Profil

Ayu Lestari, S.Kom, S.H: Mandiri Hadapi Tantangan dengan Keyakinan dan Tanggung Jawab

MajalahKebaya.com, Jakarta – Harapan untuk melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Indonesia dan luar negeri harus terpupus ketika Ibunda tercinta tak ingin berjarak terlalu jauh dengannya. Ini yang pernah dirasakan seorang perempuan cantik kelahiran Aek Kuasan, Kabupaten Asahan – Sumatera Utara, 9 September, bernama Ayu Lestari. Berasal dari sebuah desa kecil dan dibesarkan dengan nilai-nilai kesederhanaan tidak membuat Ayu menyerah pada keadaan Justru semangat juang yang tinggi dengan melibatkan Allah dalam setiap langkah kehidupan berhasil membawa Ayu menjadi perempuan berkarakter.

Ayu, sapaan akrabnya, memutuskan untuk menempuh Pendidikan Komputer karena keinginan Sang Ibunda. Namun seiring waktu dan impian yang disematkan dalam perjalanan, ia memilih melanjutkan pendidikan Sarjana Hukum. Ia teringat pesan ayahnya yang menginginkan dirinya menjadi seorang pengacara sukses dan perempuan cerdas.

Namun perjuangan untuk menempuh pendidikan dan meraih gelar sarjana tidak semudah membalik telapak tangan. Perempuan rendah hati ini berhadapan dengan kenyataan bahwa biaya menjadi salah satu tantangan yang harus dihadapi dengan ketegaran Semangat tinggi dan jiwa pantang menyerah mendorong Ayu untuk membuktikan kepada dirinya sendiri bahwa ia mampu menempuh pendidikan meskipun berasal dari sebuah desa.

Saat itu, Ayu termotivasi sosok H. Mohammad Jusuf Hamka, seorang pengusaha muslim sukses keturunan Tionghoa-Indonesia, yang tidak malu mengatakan dari hutan, pindah ke kampung dan ke kota, tetapi tidak mengubah gaya hidup dan kesederhanaan. Walaupun Ayu belum menjadi perfect seperti sosok idolanya, tetapi perjuangan dan kerja keras yang membuatnya tertatih dan menempuh pendidikan dengan biaya sendiri telah dituntaskan dengan sempurna. Tidak hanya menjadi kebanggaan untuk diri sendiri dengan gelar sarjana yang disandang, tetapi ia telah membuktikan bahwa seorang perempuan yang berasal dari desa dengan kehidupan minim dan dididik secara sederhana mampu menjadi seseorang yang bermanfaat bagi orang lain.

“Saya mengambil jurusan Hukum di Panca Budi, Medan Sumatera Utara. Saya kejar dengan singkat sekitar dua tahun karena ada program minimal dua tahun. Saya kejar karena saya berpikir mengenai uang kuliahnya akan terus berjalan kalau tidak dikejar. Saat itu saya kuliah biaya sendiri.”

Berhasil menyandang gelar Sarjana Hukum, Ayu melanjutkan Pendidikan Advokat. Ia berhasil lulus dan mendapat kesempatan magang di Medan. Ayu bersyukur dalam kesempatan itu, ia dipercaya menangani kasus-kasus klien. Untuk perjalanan karier di advokat, Ayu menyadari bahwa ia masih merintis dan berjuang demi pencapaian terbaik. Sebelumnya ia pernah membuka kantor hukum, tetapi harus tutup karena kendala pandemi Covid-19.

Berjuang dengan Keyakinan. Tidak mudah ketika Ayu harus berjuang untuk mendapatkan pekerjaan dan bertahan demi keluarga tercinta. Ia berjuang seorang diri demi membahagiakan keluarga tercinta. Bahkan ia pernah mengalami sisa uang hanya Rp 5 ribu di dalam dompetnya. Lagi-lagi Ayu tidak berpikir untuk menyerah. Ia justru semakin giat berusaha dan memperkaya pengalaman. Banyak lika-liku pengalaman yang harus diterima dengan keyakinan bahwa ia mampu berdiri tegak sebagai perempuan kuat. Ayu menceritakan masa-masa berat ketika ia mulai mencari pekerjaan dan bekerja di PT. Askrindo.

“Alhamdulillah ketemu relasi dan beliau adalah Kepala Cabang Bank Sumut, jadi saya menanyakan pekerjaan. Harapan saya waktu itu kerja di Bank Sumut, sampai akhirnya beliau menginformasikan ada pekerjaan di BUMN.”

Setelah dua tahun bekerja, Ayu kemudian resign dan mencoba peruntungan di Jakarta. Ia bergabung dengan temannya yang berprofesi sebagai desainer. Saat itu, Ayu ditawarkan menjadi model dan tinggal bersama sambil menekuni bisnis konveksi. Namun ada masalah yang membuat ia down dan kehilangan kepercayaan diri.

