MajalahKebaya.com, Jakarta – Sebagai anak asli Kalimantan, yang hidup dan menyatu dengan alam nan luas, dengan potensi kekayaan melimpah, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia, tentu selalu terbersit kerinduan dan tekad untuk bisa hidup lebih sejahtera, lebih maju seperti daerah lain di Indonesia seperti Pulau Jawa. Itulah yang menjadi mimpi sekaligus perjuangan wanita cantik kelahiran Banjarmasin, Kalimantan Selatan, 12 Mei 1969, yang kini menjadi Anggota DPR RI, Komisi III, dari Dapil Kalimantan Tengah, bernama lengkap Ary Egahni Ben Bahat, S.H., M.H.
“Saya ingin masyarakat Kalimantan juga diberikan kesempatan dan porsi yang sama dalam pembangunan. Masyarakat Kalimantan banyak sekali yang cerdas namun jarang diberikan kesempatan untuk Indonesia ini. Makanya saya selalu menyuarakan bahwa Kalteng juga bagian dari Indonesia jadi kami punya hak yang sama,” tegas istri dari Bupati Kapuas dua periode (2013—2018 dan 2018—2023), Ir. Ben Brahim S. Bahat, M.M., M.T. ini.
Memiliki latar belakang dan passion sebagai pendidik, Ary yang pernah mengajar sebagai dosen di STIH Tambun Bungai Palangkaraya (1993 – 1996), sangat enjoy menjalankan perannya baik sebagai Anggota Dewan, maupun sebagai Ketua TP PKK Kabupaten Kapuas. Terutama dalam memperjuangkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Kalimantan baik melalui peran dan fungsinya sebagai Anggota Dewan, maupun melalui pendidikan, motivasi, pendampingan, advokasi (terutama dalam bidang hukum dan hak asasi manusia khususnya untuk perempuan dan anak), serta pemberdayaan.
“Saya sangat enjoy menjalankan peran saya. Apalagi kan memang saya passion-nya pendidik, jadi secara otomatis apa pun di kepala saya, yang baik dan positif untuk masyarakat, ya.. saya suka mengedukasi. Ketika saat ini sebagai Anggota Dewan pun saya benar-benar menikmati, terutama saat sosialisasi sebuah program untuk kepentingan masyarakat. Karena itu, di Dewan saya sangat menekuni tugas dan tanggung jawab saya, tapi merasa enjoy dan tidak terbebani. Apalagi saya juga suka diminta Dewan untuk menjadi narasumber seperti pada talkshow, panel, motivasi mahasiswa, sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan, dan sebagainya,” ungkap Ary dengan semangat.
Dalam berbagai kesempatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan, yaitu Pancasila sebagai Dasar dan Ideologi Negara, Undang–undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai Konstitusi Negara dan Ketetapan MPR, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai Bentuk Negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai Semboyan Negara, Ary selalu menjelaskan saat ini sangat penting, khususnya generasi muda, untuk menjaga Empat Pilar Kebangsaan, sehingga nantinya mampu mewarisi bangsa dan negara yang besar ini. Generasi mudalah yang kelak akan menjadi pemimpin untuk bangsa ke depan.
Perjalanan Karier. Ary mengawali kariernya pada tahun 1993, sebagai dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Tambun Bungai Palangkaraya. Saat itu ia baru memiliki anak satu. Namun ketika momongannya bertambah menjadi dua, pada tahun 1996, Ary memutuskan untuk fokus mengurus anak dan menjadi ibu rumah tangga saja. Saat itu, suaminya yang seorang ASN, sebagai staff di Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalteng. Kegiatan Ary pun hanya sebatas rumah dan Dharmawanita saja.
Pada tahun 1998, ketika suaminya dipromosi menjadi Kepala Dinas PU Kabupaten Kapuas, sambil berperan sebagai ibu rumah tangga, Ary mencari kesibukan dengan menjalankan side job berbisnis kecil-kecilan seperti jual beli perhiasan dan lain-lain. Pada tahun 2007, sang suami kembali dipromosi menjadi Kepala Dinas PU Provinsi Kalimantan Tengah. Tugas dan kegiatan Ary pun kian padat karena harus mendampingi suami sebagai istri Kepala Dinas. Ia banyak belajar mulai dari memimpin dan dipimpin.
