anak pertamanya memutuskan untuk mengikuti KDI dan sinetron stripping yang saat ini sedang ditekuninya, ia memberikan kesempatan dan setia mendampingi.
“Saya tidak pernah memaksakan kehendak. Kalau anaknya yang mau, saya berikan pendampingan agar berada dalam koridor yang tepat. Tahun 2020, anak saya ikut ajang audisi KDI, terus dicoba dan ternyata memiliki talenta di bidang tersebut hingga akhirnya lolos seleksi.”
Aktif Organisasi dan Tertarik Politik. Istri dari Ir. Andi Hermansyah, S.T, MM, IPM ini, ternyata memiliki ketertarikan di bidang politik. Ratu Bidadari menyukai politik karena ia suka dengan tantangan. Sebelumnya ia sempat aktif mengikuti kader di salah satu partai.
“Saya dulu ikut kader di partai dan aktif sampai tahun 2020. Saat ini sedang rehat sejenak karena beban resiko waktu khususnya yang sering meninggalkan anak dan suami. Karena politik kan tanggung jawabnya besar. Saya suka politik karena politik tantangannya besar dan saya suka tantangannya itu. Untuk sekarang, saya masih tetap aktif berorganisasi.”
Target. Perempuan kelahiran Karawang, 30 April ini, memiliki target untuk mengembangkan usaha dan melanjutkan pendidikan Doktoral/PhD. Ia juga berharap suatu saat nanti dapat bergabung dan berkarya di DPR RI sesuai basic akademisnya. Ia ingin berjuang menjadi perempuan tangguh dan percaya diri yang dapat memperjuangkan kepentingan orang lain.
“Saya ingin terlibat dan berkarya membangun daerah dan berkontribusi dalam berjuang mensuarakan aspirasi masyarakat. Saya ingin menjadi tangguh dan keinginan ini juga terinspirasi dari keluarga saya yang sukses di bidang politik dan wirausaha.”
Bertahan di Masa Pandemi. Dua tahun melewati masa pandemi menjadi tantangan yang tak akan pernah terlupakan. Ratu Bidadari harus menerima kenyataan bahwa ia kehilangan job dan bisnis EO tidak berjalan dengan baik. Namun bukan berarti ia pasrah dengan keadaan tanpa berupaya agar semua tetap berjalan dengan baik. Ia tetap berusaha berkarya menciptakan lagu-lagu, mengelola kreativitas dan menciptakan inovasi.
Me Time. Aktivitas padat yang menguras banyak tenaga dan pikiran mendorong Ratu Bidadari tetap peduli terhadap diri sendiri. Ia tak pernah kehilangan waktu untuk me time dan bersosialisasi dengan teman-temannya.
“Me time saya selain olahraga, seringkali sama keluarga mengajak kegiatan sosial di mana salah satunya memberikan pendidikan kepada putri-putri saya akan arti pentingnya komunikasi, bersyukur dan berbagi kepada sesama.”
