MajalahKebaya.com, Jakarta – Perjalanan karier yang dibangun dan dikembangkan seringkali tidak sesuai dengan passion dan panggilan hati. Namun jika ada kesempatan baik dan dapat menggali potensi serta kemampuan diri, maka karier akan dijalankan dengan komitmen. Aniz Sugiono, perempuan kelahiran Surabaya, 27 Agustus, yang akrab disapa Aniz, berhasil menemukan kenyamanan ketika ia harus menekuni karier baru yang lebih menjanjikan.
Aniz mengawali karier sebagai seorang presenter dan terlibat dalam berbagai proses syuting. Awalnya ia menempuh pendidikan tinggi di Surabaya, dan karena tuntutan syuting yang kian padat, juga agar tidak bolak-balik Jakarta – Surabaya, ia kemudian memutuskan tinggal dan pindah kuliah di Jakarta, mengambil jurusan Broadcasting. “Saat itu saya mau mengejar kelulusan agar bisa empat tahun tuntas karena sudah pernah satu tahun wasting time. Setelah lulus, saya syuting di Jakarta sebagai presenter.”
Karier sebagai presenter dijalankan dengan kebahagiaan dan penuh tantangan. Namun Aniz menemukan kesempatan untuk berbisnis di bidang ekspor impor. Sekitar tahun 2011-2022, Aniz bekerja sama dengan perusahaan asing di Malaysia.
“Mereka membutuhkan karet, jadi saya di bidang pengadaan karet dan membuat PT sendiri yang berlangsung sampai sekarang. Jadinya seperti family business karena sudah lama kenal. Jadi apapun yang mereka butuhkan saya dukung sepenuhnya. Nah sekarang saya juga sedang menggeluti bidang IT sebuah perusahaan dari Singapore. Di sini saya yang mengurus dan melakukan ekspansi ke Kuala Lumpur. Ternyata sambutannya baik dan saya berharap bisa lebih besar lagi.”
Aniz sebagai Head Communication and Brand Success yang memiliki tugas untuk memanajemen dan mengomunikasikan perencanaan kerja kepada manajemen dan tim. Selanjutnya ia memiliki tim yang menuntaskan tanggung jawab secara teknis.
Berjaya dengan bisnis ekspor impor yang dibangun dengan kepercayaan dan ketangguhan, Aniz kembali mengeksplorasi diri dengan mendirikan PT Securetasks Indonesia Jaya pada 2019. Selain itu, ia juga mencoba peruntungan di bisnis lain yaitu sabun, skin care dan design interior.
Securetasks merupakan perusahaan yang bergerak di bidang cyber security. Aniz mendirikan perusahaan ini karena melihat peluang baik di bidang teknologi. Situasi ini diperkuat dengan kondisi pandemi yang mewajibkan banyak orang bekerja secara online.
“Ketika Covid banyak yang kerja online dari rumah dan banyak yang aware sama virus di laptop. Jadi Securetasks ini antivirus terobosan baru. Antivirus kita ini tidak akan menghilangkan data yang dimiliki. Jika sudah pasang Securetasks, data kita tidak akan hilang. Untuk tarif sehari Rp 10 ribu, sebulan Rp 300 ribu dan ada free trial sebulan (www.securetasks.com). ”
Selama menjalankan bisnisnya, Aniz cukup percaya diri dengan persaingan. Menurutnya harga yang ditawarkan merupakan harga termurah dan ia mengutamakan kepuasaan konsumen. Sampai saat ini Aniz juga memiliki tim sebanyak 23 orang yang membantu dalam operasional perusahaan termasuk di negara lain seperti Malaysia dan Singapore. Aniz bersyukur bisa menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan baik, sehingga perusahaan yang dibangun dapat berkembang pesat.
“Di Securetasks dampak dan kontribusi saya bukan suatu kebetulan karena sebelumnya saya lulusan dari Komunikasi dan Broadcasting jadi dapat dikatakan ini sebagai passion saya. Untuk perusahaan di bidang IT memang baru dan harus belajar, tapi karena saya memang suka belajar jadi fine dan happy selama menjalaninya.”
Trik Raih Kesuksesan. Kesuksesan yang dibangun tidak semudah membalik telapak tangan. Dibutuhkan kerja keras dan komitmen untuk saling berkolaborasi demi hasil terbaik. Untuk itu kunci sukses yang dipertahankan Aniz dalam bekerja dan berbisnis adalah on time.
“Kalau kita menghargai waktu, uang akan mendatangi. Termasuk kerja keras dan juga berdoa. Kalau hanya salah satu dari itu dilakukan tidak bisa juga dan jangan lupa berbuat baik. Dengan berbuat baik, maka karma baik akan berbalik ke kita.”
Tangguh Sebagai Single Mom. Sebagai seorang single mom dari dua putra kembar yaitu Denis Putra dan Danis Putra, komunikasi menjadi hal utama yang tidak terpisahkan. Ia menjelaskan dengan bijaksana kepada anak-anak bahwa Aniz harus berkarier demi tujuan yang baik.
“Anak zaman sekarang sudah mengerti kalau kita komunikasikan tentang situasi apapun. Mereka butuh alasan yang jelas. Jadi apapun itu kuncinya adalah komunikasi. Saya bersyukur dan berterima kasih karena anak-anak sudah mencintai dan menyayangi saya padahal saya merasa belum bisa membahagiakan mereka.”
Dari rangkaian pengalaman kehidupan, Aniz tak pernah berhenti mengingat bahwa ia memiliki Tuhan dan hanya Tuhan yang bisa menghidupkan serta mematikan semua hal. Jika ia sudah mengingat hal tersebut, Aniz tak pernah takut untuk keluar dari zona nyaman.
“Ingat saja kita punya Tuhan dan kita juga punya cara untuk berterima kasih dengan Allah SWT. Saya benar-benar berusaha shalat lima waktu. Saya puasa Senin dan Kamis serta dzikir lalu baca Ayat Kursi.”
Aktivitas Hypnotherapy. Memperhatikan situasi pandemi yang membuat banyak orang mengalami depresi, Aniz mulai belajar bagaimana cara tepat untuk mengatasinya. Tidak hanya untuk diri sendiri, Aniz juga belajar untuk membantu orang lain. Namun untuk sekarang ia belum membuka praktik, tetapi sudah belajar untuk mengarahkan diri menjadi lebih baik dengan hypnotherapy.
Bangun Foundation. Di tengah kesibukan padat, wanita yang hobi traveling dan menembak ini, terinspirasi dari kedua orang tua untuk berbagi kepada lingkungan sekitar, masih memiliki cita-cita mulia untuk membangun foundation.
“Saya ingin punya foundation jadi nanti keuntungannya untuk Indonesia, untuk anak-anak yang tidak sekolah dan tidak memiliki orang tua, dan untuk orang tua yang tidak memiliki anak, sehingga nantinya bisa bersinergi. Rencananya ingin dibangun di Singapore agar dapat mengumpulkan data dan uang di sana, tetapi hasilnya 100% untuk Indonesia. Saya melakukan ini karena sayang sama orang tua dan suka tidak tega saat melihat mereka terlantar di jalanan.”
