MajalahKebaya.com, Jakarta – Mengemban tugas yang dipercayakan bukanlah suatu hal yang mudah. Tentu, diperlukan rasa tanggung jawab dan daya juang yang tinggi untuk menjalankan amanah yang diberikan. Hal ini pun terus diyakini dan diterapkan dalam diri Diskha Oktannisa Ishak ketika harus memikul tanggung jawab besar dalam meneruskan sebuah perusahaan chemical yang memproduksi cat dengan merek Wildan Paint di bawah bendera PT Karunia Usaha Nurindo. Sebuah perusahaan yang merupakan amanat dari Sang Ayah, H. Mochamad Ishak S.E.
Wanita cantik yang akrab disapa Diskha ini, merupakan Direktur Utama yang memiliki ± 50 orang karyawan. Ia merasa sangat bersyukur memiliki tim terbaik saat ini. “Jujur dunia cat ini sangat jauh dari passion saya, dulu saya menggeluti dunia fashion lalu 180 derajat memegang usaha kimia, beruntung saya memiliki karyawan dan keluarga yang selalu men-support sehingga sampai sekarang kami dapat enjoy dan bekerja sama dengan baik. Karena dari awal banyak yang tidak saya mengerti, saya pun banyak belajar dari mereka. Jadi bisa dibilang Wildan Paint adalah tempat saya belajar, bertumbuh, dan berkembang.”
Melalui segudang pengalaman yang didapatkannya manakala berkecimpung langsung ke dunia bisnis, Diskha selalu berusaha melakukan yang terbaik untuk usaha yang diamanatkan kepadanya.
“Perusahaan ini dulu sempat mengalami penurunan karena adanya masalah internal. Papah yang merupakan Komisaris sekaligus pemilik perusahaan ini menunjuk saya untuk membantunya meng-handle PT KUN. Karena merupakan sebuah amanat yang harus diemban dan mungkin sudah saatnya regenerasi, resmi di tahun 2017 saya bergabung dengan Wildan Paint dan membantu Beliau mengembangkan perusahaan yang dirintisnya sejak tahun 2007. Jadi, saya tahu betul pasang surutnya perusahaan ini, mulai dari awal kami berjuang hingga saat ini. Selain itu, sebagai anak sulung perempuan yang memikul tanggung jawab besar, saya juga merasa punya beban moral yang cukup tinggi untuk mampu membuktikan bisa atau tidaknya membawa Wildan Paint bangkit Kembali. Dimana ini adalah murni usaha Papahku, di samping usaha keluarga besar yakni jual beli besi tua.” ungkap Diskha.
Fokus dan Strategi Marketing. Diskha saat ini hanya berfokus pada perusahaan yang memproduksi cat local produk anak bangsa tersebut. Wanita kelahiran Jakarta, 5 Oktober 1993 ini yakin, perusahaan cat yang dikelolanya ini, bisa bertahan dan berkembang bagus ke depan. Salah satu gebrakan strategi yang dilakukan Diskha dan timnya, jika sebelumnya berfokus pada project, kini sudah merambah ke dunia retail. Dan memperbanyak jenis produk dengan terus berinovasi.
“Saya selalu yakin bahwa fokus merupakan salah satu kunci kesuksesan. Dahulu saya pernah mencoba memegang dua bidang yang berlainan, yaitu usaha cat ini dan juga hobi desain fashion saya. Tapi, jadinya tidak maksimal karena tidak adanya fokus dalam diri kala itu. Jadi sekarang, saya mau fokus dulu untuk mengembangkan usaha cat ini karena masih banyak yang harus dibenahi. Terbukti, sekarang dapat berjalan dan berkembang dengan baik,” ucapnya dengan penuh syukur.
Di saat banyak perusahaan mengalami situasi sulit karena pandemi, Diskha pun tidak menampik perusahaannya juga terkena dampak yang cukup serius. “Pandemi ini benar-benar mengajarkan arti berjuang yang sesungguhnya, benar-benar menguji mental kita sebagai pengusaha, dan mengajarkan arti pengorbanan bahwa ada banyak hal yang harus kita dahulukan di atas kepentingan pribadi.”
