MajalahKebaya.com, Jakarta – Masa krisis pandemi membuat beberapa orang tertantang untuk tidak menyerah dan berusaha menghadapi dengan keyakinan. Hal ini yang juga dilakukan Fitri Cyntia Asmara Niasih. Perempuan cantik kelahiran Jakarta, 16 April ini, berhasil membuktikan bahwa ia mampu bertahan di tengah krisis pandemi. Bagi pemilik restoran Tambo Ciek yang berlokasi di Melbourne, kondisi ini menjadi tantangan untuk tidak mengeluh dan tetap berinovasi pada saat orang berhenti untuk bergerak.
“Saya tidak berhenti mencari peluang. Saya berpikir bahwa orang itu perlu makan, jadi buat saya seseorang dalam kondisi krisis pasti membutuhkan makan apalagi makan untuk keluarganya. Jadi buat saya bisnis makanan adalah yang terbaik pada saat pandemi di mana banyak bisnis lain yang jatuh dan mereka memiliki usaha yang sama justru juga meningkatkan produktivitas mereka untuk mengembangkan usaha cateringnya.”
Perjalanan Karier. Awal mula lulusan Diploma Holmes Institute & William Angliss Institute Victoria ini, membangun restoran Padang di Melbourne Victoria, dengan mengembangkan usaha catering rumahan pada tahun 2017. Sebelum itu, suaminya yang bernama Ezra Toddy, seorang Chef Padang Foods sudah pernah memiliki restoran Padang di Melbourne dengan nama Salero Kito. Restoran ini dimiliki pada tahun 2010 di Malvern dan City CBD. Namun suaminya memutuskan untuk menjual pada tahun 2014. Pada 2017, Fitri dan suami memulai kembali untuk menjalani catering rumahan dan berkembang pesat. Berhubung promosi yang dilakukan berawal dari mulut ke mulut, Fitri menamakan restorannya Tambo Ciek yang disingkat dari kata Tambuah Ciek, artinya tambah satu lagi.
Tantangan yang dihadapi selama membangun usaha adalah karena Fitri dan suami adalah perantauan dan semua keluarga tinggal di Indonesia. Hidup di negara orang menjadi tantangan luar biasa. Apalagi ketika baru memulai usaha, ia mempunyai anak-anak yang masih balita.
“Saya mulai dari pagi tidak henti-hentinya mengerjakan pekerjaan rumah tangga dari mulai beres-beres rumah sampai menyiapkan anak-anak untuk sekolah. Semua saya lakukan sendiri dan suami pada saat itu masih bekerja menjadi Chef. Selama kami menjalani catering rumahan, saya harus membagi waktu untuk mempromosikan usaha melalui sosial media dan rajin untuk memposting di sosmed dan kalangan orang-orang Indonesia yang berada di Victoria.”
Fitri juga harus mempersiapkan pesanan dan mengantarkan dari rumah ke rumah. Bahkan ia rela menyetir dengan jarak jauh sembari membawa anak-anak. Ia berjuang untuk situasi tersebut selama empat tahun dan pada akhirnya buah dari kerja keras serta sikap konsistennya, Tambo Ciek mulai dikenal dan ditunggu oleh semua pelanggan setia.
Sudah mendapatkan tempat di hati konsumen, tidak membuat Fitri yang juga memiliki usaha online shop second branded bag ini berhenti berpikir kreatif untuk mengembangkannya. Selain untuk catering, ia memproduksi packaging food. Inovasi ini berawal ketika Australia mengalami lockdown. Tak disangka dengan inovasi yang baik, bisnisnya semakin melaju dan berkembang pesat karena hampir semua penduduk memesan makanan setiap hari.
“Terkadang saya harus mempersiapkan membungkus sekitar 300 nasi kapau dengan 2-3 asisten saya dan 4 kurir untuk mengantar makanan ke customers yang rata-rata per hari bisa drop sekitar 110 customers maupun kita kirim memalui post untuk interstate di Sydney, Canberra, Tasmania, Brisbane, Perth, Adelaide.”
Ide Fitri ingin membawa rasa authentic Padang Foods dan membungkus makanan Padang dengan daun pisang. Pada saat itu, Tambo Ciek yang pertama kali memviralkan nasi bungkus kapau dengan citarasa dan aroma yang berbeda. Dari sana omsetnya langsung naik tiga kali lipat dan memesan nasi kapau dengan dibungkus selayaknya nasi padang di Indonesia. Masyarakat Indonesia yang tinggal di sana memiliki kerinduan pada kampung halaman dan ingin sekali menikmati makan nasi padang dengan dibungkus. Akhirnya beberapa Asian Grocery Supermarket meminta Fitri untuk mengirimkan Nasi Kapau bungkus dan beberapa produk terbaik seperti Rendang dan Sate Padang. Tentunya ini terjadi karena permintaan konsumen yang cukup tinggi.
