MajalahKebaya.com, Jakarta – Menjadi tangguh dan mandiri merupakan pilihan yang diaminkan dalam perjalanan karier seseorang. Bukan sesuatu yang mudah dan pastinya akan diiringi berbagai kendala, namun jika keberanian menjadi teman setia dalam perjuangan, maka segala sesuatu yang sulit terpecahkan akan semakin mudah dituntaskan. Seperti perjalanan karier Lystia Dewi yang memutuskan menjadi seorang entrepreneur.
Keaktifan Katia, panggilan akrabnya, ketika duduk di bangku kuliah dan juga keluwesan dalam bergaul membuat ia berhasil menjadi seorang pebisnis. Relasi yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan kecerdasan berkomunikasi menjadi dorongan kuat saat ia memutuskan membangun The Andaralux Indonesia bersama sahabatnya, Riri.
“Saya buat usaha bareng Riri. Kita dari awal berani jualan berdua dan sama-sama kerja. Riri kerja di Bandung, saya kerja di Jakarta. Kita berteman sejak SMA. Waktu kuliah kita sama-sama aktif berorganisasi sampai akhirnya bekerja. Kami punya kesamaan yaitu suka dengan baju tidur dan memutuskan untuk buat baju tidur. Awalnya beli kain meteran dan dijahit sendiri, dijual ke teman-teman dan lambat laun berani buat brand sendiri di tahun 2014.”
Katia memutuskan untuk konsisten dan membangun label busana di tengah persaingan industri fashion yang cukup ketat. Ia tidak gentar dan menyerah begitu saja ketika harus berhadapan dengan kompetitor. Katia percaya dengan kreativitas dan respon konsumen, maka produknya mampu diterima dengan baik. Selain itu, ia berhasil mengonsep bisnisnya, sehingga usahanya terus berkembang dan mulai merekrut karyawan untuk memenuhi target produksi.
“Melihat persaingan yang ada, kita tidak boleh down. Kita harus ikut lebih kreatif, dan awalnya tidak langsung menargetkan penjualan dalam jumlah besar. Kita buat target sehari satu, lalu evaluasi kinerja dan respon konsumen. Kemudian tambah target penjualan menjadi sehari 2 dan seterusnya.. seiring dengan effort dan marketing yang kita lakukan.. yang penting konsisten. Ada konsumen yang repeat order saja, kita merasa diterima dan semakin semangat untuk menghasilkan produk berkualitas.”
Berhasil dengan satu produk tidak membuat Katia merasa puas. Ia mencoba peruntungan lain dengan menghadirkan beberapa produk lain seperti kemeja dan celana. Keberanian Katia untuk menghadirkan sesuatu yang berbeda menjadi tantangan yang wajib terpecahkan. Pasalnya, Katia tidak memiliki keahlian untuk merancang atau membuat pola.
“Akhirnya saya kontak sama teman-teman Tata Busana di Universitas Negeri Jakarta. Kita sharing sambil mengembangkan ilmu dan mulai praktik trial and error. Walaupun teman-teman masih kuliah akhirnya kita dapat cutting-an baju yang enak. Produknya jadi dan kita buat brand yang target marketnya berbeda dengan brand sebelumnya. Keunggulan produk yang ditawarkan pastinya pas di kantong, menggunakan bahan SNI, ramah lingkungan dan packaging yang dibuat menarik.”
Kreativitas Tanpa Batas. Katia yang juga aktif dalam kegiatan pemberdayaan kreativitas Santri di Pondok Pesantren dan beberapa kegiatan sosial memiliki ide cemerlang dan inovasi yang tak terbatas. Buktinya ketika ia sudah berhasil membangun popularitas The Andaralux Indonesia, ia menemukan peluang baru di bisnis franchise kopi dan minuman kesehatan.
Tak hanya itu saja, ia juga masih aktif membantu Sang Ibunda tercinta di Pondok Pesantren dalam sektor pemberdayaan ekonomi dan kreativitas santri.
Promosi Usaha. Melebarkan sayap bisnis agar dikenal di berbagai penjuru tidak cukup dengan kerja keras. Dibutuhkan usaha dalam bentuk promosi yang dapat menjangkau berbagai lapisan masyarakat. Selain promosi dari mulut ke mulut yang diyakini sangat cepat dan tepat, menyebarkan informasi positif di media sosial menjadi cara selanjutnya yang cukup efektif.
“Kita mulai dengan Instagram dan e-commerce. Waktu itu tepatnya tahun 2016, sudah bergaung industri 4.0 yang selalu mengedepankan e-commerce dan online. Awalnya kita pesimis apalagi untuk cabang dari teman kami yang ada di daerah. Tapi kita berhasil melewati masa-masa itu. Seiring perkembangan usaha, kita juga bisa membuat iklan berbayar. Kita juga mengikuti perkembangan digital dengan melakukan promosi melalui media sosial.”