“Pada tahun 2001 Bapak menjalani pendidikan di Jakarta, sementara saya di waktu yang sama mengikuti Pendidikan Spesialis sebagai lawyer. Ketika Bapak balik lagi ke Kapuas, saya mulai menjadi lawyer freelance, praktik kalau ada masalah saja. Jadi kalau ada anggota Bapak atau Bapak yang butuh bantuan saya bantu. Dan saya juga lebih fokus ke kasus perempuan dan anak. Tahun 2007 kembali saya mendampingi Bapak di Palangkaraya sebagai Kepala Dinas. Saya masuk ke Dharmawanita Provinsi dan jadi Ketua Unit,” ujar Ary yang oleh Ibu Gubernur dipercayakan kepadanya tugas sebagai Ketua Pokja 2 bidang Pendidikan.
Mendukung dan mendampingi suami dalam tugas pengabdian kepada bangsa, terutama demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Kalimantan Tengah, selalu dijalankan Ary dengan sukacita. Apalagi dalam bidang pendidikan yang sangat disukainya. Jiwa pendidik dalam diri Ary sudah tertanam, bahkan sejak usia belia. Ketika remaja ia sudah menjadi Guru Sekolah Minggu, hingga saat menjadi mahasiswa ia sudah aktif di berbagai organisasi, seperti Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia, dan lain-lain.
Terjun ke Politik. Ketika pada tahun 2012, suami mengikuti kontestasi pada Pilkada, sebagai calon bupati Kapuas, intensitas dan energi Ary semakin besar dalam mendukung dan menyukseskan pencalonan suami tercinta. Berkat totalitas dan kerja keras dalam memperjuangkan nasib rakyat Kalimantan, Puji Tuhan sang suami menang dalam Pilkada itu.
Pada Pilkada tahun 2018, Ary kembali secara konsisten mendampingi dan menghantarkan suaminya menjadi Bupati Kapuas Dua Periode sampai Tahun 2023 nanti. Pada saat itulah Ketua Umum Partai NasDem, Bapak Surya Paloh meminta Ary menjadi Calon Legislatif DPR RI dari Fraksi Partai NasDem Daerah Pamilihan Kalimantan Tengah. Puji Tuhan, lolos menjadi satu-satunya legislator perempuan dari Kalimantan Tengah dan meraih Ranking ke-2 Suara Terbanyak di Prov. Kalteng dari 6 legislator yang ada. Saya kemudian menjadi Anggota DPR RI dan ditempatkan menjadi Anggota Komisi I DPR RI, kemudian pada 27 Desember 2019 ditempatkan menjadi Anggota Komisi III DPR RI sampai sekarang.
Penghargaan dan Kegiatan Sosial Kemasyarakatan. Selama mendampingi suami sebagai istri pejabat daerah, Ary sudah menorehkan berbagai prestasi dan penghargaan yang membanggakan. Antara lain, Penghargaan Pin Perak Adhi Bhakti Madya TP PKK Pusat, tahun 2019 (pengabdian menjadi kader PKK 16 tahun 4 bulan); Juara I Bunda PAUD Tingkat Nasional, tahun 2015, diserahkan langsung oleh Ibu Iriana Joko Widodo; Penghargaan dari Lembaga Prestasi Indonesia, tahun 2016, atas prestasinya Mendesain Lima Motif Benang Bintik Khas Kapuas.
Selain itu, sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kapuas, Ary juga mendapatkan penganugerahan sebagai Bunda Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Puteri (KOPRI) Penggerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Kapuas, atas dedikasi dan dukungannya dalam memajukan PMII Kabupaten Kapuas, khususnya di bidang perempuan.
“Saya merasa bersyukur diberikan anugerah sebagai Bunda KOPRI PMII Kapuas dan menjadi narasumber yang memotivasi pemuda PMII. Seperti yang dikatakan Bung Karno dengan 10 pemuda saja bisa mengguncangkan dunia, itu berarti PMII sebagai agen perubahan untuk membawa Kapuas yang sudah baik, damai dan rukun menjadi lebih lagi sejahtera,” tekannya.
Dalam hal kreativitas memajukan potensi budaya, khususnya wastra Kapuas, Ary juga mendapatkan prestasi yang membanggakan. Ia mendesain lima motif Benang Bintik khas Kapuas dan mengekspos hingga ke mancanegara.
