Profil

Rhodiana Djajaseputra: Menemukan Keseimbangan Antara Karier, Hobi, dan Keluarga

MajalahKebaya.com, Jakarta – Rhodiana Djajaseputra yang saat ini menjabat sebagai Kepala Divisi Finance, Accounting, Audit & Internal Control PT. Kebayoran Pharma, merupakan sosok perempuan pembelajaran. Ia tidak pernah berhenti menyerap ilmu pengetahuan dan membuka wawasan keterampilan untuk mempelajari sesuatu yang baru, menantang dan kreatif. Buktinya ia telah mengantongi gelar pendidikan bergengsi sebagai MS Engineering Economic Systems, Stanford University USA, MBA Clemson University USA, MSc Accounting University of Las Vegas Nevada USA. Tidak hanya sebatas menempuh pendidikan tinggi, Rhodiana begitu sapaan akrab kelahiran Jakarta, 5 Maret ini, semakin giat belajar dan menimba ilmu selama ia bekerja.

Karier dan Pekerjaan.Tepat di tahun 1995, setelah menamatkan pendidikan dari Stanford University USA, Rhodiana langsung mendapat tawaran bekerja di Johnson & Johnson Medical International. Ia melewati proses rekrutmen secara internasional, meskipun akan ditempatkan di Indonesia. Awalnya Rhodiana menjadi Supply Chain Management dan ia bersyukur ditempatkan di posisi tersebut, sehingga memiliki pengalaman yang cukup baik.

“Saya awalnya diterima sebagai Supply Chain Management. Johnson & Johnson mempunyai banyak divisi, bukan hanya produk bayi saja. Ini adalah Divisi Medical yang mempunyai banyak divisi di dalamnya. Saya bersyukur karena mempunyai kesempatan yang cukup baik sebagai Supply Chain Management. Saya bisa belajar sedikit mengenai produk dari divisi yang berbeda seperti divisi benang bedah, alat endoscopi, baju-baju dokter atau suster, dan lainnya. Saya mendapat kesempatan untuk mengunjungi banyak pabrik dari divisi-divisi medical tersebut. Biasanya mereka melakukan rekrutmen hanya di tiap divisi saja secara lokal. Yang paling berkesan untuk saya pada saat saya di-training di Divisi Benang Bedah di New Jersey. Saat itu kami ada Kelas Training International. Hasil akhirnya yang saya raih itu rekor tertinggi selama di divisi internasional tersebut.”

Melewati masa training selama 3 bulan di New Jersey, Rhodiana sempat di-training di Cincinnati, Boston, Miami, dan beberapa kota lainnya. Setelah itu, di bulan Juni 1996 ia pulang ke Indonesia dan bekerja di Johnson & Johnson Medical Indonesia. Ia tetap pada posisi yang sama sebagai Supply Chain Management dan akhirnya ditugaskan sebagai Business Development.

“Sebagai Business Development Executive, saya bukan menawarkan produk dari J&J Medical secara satu per satu, tetapi saya menawarkan satu paket produk dan service untuk Rumah Sakit tertentu. Kami menjual dalam produk bundle. Tidak seperti biasanya medical reps yang hanya menjual produk dari satu divisi saja, seperti benang bedah ya benang bedah saja. Ini berjalan selama satu setengah tahun, tepatnya awal 1997 sampai Mei 1998.”
Akhirnya Rhodiana memutuskan menikah dengan laki-laki pujaan hati, Andrew Hertadi yang bekerja di perusahaan swasta. Setelah menikah, tahun 1998 terjadi krisis ekonomi yang membuat ia dan suami memutuskan untuk kembali ke Amerika. Ia mengakhiri pekerjaannya dan memilih untuk kembali belajar dengan mengambil Master ketiga.

“Pada waktu saya berangkat, saya berhenti dari pekerjaan saya. Stop dulu, tapi saya belajar lagi dan ke Amerika itu tidak mudah untuk mencari kerjaan karena kita foreigner. Akhirnya saya belajar lagi sambil mengambil Master of Accounting dan lulus dari University of Nevada Las Vegas.”

Berhasil menamatkan pendidikan dengan kepercayaan diri untuk terus berkarier, Rhodiana berhasil mendapatkan pekerjaan di local company. Bersamaan dengan itu, suaminya mendapatkan pekerjaan di bagian IT. Mereka menjalankan kehidupan dengan baik di negeri orang sampai akhirnya melahirkan anak pertama di Las Vegas.

