MajalahKebaya.com, Jakarta – Menjaga irama dan harmoni antara pekerjaan utama sebagai ASN, entrepreneur, dan keluarga, merupakan prinsip yang selalu dijaga oleh wanita cantik dan energik, Ni Nyoman Santi, S.T. Sejak bergabung menjadi abdi Negara pada tahun 1996, di Kantor Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Wilayah II, perempuan kelahiran Tabanan, 17 Juni ini, selalu mengasah kemampuan diri untuk bisa terus memberikan kontribusi bermanfaat bagi bangsa. Apalagi ia sangat mencintai pekerjaannya di bidang lingkungan hidup dan kehutanan. Dan berkat ketekunan, totalitas, dan semangat kerja yang tinggi serta kepercayaan atasan, kini ia dipercaya memangku jabatan sebagai Kepala Pusat salah satu Unit Kerja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang ada di Provinsi Bali.
Kunci sukses dalam karier sebagai ASN, menurut perempuan yang akrab disapa Santi ini, adalah bekerja dengan mengembangkan kemampuan berkoordinasi. “Koordinasi adalah kunci keberhasilan dalam bekerja karena kita memerlukan team work sehingga kita harus mampu melakukan koordinasi di bidang lingkungan hidup dan kehutanan dengan baik. Selain itu yang sangat penting adalah selalu mengasah diri, tidak pernah berhenti belajar, dengan cara mendengarkan arahan-arahan, belajar bagaimana para senior bekerja, bagaimana para kolega dan belajar pada teman-teman yang menduduki jabatan-jabatan tertentu yang ahli di bidangnya masing-masing, selalu berdiskusi, dan siap mengosongkan isi kepala supaya bisa masuk informasi, jadi kita harus bersifat rendah hati dan menganggap diri tidak tau apa-apa, sehingga kita akhirnya bisa maksimal menyerap informasi dan pengetahuan baru.”
Santi juga memiliki jiwa kewirausahaan yang cukup kuat mengalir dalam diri, karena ia terlahir dari orang tua pedagang. Karena itu, selain pekerjaan utamanya sebagai ASN, Santi juga mendorong usaha suami, bersama-sama mengembangkan usaha. Bagi Santi, yang bisa dipetik pelajarannya, adalah bagaimana ia dan suaminya menjaga irama itu.
Perjalanan Karier. Awal menjadi ASN ketika Santi berhasil menamatkan pendidikan Program Studi Teknik Kimia di Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya. Ketika itu, ia memiliki keinginan untuk bekerja di Bali, sehingga Santi memutuskan untuk bekerja magang di satu Kantor Lingkungan Hidup yang membawahi wilayah Bali, NTB, dan NTT. Ia sangat bangga dan mencintai pekerjaannya sebagai ASN karena mendapatkan kesempatan untuk berkontribusi secara langsung membangun negara.
“Saya bersyukur karena tumbuh dalam lingkungan pekerjaan yang sangat positif dan mendukung staf untuk maju, sehingga saya mendapatkan beasiswa S2 di jurusan Environmental Engineering and Sustainable Infrastructure, Royal Institute of Technology Stockholm, Swedia. Satu tahun sebagai pegawai honorer, lalu menjadi pegawai negeri. Di Swedia saya mengambil Teknik Lingkungan selama 1,5 tahun. Tahun 2001 saya menikah dan kembali ke Bali untuk mengambil data untuk keperluan penyusunan thesis, lalu kembali lagi ke Swedia.”
Bersama Suami Kembangkan Bisnis. Bekerja dengan penuh tanggung jawab dan kesibukan yang padat tidak membuat Santi kehilangan kesempatan untuk mengeksplorasi diri sebagai seorang pengusaha. Ia bersama suami tercinta, I Nyoman Derana, S.T, seorang wiraswasta, sama-sama berjuang untuk menjadi entrepreneur. Karena sebelumnya, orang tua Santi juga merintis usaha di bidang seafood, Santi pun mulai tertarik dan mengajak suami untuk fokus mengembangkan usaha bibit ikan.
“Ini bisnis pertama kami berdua dan tetap berdiskusi dengan orang tua, tentunya ayah saya yang memiliki pengalaman di bidang ini. Teknisnya lebih ke suami, kalau saya lebih mengembangkan pada bidang marketing dan buyer. Sampai sekarang bisnis ini terus berkembang dan pada tahun 2010, suami dan saya berdiskusi ingin membuka bisnis property kecil-kecilan seperti membuat perumahan atau villa. Akhirnya kami bekerja sama dengan beberapa pihak untuk membuat beberapa perusahaan di bidang kontraktor dan developer. Singkat cerita, kami membangun villa dan menjualnya lalu yang sudah terjual biasanya dititipkan kembali kepada kita untuk disewakan. Dari sana kita memutuskan untuk bekerja sama dengan perusahaan management villa/hospitality yang professional, sehingga semua owner villa-villa kami mendapatkan return of investment (RoI) yang maksimal.”