Katia tidak bergerak sendiri. Ia memiliki cabang di berbagai daerah dengan sistem konsinyasi. Awalnya Katia tidak membuka sistem reseller terbuka, hanya didistribusikan kepada teman-teman yang dikenal. Tapi seiring pengalaman dan banyak belajar tentang sistem kerja sama, tahun lalu ia sudah mulai memberanikan diri membuka kerja sama reseller terbuka, dan info lengkapnya bisa diakses di website: theandaralux.com. Strategi ini memudahkannya untuk menjangkau target penjualan dan memperluas pasar.
Trik Berbisnis. Katia mengawali bisnisnya dengan menetapkan tujuan dan target. Ia membuat business plan dan timeline agar waktu tersusun rapi dan tidak keluar dari deadline atau kesepakatan yang sudah dibuat. Selanjutnya ia melakukan delegasi dan koordinasi pekerjaan agar tidak terlalu berat dan dapat didistribusikan dengan jelas. Perempuan kelahiran Jakarta, 22 Oktober ini, menyadari bahwa akan selalu ada kendala yang harus dihadapi dan tidak selalu menyenangkan.
“Awalnya saya sama Riri mengerjakan berdua, tapi karena sudah banyak yang membantu kita bagi tugas. Dalam berbisnis tidak semuanya berjalan lancar, akan ada barang yang tidak kembali atau orangnya tidak bisa dihubungi. Kita sudah tahu konsekuensinya dan menyadari kemungkinan yang terjadi. Tapi kerugian itu kita tutup dari keuntungan yang kita punya.”
Me Time. Istri dari Aminuddin Ma’ruf yang berprofesi sebagai Staff Khusus Presiden dan ibunda dari Andara Izza (5,5 tahun-TK-B Labschool Jakarta) dan Gusti Bhanu (1,5 tahun) ini, selalu mengutamakan me time bersama keluarga tercinta. Meskipun tuntutan karier dan bisnis yang datang begitu cepat mengisi hari-harinya, namun Katia tetap berusaha menjadi figur istri dan sosok ibu bagi keluarga kecilnya. Penggemar traveling dan membaca ini selalu mempunyai waktu berkumpul bersama suami dan anak serta berbagi kebahagiaan satu sama lain.
“Kumpul sama suami dan anak tidak selalu Sabtu dan Minggu. Kita lebih fleksibel menyesuaikan waktu kalau hari libur tidak bisa main bersama. Biasanya kita mengunjungi tempat-tempat baru yang disukai anak sambil ngobrol sama suami dan anak.”
Prioritas Keluarga. Membangun bisnis dengan berbagai tantangan yang ada membutuhkan konsentrasi penuh. Namun Katia berhasil membagi waktunya dengan cerdas. Ia menempatkan keluarga sebagai prioritas dan tidak pernah meninggalkan tanggung jawabnya.
“Saya selalu memastikan kebutuhan suami dan anak-anak setiap hari. Ketika saya akan pergi keluar rumah tentu izin terlebih dahulu sama suami. Saya antar anak ke sekolah dan ke kantor. Selesai anak-anak sekolah, saya jemput dan kadang diajak ke kantor. Kalau saya ada kerjaan dan suami membutuhkan saya, saya akan mengutamakan suami. Untuk kerjaan saya bisa komunikasikan ke Riri, jadi kami saling membantu.”
Dukungan Penuh Suami Tercinta. Katia bersyukur mendapat dukungan penuh dari suami tercinta. Ia memiliki visi dan misi yang sama dengan suaminya untuk membangun usaha, sehingga dapat bermanfaat bagi banyak orang.
“Orang tua Mas Amin pun petani, beliau menyekolahkan anak-anaknya dari hasil bertani. Jadi sekarang kami anak-anaknya juga melanjutkan sawah dan kebun milik orang tua kami. Kami senang melihat anak-anak di desa yang juga semangat memanfaatkan potensi alam yang ada dibarengi upgrade ilmu dan kreativitas.. Kami biasa mencari informasi di mana ada pelatihan apa, lalu kita komunikasikan kepada pemuda-pemuda di desa supaya bisa mendapat kesempatan belajar dalam rangka pengembangan potensi yang mereka miliki.”
Dukungan yang diberikan suami tidak membuat Katia lupa untuk belajar menjadi perempuan mandiri. Ia tetap berupaya tangguh, tidak tergantung dengan orang lain dan berani untuk menggali bakat yang dimiliki.
“Perempuan mandiri berarti tidak tergantung pada orang lain, harus berdaya, memahami dan menggali bakat yang dimiliki dan berani belajar hal-hal baru.”
Info Lebih Lanjut:
The Andaralux Indonesia
IG : @andarabeaute_official, @theandaralux.id
Web : theandaralux.com
