Profil

Lady Diandra Karsodinomo: Orang Muda yang Berdedikasi Terhadap Kaum Muda

MajalahKebaya.com, Jakarta – Terinspirasi dari permasalahan inequality yang dirasa telah mengakar rumput di Indonesia sejak lama, Lady Diandra Karsodinomo berhasrat untuk dapat berkontribusi di bidang pembangunan masyarakat sedari kecil. Wanita yang akrab disapa Lady ini mulai merintis mimpinya ini dengan terlibat langsung dalam organisasi pemuda bernama Indonesian Future Leaders, semasa kuliah. Adapun organisasi ini merupakan wadah bagi Lady untuk mulai berkontribusi terhadap anak-anak muda.

“Indonesian Future Leaders memiliki tujuan untuk menjadi katalisator bagi peningkatan kapasitas para muda-mudi. Organisasi ini mendapatkan privilege untuk bekerja sama dengan beberapa kementerian, seperti Kemendikbud dan Kementerian Koordinator untuk Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, dalam rangka pembangunan pemuda, termasuk berkontribusi dalam Indeks Pembangunan Pemuda,” tambah wanita bergelar Master Degree in Public Policy and Management (MSc) di King’s College London ini.

Melalui organisasi ini, Lady pun mendapatkan kesempatan untuk mewakili Indonesia di Youth Assembly United Nations dan bisa bekerja di UNDP Indonesia sebagai Youth Empowerment Specialist. Baginya, hal ini merupakan sebuah kesempatan yang berharga, sekaligus menjadikannya merasa bangga.

“Dapat terlibat dan berkontribusi secara langsung dalam pembangunan pemuda, misalnya dalam mengurangi inequality dalam akses kapasitas pembangunan pemuda di bidang kewirausahaan, merupakan suatu hal yang terus membuat saya bangga dan bahagia. Saya berharap ke depannya dapat tetap berkontribusi dalam mengurangi ketimpangan di Indonesia, khususnya di bidang pembangunan manusia, baik itu pekerjaan dari kantor maupun rencana proyek inovasi sosial,” imbuh Lady.

Lady pun mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang turut membantunya berkarier bagi kaum muda. “Pihak keluarga dan teman selalu mendukung saya untuk terus mewujudkan mimpi. Kendati dalam situasi sulit, seperti halnya situasi pandemi yang membuat saya burn out karena banyak rencana kerja yang dibatalkan dan diganti secara online, mereka selalu men-support sehingga saya mampu melewati ini semua. Saya pun menjadi lebih bersemangat untuk melakukan langkah-langkah inovatif yang mendukung pengembangan diri, seperti mencoba banyak hobi baru serta membuat kerja sama baru di bidang pekerjaan, ” ujar Lady.

Era Digital yang Promising untuk Berkarier

Kemajuan digital pada era ini tak luput dari perhatian Lady. Ia menuturkan, kendati seperti pisau bermata dua, kemajuan digital merupakan sesuatu yang tak dapat dielakkan. Baginya, kemajuan ini justru dapat memberikan dampak yang positif selagi kita mampu menentukan sikap yang tepat dalam menanggapinya.

“Kita tak dapat mengelak bahwa kemajuan digital telah merembet ke seluruh aspek kehidupan manusia. Namun, yang terpenting adalah, kita harus tau cara menanggapinya. Mulailah dari hal yang sederhana, seperti “bijak” dalam memilah informasi, tetap menjaga attention span, dan selalu mindfulness di era kemajuan digital ini,” tegas wanita kelahiran Jakarta ini.

Lady pun memiliki kebiasaan untuk membatasi diri agar tidak menggunakan smartphone secara berlebihan. Baginya, hal ini merupakan langkah konkret yang amat penting. “Saya pastikan mengurangi waktu di sosial media ketika weekdays dan hanya membukanya di malam hari. Saya juga memastikan untuk tidak membuka smartphone satu jam sebelum tidur dan menggantinya untuk membaca buku atau melakukan refleksi /meditasi,” ujarnya.

Kemajuan digital pun membuat Lady merasa terbantu ketika menjalani karier di UNDP sebagai Youth Empowerment Specialist. Lady yang notabene mengemban tanggung jawab untuk meng-handle berbagai program perbaikan ekosistem kewirausahaan pemuda, khususnya di Indonesia Timur, menuturkan jika kemajuan digital merupakan sebuah hal yang “promising” untuk berkontribusi langsung terhadap kaum muda.

“Saya melihat era digital ini sebagai era yang promising untuk menjadi jembatan perubahaan. Contohnya, dalam kepemudaan dan wirausaha, era digital memudahkan kami untuk menjaring informasi, membuat komunitas, dan berbagi solusi dari setiap permasalahan ekosistem kewirausahaan pemuda,” tutur Lady.

Be The Best Version of Yourselve!

Lady telah lama menyadari bahwa sudah banyak perempuan yang memiliki kemampuan “multitasking”, seperti halnya seorang ibu guru yang bisa mengurus rumah tangga sekaligus siswanya di sekolah. Riset pun membuktikan perempuan memiliki kemampuan “multitasking” lebih baik dari laki-laki. Namun, Lady tak mau “terjebak” di dalamnya. Lady ingin menghindari adanya pitfall yang menjerumus pada ketidakadilan gender. “Dikarenakan perempuan diberikan stereotip lebih handal dalam “multitasking”, maka muncullah anggapan bahwa wanita mampu, sedangkan pria tidak. Hal ini sangatlah tidak adil untuk kedua gender dan saya ingin menghindari itu,” tegasnya.

Di sisi lain, Lady juga menyadari bahwa nilai-nilai kultur di Indonesia acapkali membatasi perempuan dalam mengembangkan dirinya. Namun, kendati demikian, Lady berharap agar para perempuan tetap mampu menemukan tujuannya masing-masing.

“Saran saya, penting sekali untuk para perempuan menemukan tujuannya masing-masing. Janganlah lupa untuk terus find our tribe untuk berjuang bersama dan learning to each other, serta mencari tools yang dapat mengembangkan diri kita, baik dari segi finansial, politik, maupun sosial. Pada intinya, yang terpenting adalah, terlepas apapun gender¬-nya, be the best version of youself dengan tujuan yang jelas!,” tegas Lady.

Mengoptimalkan Waktu Luang

Di sela-sela kesibukan berkarier, Lady lebih memilih untuk menggunakan waktu luangnya dengan berolahraga. Ia melakukan lari pagi sebanyak dua kali dalam seminggu dan melakukan beberapa olahraga lain, seperti tenis, yoga, dan horse riding, dalam kurun waktu yang sama. Namun, secara khusus, Lady memiliki minat yang besar terhadap jenis olahraga yang memberikan efek meditative, seperti yoga. Baginya, olahraga ini mampu memberikan hasil yang positif ke dalam diri.

“Olahraga yang memberikan efek meditative, seperti yoga, sangatlah penting untuk memberikan ‘jeda’ dalam diri. Saya pun menjadi semakin menyadari peran-peran saya dalam kehidupan, yakni sebagai seorang anak sekaligus pekerja. Selain itu, agar relaksasi dalam diri tetap terjaga, setidaknya setiap tiga bulan sekali, saya harus explore nature. Ditambah lagi karena kita tinggal di Indonesia, tentu ini menjadi keuntungan karena ada banyak sekali destinasi yang dapat dikunjungi,” ujar wanita belia energik yang masih berusia 25 tahun ini.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top