Cover Story

Bintang Dini Haryanto: Kembali ke Negeri Sendiri untuk Menebus Utang Karya bagi Bangsa

MajalahKebaya.com, Jakarta – Memprioritaskan keunggulan produk menjadi prinsip utama Bintang Dini Haryanto dalam berbisnis. Sebagai seorang perempuan Indonesia yang berhasil bersaing di dunia internasional, Bintang, panggilan akrab perempuan kelahiran Solo, 11 September ini, tak pernah melupakan tanah kelahiran untuk kembali memberikan kontribusi positif kepada masyarakat. Sebelumnya ia mendirikan bisnis fashion di Belanda selama enam tahun. Namun tepat di bulan November 2020, Bintang memutuskan untuk kembali ke Jakarta.

Bintang memilih Belanda karena ia sempat menempuh pendidikan tinggi di Milan selama tiga tahun. Selanjutnya ia dan suami memutuskan untuk bekerja di Belanda. Setelah itu, mereka membangun bisnis fashion yang menawarkan busana dengan material batik dari Solo. Tapi lama kelamaan masyarakat Belanda tidak mau membeli pakaian dengan harga mahal. Akhirnya Bintang memutuskan untuk menggunakan batik sublimasi printing berhubung batik handmade pembuatannya banyak memanfaatkan bahan kimia dan tidak dapat diterima oleh pecinta fashion di Belanda.

“Kalau sublimasi printing itu sedikit bahan kimia dan hasilnya sama. Warna tetap keluar dan motif berubah menjadi kontemporer.”

Memutuskan menekuni bisnis fashion di Belanda bukan hal yang mudah. Ketika itu, Bintang hanya memiliki modal sangat terbatas untuk memulai bisnis. Ia memilih batik karena dibesarkan dalam ‘keluarga batik’. Bapaknya pengusaha furniture dan ibunya penjual batik. Waktu kecil Bintang akrab dengan batik dan memiliki keinginan sampai ke luar negeri. Karena passion masa kecil yang begitu kuat, Bintang berhasil mewujudkan mimpinya dengan keyakinan bahwa ia dapat membawa nama Indonesia di mancanegara. Meskipun penuh perjuangan, namun dengan kerja keras dan kejujuran ia berhasil mengolah keterbatasan menjadi peluang yang menjanjikan.

“Semua material dan pekerja dari workshop di Solo. Di sana kalau sewa toko bisa sharing dengan pebisnis baru yang omsetnya masih kecil. Saya buat toko berempat dengan desainer lain. Dua di Amsterdam dan satu di Paris. Toko di negara tersebut sharing dengan pengusaha lainnya. Sampai sekarang usaha di Belanda tetap buka dan karyawannya di sana dari Belanda.”

Pemilik brand B By Bien ini menghadirkan koleksi dengan rancangan yang indah dan menginspirasi untuk kehidupan sehari-hari. Bintang menerima segala bentuk keinginan dan masukan konsumen untuk dituangkan dalam rancangan yang indah. Keunggulan produk yang ditawarkan penggemar traveling ini, memiliki bahan menyerap keringat, kualitas bagus, terasa dingin, bahan yang halus, tersedia karet di dalam jahitan sehingga dapat mengikuti bentuk tubuh dan menyasar perempuan remaja serta dewasa. Bintang memprioritaskan kualitas dan kepuasan konsumen terhadap produknya.

Hadapi Pandemi dengan Optimis. Selama menjalankan bisnis, lulusan Sarjana Institut Teknologi Bandung dan Pasca Sarjana Instituto di Moda Burgo Milan Italy yang juga berprofesi sebagai desainer ini, bersyukur di masa pandemi tidak mengalami kerugian. Di sana, Bintang mendapat pergantian biaya pokok dari Pemerintah, lebih kurang subsidi biaya operasional. Jadi tutup atau buka menjadi keputusan sendiri.

Pulang ke Indonesia. Bintang pulang ke Indonesia dan mencoba berjualan busana dengan tema berbeda. Ia juga memiliki keinginan lain yaitu membuka lapangan pekerjaan di Indonesia. Saat ini, ia memiliki operational team, pengrajin, dan design team yang berasal dari beberapa wilayah di Indonesia.

“Di sini saya merasakan bisnis sangat berlari. Di Indonesia lebih hidup dan lebih berani walaupun banyak pesaing. Saya datang dan kembali ke Indonesia untuk membuka lapangan pekerjaan dan menghadirkan busana yang cantik untuk perempuan Indonesia. Harapannya semua bisa tampil cantik di mana saja, tidak harus ke kantor atau ke pesta. Kita masih muda dan harus percaya diri.”
Bintang yang terinspirasi dari Sang Ayah karena memiliki sifat pekerja keras mulai mempromosikan bisnis barunya di Jakarta melalui beberapa market place yang ada. Menariknya, meskipun baru beroperasi ia sudah melayani penjualan sampai ke seluruh Indonesia. Peraih penghargaan 40under40″ Nation’s Top Young Achievers by Prestige Indonesia, Dean’s list Istituto di Moda Burgo Italy ini, masih menyimpan impian untuk membangun bisnis di bidang lain.

“Rencananya saya membantu Papa di bisnis furniture dan ingin membuat home decor lokal dengan kualitas internasional. Saya juga mau membuat virtual fitting room. Jadi orang yang mau beli baju ada alat yang bisa pas bajunya. Ke depan, saya ingin ada fasilitas mencoba baju secara virtual. Jadi bisa mengetahui apakah cocok atau tidak. Saya juga ingin buat platform brand Indonesia yang dijual ke luar negeri. Itu salah satu alasan saya balik ke Jakarta.”

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top