Membangun bisnis yang berinteraksi dengan orang lain bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan kepercayaan dan pelayanan terbaik kepada rekan bisnis, salah satunya adalah menjaga kepercayaan agar konsumen dan partner merasa nyaman ketika menjalin kerja sama. Namun Santi harus tangguh menghadapi tantangan bisnis ternasuk pandemi ketika terjadi penurunan pemasukan Apalagi pandemi Covid-19 sangat berpengaruh pada industri pariwisata. Dalam keadaan tersebut, ia tetap berusaha konsisten merawat dan menjaga amanah dengan baik.
“Semua berjalan dengan lancar sampai sekarang dan tahun ini berencana untuk menjalankan satu konsep villa yang natural (eco) yang menyatu dengan alam dan pemandangan yang sangat indah dengan sentuhan modern sesuai zamannya ditambah dengan mengembangkan konsep family eco restoran.”
Kiat Sukses. Trust is everything. Prinsip ini yang ditanamkan ibunda dari Putu Ayu Elina Priyanka (20 tahun, kuliah Manajemen Bisnis di ITS Surabaya) dan Made Ayu Pravina Anjani (17 tahun, SMA Kelas 2) dalam menjalankan lini bisnis. Tidak masalah jika mempunyai modal finansial yang terbatas, tetapi menjadi masalah jika menjalankan bisnis tanpa adanya kepercayaan. Jika ada trust, maka relasi akan terbangun dengan baik bersama konsumen. Selain mempertahankan kepercayaan, Santi menyerahkan segala sesuatu kepada Tuhan dan tidak mau terlalu khawatir karena semua hal pasti akan selesai dengan baik pada waktunya.
“Jadi kalau ada keputusan yang bisa saja salah, saya tidak menyesal dan tidak menyalahkan diri sendiri apalagi orang lain, agar terasa enteng karena semua pasti ada alasannya. Selain itu, konsisten dan tidak malas-malasan menjadi kiat selanjutnya yang dilakukan untuk mencapai kesuksesan.”
Selain itu, yang tidak kalah penting sebagai kunci sukses dalam bisnis adalah membangun team work. Ia dan suami selalu bahu membahu menjaga trust dan mengembangkan networking. Tidak heran, banyak sekali investor, kolega-kolega, maupun teman-teman sekolah yang percaya sehingga ikut bersama-sama mengembangkan bisnis ini dan mendorong dari belakang untuk growing together. “Dan, satu lagi prisnsipnya, bahwa setiap saat pasti ada masalah, yang paling penting adalah selalu berkepala dingin dan selalu positive thinking dalam menyikapi semua masalah yang ada pasti akan selesai.”
Sosok Inspirasi. Setiap pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi tinggi tidak akan terasa berat jika memiliki panutan atau sosok yang menginspirasi di dalam pekerjaan. Santi yang memiliki kebiasaan ngopi dan membaca berita ketika bangun tidur ini, sangat terinspirasi oleh sosok-sosok pejabat mulai dari level puncak sampai di bawahnya. Ia belajar bagaimana ketenangan, dan kepala dingin, serta positive thinking, hati yang penuh cinta, itu akan membawa kita kepada keberhasilan.
Selain itu, Santi juga terinspirasi Ibunda tercinta yang tidak pernah lelah mendoakan dan menjadi tempat curhat. “Ibu saya memberikan inspirasi untuk kerja keras dengan tulus. Dan ibu saya tidak pernah menunda meskipun ada masalah sepele. Jadi semua langsung segera dibereskan. Kalau bapak saya pengetahuan umumnya sangat luas, pintar bernegosiasi, dan selalu bersemangat ketika membahas bisnis. Kami berdiskusi hampir tiap hari. Ini yang menginspirasi saya untuk tekun dan tidak pernah berhenti belajar sepanjang berkarier dan berbisnis.”
Ungkapan Syukur. Santi merasakan Tuhan sangat baik dan pemurah. Banyak keajaiban yang datang seperti investor yang ingin bekerja sama di saat yang tepat, pasangan hidup yang baik dan mendukung, anak-anak yang baik dan memahami kesibukan ibunya. Serta keluarga besar suami yang sangat mendukung karier dan usahanya. Mensyukuri semua hal-hal baik tersebut, Santi berharap agar ke depan dapat lebih bermanfaat bagi semakin banyak orang.