“Kemudian suami mendapatkan pekerjaan di Seattle, Washington. Pindah kota dan melahirkan anak kedua di Seattle. Saat di Seattle saya tidak bekerja. Kemudian setelah sekitar tiga setengah tahun di sana, kami berniat utk pindah ke Canada dan melamar permanent resident di sana.”

Di Vancouver, Canada, Rhodiana mencoba sebuah peruntungan dengan berbisnis. Namun ternyata tidak semudah yang dipikirkan. Akhirnya ia dan suami memilih untuk pulang ke Indonesia tanpa ragu. Di Indonesia, suami melanjutkan karier dengan bekerja di sebuah perusahaan swasta dan Rhodiana memilih untuk membantu ayahnya yang sudah lebih dulu memiliki perusahaan distribusi Farmasi dengan nama PT Kebayoran Pharma yang mendistribusikan beberapa produk ethical, alat kesehatan dan consumer, di antaranya produk-produk PT Rohto Lab Indonesia seperti obat mata Rohto, produk-produk PT Nicholas Laboratories Indonesia seperti Naspro, Polycrol, dan Bion C (serum Vitamin C yang dapat mencerahkan dan meremajakan kulit untuk digunakan sebagai perawatan wajah sehari-hari), dan produk-produk lainnya.

“Saya membantu dan belajar banyak. Ayah saya mengajarkan banyak hal dan sampai sekarang saya mengepalai Divisi Finance dan full time bekerja untuk perusahaan Ayah. Saya terinspirasi dengan Ayah yang sangat detail dan totalitas di dalam pekerjaannya.”

Me Time dan Hobi. Menyeimbangkan antara karier dan hobi merupakan hal tepat ketika rasa penat menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari sebuah profesi. Rhodiana berhasil membuat segala sesuatu menjadi proporsional dengan hobinya ballroom dance. Ia belajar ballroom dance sejak tahun 2011. Ketertarikannya berawal dari coba-coba mengajak suami dan akhirnya mereka terus belajar sampai mengikuti kompetisi. Dari satu guru ke guru lain yang memiliki sertifikat internasional, mereka bertanding dalam ajang National dan International Ballroom Dance Competitions dengan meraih banyak pencapaian. Tentu menjadi pencapaian membanggakan ketika ia berhasil mendorong diri dalam menggenapi kegemaran yang diiringi dengan prestasi.

“Kegemaran saya ballroom dance, line dance, running, swimming, yoga, bermain music, pergi ke konser, foto, trekking. Hobi saya ini untuk membina fisik juga karena untuk dance yang penting adalah fisik. Ini semua awalnya dari coba-coba, lalu bertanding dan ada hasil dari kompetisi. Jadi kita coba terus dan meraih apa yang kita bisa lakukan. Kita harus mempunyai disiplin yang tinggi, konsisten serta tekad yang kuat dalam mencapai apa yang kita inginkan.”
Tidak hanya ballroom dance, Rhodiana menghabiskan waktu me time dengan yoga, mendengarkan musik, dan perawatan muka. Ada perasaan rileks dan senang ketika ia melakukan kegiatan tersebut, sehingga tidak kehilangan semangat saat dihadapkan dengan rutinitas yang padat. Selain bekerja dan me time, ia memiliki kegiatan arisan dan tergabung dalam tiga grup arisan bersama ibu-ibu teman anaknya serta grup dansa. Rhodiana juga aktif melakukan kegiatan sosial dengan berkunjung dan berbagi makanan ke panti jompo.

Ke depan, Ibunda dari Alexander (21 tahun) dan Anthony (18 tahun) ini, merasa bahagia dengan motto keseimbangan dalam fisik dan mental. Ia merasa senang dengan waktu yang dihabiskan untuk bekerja dan berkarier, tetapi tetap memiliki me time di luar pekerjaan dan menomorsatukan keluarga.

“Walaupun anak-anak saya sudah besar, tetapi saya tetap saling berkomunikasi. Mereka kuliahnya sudah jauh dan di luar, tapi kita tetap saling telepon. Saya memprioritaskan keluarga, lebih ke fitness dan health bersama suami. Jadi relationship keluarga jadi lebih harmonis, tapi sama-sama tetap bisa bekerja dan tidak saling mengganggu pekerjaan. Kalau ketemu anak-anak, kami suka bersepeda, trekking, dan rock climbing bersama. Intinya dalam kehidupan kita diharapkan mempunyai keseimbangan dalam semua aspek untuk meningkatkan kebahagiaan, kreativitas khususnya bersama keluarga.”

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top