“Sejak 2007-2008 sebenarnya apa saja saya kerjakan. Saya kan memang suka gambar desain ya dan lebih fokus pada kearifan lokal yang menurut saya sangat luar biasa. Jadi saya menikmati jadi desainer Batik Kalteng yaitu Batik Dayak yang berbentuk kain saja, bukan dalam bentuk pakaian atau busana ya. Pada tahun 2021 yang lalu, saya sempat bekerja sama dengan desainer nasional, Hengky Kawilarang, dan desain yang ready to wear sudah dipamerkan di New York. Namanya Batik Benang Bintik. Bukan cuma Jogja, Jateng, atau Jabar yang punya batik tapi Dayak pun juga punya, dan sangat unik. Karena setiap lukisan atau motif ada maknanya seperti doa atau mengandung nilai-nilai tentang kesehatan, kemakmuran, dan lain sebagainya,” bangga Ary yang ketika muda juga pernah menjadi model.
Aktif Kegiatan Sosial. Secara personal maupun bersama organisasi-organisasi yang diikutinya, Ary rutin melakukan kegiatan sosial seperti mengunjungi lapas atau rutan, melakukan kegiatan pemberdayaan dan pendampingan masyarakat yang sangat membutuhkan bantuan, dan lain-lain. Bagi Ary, selain berbagi dan memberi bantuan baik materi maupun spirit, motivasi, dan edukasi, ia juga membagi berkat untuk sesama.
Beberapa organisasi yang diikutinya antara lain, TP PKK Provinsi Kalimantan Tengah, sebagai Ketua Pokja II, tahun 2009 – 2012, TP PKK Kabupaten Kapuas, sebagai Ketua periode 2013 -2018, 2018 – 2023, PWKI (Persatuan Wanita Kristen Indonesia) Provinsi Kalimantan Tengah, sebagai Ketua DPD periode 2010 – 2015, 2015 – 2020, 2020 – sekarang, PMI (Palang Merah Indonesia) Kabupaten Kapuas, sebagai Ketua periode 2016 – 2022, DPP Lembaga Seni Qasidah Kabupaten Kapuas, sebagai Ketua periode 2014 –2018, 2018 – 2023.
Ibu Sosok yang Menginspirasi. Ary yang menamatkan pendidikan S1 Hukum dari Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, dan S2 Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Sultan Adam Banjarmasin, menjadikan Ibunda tercinta sebagai sumber inspirasi utama dalam merintis karier dan menjalankan peran kehidupannya.
“Saya terinspirasi dari ibu saya, karena beliau sangat hebat, tangguh dan pikirannya sangat visioner. Dulu beliau guru dan sekarang usianya sudah 88 tahun, tapi masih sehat sampai sekarang. Ketika ibu saya berumur 52 tahun, Bapak meninggal dunia, ibu saya menjadi seorang single parent. Ibu mampu mengantarkan kami anak-anaknya bisa sampai sukses. Saya anak bungsu dari 7 bersaudara. Ibu saya mengajarkan bahwa wanita harus punya kepercayaan diri dengan mengaktualisasikan dirinya,” tegas Ary yang gemar traveling, menyanyi, dan baca buku tentang apa saja seperti Psikologi, Hukum, motivasi dan lain-lain.
Nilai-nilai hidup dan perjuangan yang ditanamkan oleh Ibunda tercinta, diteruskan Ary dalam mendidik dan membesarkan kelima anaknya, yaitu dr. Azalia Aprinda Bahat (sedang mengambil Spesialis Kulit dan Kelamin UNAIR Surabaya), Dealdo Dwirendragraha Bahat (Mahasiswa Universitas Trisakti Jakarta), Bella Brittani Bahat (Mahasiswa S-2 Universitas Glasgow, United Kingdom), Brian Bramantio Bahat (Taruna Akademi Kepolisian Republik Indonesia), dan Farrel Fabian Bahat (Pelajar SMA Taruna Nusantara Magelang). Dan ke depan, Ary akan terus mendedikasikan diri dengan lebih baik lagi bagi kemajuan dan kesejahteraan keluarga, masyarakat Kalimantan, bangsa dan negara. Ia ingin selalu berbagi berkat dan lebih bermanfaat bagi sesama.