Bisnis Sampingan. Karier Ayu bergerak lancar dan semakin pesat, tetapi ia tidak berdiam diri di zona nyaman. Ia memutuskan untuk mempunyai bisnis sampingan. Ayu kembali mengingat masa remaja ketika ia sudah menggeluti berbagai bisnis demi menyelesaikan pendidikan. Apalagi Ayu tidak pernah meminta biaya hidup atau pendidikan kepada orang tua mengingat situasi dan kondisi perekonomian keluarga. Ia sempat berbisnis Oriflame, menjadi penyiar radio, menjadi guru TK, bekerja di perusahaan provider dan menghadirkan bisnis kost kecil-kecilan di rumah kontrakannya. Naluri berbisnis yang kuat membuat ia tetap berinovasi meskipun berada dalam posisi pekerjaan yang nyaman.

“Waktu itu saya suka salad buah dan iseng buat di status WA. Berhubung kontak di WA banyak nasabah dan bertanya apakah dijual atau tidak. Padahal tidak dijual. Tapi kalau ada yang mau beli, saya jual. Akhirnya saya resmi berjualan salad buah. Bangun subuh terus pulang kantor belanja bahan-bahan. Lalu ada yang menyarankan mengapa tidak didaftarkan ke Grab Food atau Go Food. Akhirnya saya daftarkan, foto dan mendapatkan syarat. Dari sana ramai pembeli dan dalam sehari saya menerima keuntungan bersih Rp 1-2 juta. Sudah mulai berkembang dan saya memutuskan untuk rekrut karyawan.”

Selama bekerja dan berbisnis, Ayu juga menempuh sekolah kecantikan bersertifikat. Ayu termasuk perempuan kreatif dan inovatif yang tidak akan pernah berhenti berusaha di satu bidang. Ia menyukai dan menjalani pilihan sesuai dengan passion. Berhubung hobinya di bidang kecantikan, ia semakin getol belajar mengenai treatment kecantikan.

“Saya belajar treatment dan awalnya tetangga saya gratiskan untuk melatih tangan. Di tahun 2019, tetangga banyak yang promosi dari mulut ke mulut, sehingga banyak konsumen yang datang untuk facial, eyelash, skin care dan lain-lain.”

Meskipun pandemi Covid menghempas semua sektor usaha termasuk usaha kecantikan milik Ayu, ia terus mempertahankan usaha kecantikan miliknya dengan tetap memberikan treatment-treatment hingga saat ini. Ayu juga sambil fokus membangun karier di bidang hukum. Ia percaya tidak ada usaha yang sia-sia dan akan mencatatkan keberhasilan jika dikerjakan dengan penuh tanggung jawab.

“Di tahun 2021 tepatnya di bulan Desember, saya memutuskan menikah. Saya memilih untuk berhenti sementara bisnis di bidang kecantikan, tetapi untuk skin care tetap berjalan karena saya meracik sendiri bersama teman dan sebagian mengambil dari farmasi. Rencana ke depan saya tetap akan fokus di bidang hukum untuk membuka kantor lawyer. Saya yakin setiap kerja keras dan kesungguhan hati akan memberikan manfaat bagi diri sendiri dan juga orang lain di sekitar kita.”

Harapan Perempuan Indonesia. Pengalaman yang mengajarkan dan membuka wawasan untuk terus bergerak menjadi seorang perempuan dengan segala keterampilan dan mampu bermanfaat bagi orang lain membuat Ayu percaya bahwa setiap perempuan Indonesia memiliki kemampuan untuk mewujudkan hal tersebut. Ayu berharap sebagai perempuan, ketangguhan, kerja keras dan semangat untuk mengubah keadaan menjadi lebih baik tetap dimiliki dan dijadikan motivasi untuk bertahan dalam kondisi apapun.

“Semoga perempuan Indonesia tetap memiliki semangat yang tinggi untuk mencapai karier dan tujuan hidup sendiri dan keluarga meskipun perekonomian di Indonesia belum stabil. Dan yang paling penting Allah still with us. Selalu libatkan Allah di dalam setiap langkah.”

Di sisi lain, Ayu masih menyimpan impian agar ia dapat bermanfaat untuk orang banyak. Motivasi yang tinggi dalam mendirikan usaha merupakan salah satu alasan agar ia dapat membuka lapangan pekerjaan dan membantu orang lain yang ingin bersekolah tetapi terhambat masalah biaya. Tentu semua impian ini atas ijin Allah, orang tua dan ridho suami. Menurut Ayu pendidikan merupakan point penting agar putra putri di Indonesia menjadi anak bangsa yang cerdas dan terdidik.

“Tujuan utama pendidikan bukanlah pengetahuan, tetapi tindakan. Pendidikan adalah seni untuk membuat manusia semakin berkarakter. Menjadi cerdas dan berkarakter adalah tujuan utama sebuah pendidikan. Mendidik pikiran tanpa mendidik hati bukanlah pendidikan sama sekali. UTHLUBUL ‘ILMA WALAU BISHSHIIN. Tuntutlah ilmu walau sampai ke negeri China.”

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top