Namun berkat dorongan support dari sang Ayah, Diskha dan tim mampu untuk tetap survive mempertahankannya. Bahkan, justru di era pandemi, Wildan Paint sukses membuka cabang pertamanya.
“Alhamdulillah, mimpi dan harapan yang kami perjuangkan selama 13 tahun, justru terwujud di era pandemi kemarin. Tepatnya 9 September 2019, Wildan Paint resmi membuka cabang pertama di Pekanbaru – Riau. Disusul pembukaan cabang lainnya seperti di Purwakarta, Purbalingga, Madiun, Payakumbuh dan Bali. Saat itu fokus kami di area Jawa, Bali dan Sumatera. Di tahun 2022 ini, target nya adalah Kalimantan, Sulewesi dan area timur lainnya. Insya Allah semakin berkembang di seluruh Indonesia dan bisa Go Internasional,” harapan wanita berdarah Madura ini.
Diskha juga menceritakan kiatnya untuk survive di kala pandemi. “Saat pandemi, saya mengusung cara “beralih” dari yang tadinya fokus di project, sekarang saya alihkan ke retail. Alhamdulillah lubang dan jalannya terbuka lebar. Teknik ini saya gunakan lantaran dunia project sedang mati suri. Alhasil, kolaborasi project dan retail sanggup memberikan hasil yang lebih baik,” ucap wanita yang sempat menyelesaikan Pendidikan Tinggi di Esmod Jakarta, jurusan Fashion Design dan sempat membangun butik dengan brand Raiskha Design ini.
Perkembangan Wildan Paint. Wildan Paint merupakan produsen cat lokal yang memiliki beberapa tipe produk. “Kita ada wildan roof untuk cat genteng, cat tembok luar dan dalam, mulai dari yg ekonomis sampai yg high. Ada wildan lux utk yg termurah, wildan coat dan premium untuk yg menengah, wildan elastomeric dan wildan shield untuk yang high nya. Semua dengan fungsi dan keunggulannya masing2” jelasnya.
“Tak hanya itu, kita juga ada cat besi, pipa, kayu, tangki, lantai, dan kapal.” Lanjutnya. Dan Wildan Paint sudah berhasil masuk sebagai vendor di beberapa perusahaan ternama. “Sejatinya, produk kami ini masuk ke dalam persaingan pasar yang ketat. Kami yang notabene produk lokal tak jarang bersaing dengan produk-produk ternama yang sudah eksis di pasar. Jadi dibutuhkan tenaga ekstra untuk banyak melakukan inovasi, mem-branding, mengejar omset, dan melihat celah.”
Dengan kualitas yang baik, harga yang terjangkau, Diskha yakin Wildan Paint akan semakin maju berkembang. “Maka dari itu kami akan terus memantaskan diri mulai dari kualitas, kuantitas dan hal lainnya yang bisa kami tawarkan ke pasar sehingga konsumen tertarik untuk memakai produk kita. Salah satu keunggulan cat tembok kita adalah ada aroma khas lemon ketika diaplikasikan sehingga tidak berbau kimia yang tajam, serta keunggulan lainnya,” jelas Diskha.
Salah satu bukti kemajuan yang membanggakan adalah munculnya produk terbaru yakni Wildan Roof Paint yaitu cat untuk genteng, seng, bata, dll yang baru saja launching di Juli 2021.
“Selain itu Alhamdulillah permintaan pasar dan distributor semakin bertambah, salah satu contohnya untuk area Pekanbaru saja, dari yang tadinya 1 kontainer per bulan sekarang sudah menjadi 4 kontainer per bulan nya. Intinya, Wildan Paint ada di titik ini tidak lain dan tidak bukan karena perjuangan tim yang hebat, support orang tua, suami, keluarga, dan para customer yang selalu mempercayakan dan memakai produk kami.”
Dukungan dan Peran Penting Keluarga. Diskha menyadari adanya peran besar dari keluarga, sang Ayah khususnya, dalam kariernya. Ia mengakui bahwa selama ini beliau selalu hadir dan memberikan support bilamana dirinya mengalami kesulitan.