Buka Restoran. Pada 11 Januari 2021 ketika lockdown dibuka kembali, Fitri memberanikan diri untuk membuka restoran pertama di Melbourne. Pada hari pertama dibuka, antusiasme konsumen sudah terlihat dari panjangnya antrean.
“Kami tidak menyangka makanan kami untuk stock seminggu masak di hari pertama buka dari Jam 11.30 sampai jam 3 sore sudah sold out dan kami harus top up dan memasak kembali. Saat itu saya terharu dan tidak menyangka bahwa Tambo Ciek ini akan sangat viral sekali. Saya bersyukur dengan konsisten persisten usaha kerja keras kami beberapa tahun membuahkan hasil dan tanpa berhenti kita berdoa dan beryukur kepada Allah SWT bahwa mereka menyukai authentic Padang Foods kita.”
Entrepreneur Sejati. Menjadi enterpreneur adalah hal luar biasa karena harus memikirkan inovasi baru setiap hari. Fitri harus menjalani marketing dan memikirkan menu yang akan ditampilkan. Sementara suaminya yang mengontrol makanan dan menjaga kualitas. Di sisi lain ia juga merupakan istri dan ibu rumah tangga yang mengerjakan segala sesuatu tanpa asisten rumah tangga.
“Karena restaurant kami buka 7 days a week jadi kadang waktu kami berdua untuk makan dan breakfast di pagi hari setelah drop anak-anak ke sekolah di hari weekdays atau kadang dinner dan nonton berdua.”
Fitri termasuk perempuan yang sangat independent. Dari kecil ibunya adalah seorang wiraswasta dan sudah berkarier sejak usia 19 tahun hingga memiliki beberapa perusahaan di Jakarta maupun daerah lainnya. Ibunya memiliki perusahaan baby sitter, nanny, & governess. Dari kecil Fitri sudah dididik untuk mandiri, berkarya dan mencari uang sendiri. Waktu SMA kelas 1, ia sudah menjadi model dan bintang iklan. Mungkin jumlahnya sudah ratusan piala dan iklan yang dibintangi dari usia 17 tahun termasuk sinetron dan beberapa peran di film Indonesia.
“Saya memiliki kafe dan resto di Bali dan pada akhirnya pindah ke Melbourne. Buat saya sebagai perempuan untuk di zaman sekarang harus bisa pintar mengelola keuangan dan seorang istri sangat berperan sekali pada kesuksesan seorang suami. Suksesnya suami pasti di belakangnya ada seorang istri yang mendorong untuk terus maju dan semangat.”
Rencana ke depan, Fitri akan membuka franchise Tambo Ciek di setiap kota Australia dan tentunya pensiun lebih awal serta menikmati waktu untuk travelling bersama keluarga. Hidup harus selalu bermimpi besar dan punya goal jangka pendek dan jangka panjang serta memperluas lapangan pekerjaan di sini. Selain itu ia juga tidak akan pernah melupakan me time di tengah kesibukan yang super padat.
“Me time saya kadang di hari biasa setelah drop anak-anak ke sekolah biasanya saya breakfast dan menikmati kopi sendiri kadang ke mall untuk hanya window shopping belanja ataupun ke salon kadang saya panggil tukang pijit ke rumah untuk massage tradisional ataupun luluran. Pergi untuk brunch bersama sahabat saya di sini ataupun dinner, kadang nonton konser maupun theatre.”
Trik Hidup Sukses. Sebagai perantau di negara orang tanpa keluarga tentu tidak boleh malas dan jangan cepat puas dengan hasil dan terus belajar berkembang, menerima kritikan, hujatan maupun haters. Ini prinsip yang ditanamkan penggemar wisata kuliner, traveling dan nonton ini. Menurutnya, jika hidup tanpa haters, ia tidak bisa berkembang dan berinovasi.
“Saya akan lebih menghabiskan waktu untuk main dengan orang-orang yang senang membuat kita maju, bukan saling menjatuhkan. Jangan memperdulikan apa kata orang lain dan gossip miring karena kamu tidak akan maju kalau terus memikirkan orang lain. Selalu bersyukur dengan apa yang kamu miliki sekarang karena belum tentu orang lain beruntung seperti kamu.”