“Tentu keluarga memiliki peranan yang amat besar dalam perkembangan karier saya. Ketika pertama kali meng-handle, situasinya saat itu masih carut marut. Jujur, ada banyak hal saya sendiri tidak yakin saya mampu lalui. Banyak sharing dengan Papah, membuat saya kuat, percaya diri dan yakin menghadapi segalanya. Beliau mentor saya. Karena bagi saya, Orang tua adalah Guru Kehidupan.”
Tak hanya itu, Diskha pun meminta bantuan sang Suami, M Syawaludin Anugerah Putra, untuk terus mendampinginya sampai berbagai masalah dapat terselesaikan. “Alhamdulillah, sampai saat ini suami membantu di lapangan, karena sebagai seorang istri sekaligus ibu, ada beberapa hal yang tidak bisa saya lakukan di lapangan. Sejauh ini semua project pekerjaan justru menjadi lebih lancar dan terkontrol, yang penting kuncinya komunikasi,” bangga ibunda dari Dhiffiya Shakeela Ishak dan Daviansya Keanu Putra ini.
Quality Time Bersama Keluarga dan Kegiatan Sosial. Di balik kesibukannya dalam berkarier, Diskha tetap menyadari statusnya sebagai ibu rumah tangga. Ia selalu menyempatkan diri untuk menghabiskan waktu bersama keluarga.
“Sabtu Minggu merupakan hari wajib saya dengan keluarga. Biasanya kami menghabiskan waktu dengan traveling. Mereka seperti obat terbaik dalam kehidupan saya,” tutur Diskha.
Sebelumnya kesibukan Diskha sesekali kumpul dengan sahabat atau relasi, ikut arisan, kegiatan sosial, dan kegiatan HIPMI. Namun karena pandemi segala kegiatan ia kurangi dan batasi, jadi lebih banyak waktu untuk keluarga dan diri sendiri. Diskha pun aktif dalam organisasi HIPMI JAYA (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia – khususnya Jakarta). Saat ini, ia bersama teman-temannya juga sedang proses meluncurkan sebuah buku mengenai kisah perjuangan para pengusaha di masa pandemi.
“Saat ini saya dan beberapa teman sedang membuat buku tentang perjuangan pengusaha-pengusaha di masa pandemi; bagaimana survive di masa sulit. Temanku, Ira Pohan yang memang penulis, mengajak saya dan 10 narasumber lainnya untuk membuat buku berjudul KNOCK OUT ini. Rencananya, akan launching di Maret 2022, semoga laku di pasaran dan bisa memberikan motivasi bagi pembacanya,” ungkap Diskha.
Inspirasi bagi Para Wanita. Diskha telah menjalani masa-masa sulit, terutama ketika harus membangkitkan perusahaan dari keterpurukan. Baginya, momen-momen seperti itu menjadi sebuah pelajaran paling berharga seumur hidupnya. “Tenaga dan pikiran telah saya curahkan semaksimal mungkin. Saat itu, saya harus mampu mengembalikan kepercayaan para supplier, costumer dan pihak lainnya yang sebelumnya telah hilang karena masalah internal. Tentu hal ini sangat membutuhkan usaha keras sehingga semua dapat teratasi satu persatu. Pada intinya, kita harus mau merendahkan hati bila ingin membangun sesuatu.” ujar Diskha.
Sebagai penutup, ada beberapa motivasi dari Diskha bagi para wanita yang hendak merintis karier. Pertama, tumbuhkanlah keyakinan dan kemauan dalam diri bila ingin berhasil. “Harus yakin, bahwa setiap niat baik Allah akan hadirkan pula orang-orang baik untuk menemani langkah kita.”
Kedua, jangan menyerah jika gagal dan jangan berhenti ketika sudah berhasil. Gali terus potensi diri selama masih produktif. Ketiga, tetap optimis dan jangan takut keluar dari zona nyaman. “Karena kalau mau hidup enak itu ya kita harus mau nyicipi rasa ga enak nya dulu. Sebab itu adalah proses alami yang harus dilalui. Jangan pernah mimpi hidup enak kalau belum ngerasain capeknya berjuang. Sebab melalui proses itulah orang bijak, orang kuat, di tempa dan di cetak.”
