Profil

Yunita Alanda Monim: ‘Berarti Lewat Hati’, Berikan Karya Terbaik dengan Totalitas

MajalahKebaya.com, Jakarta – Mewujudkan karier gemilang sesuai dengan impian seringkali dicapai dengan cara yang tidak terpikirkan sebelumnya. Kemungkinan terbaik yang menyenangkan selalu datang membawa harapan dan perjuangan. Meskipun tidak mudah dan penuh tantangan, namun setiap rintangan pasti akan menemukan jalan keluar. Yunita Alanda Monim, lulusan Sarjana Teknik kelahiran Sentani, 17 Juni, merupakan salah satu perempuan cantik yang berhasil menggapai impian dengan tahap demi tahap perjalanan kehidupan yang istimewa. Uni, panggilan akrabnya sejak usia kanak-kanak sempat mengikuti kelas modeling di Papua. Sayangnya kegiatan tersebut sempat dilarang oleh ayahnya. Uni memahami pendapat ayahnya dan fokus pada cita-cita sebagai penyiar.

“Dari kecil saya suka menonton TVRI, jadi cita-cita saya ingin jadi penyiar TVRI. Puji Tuhan jalannya dibuka. Dulu pernah ikut pramuka dan di salah satu kegiatan public speaking ketemu sama penyiar TVRI, jadi mereka datang dan bawa kelas public speaking.”

Uni berupaya bergerak mewujudkan mimpi dengan aktif mengikuti berbagai kegiatan yang mendukung kariernya. Pada 2015, ia mengikuti ajang pemilihan Duta Genre. Ia berhasil meraih Juara 1 dan mewakili Papua di tingkat nasional. Di tahun berikutnya, Uni kembali mencoba peruntungan dengan mengikuti pemilihan Putri Pariwisata. Ia mengikuti ajang bergengsi tersebut sampai tingkat provinsi dan masuk Tiga Besar. Suatu pencapaian yang luar biasa dengan hasil membanggakan. Tidak berhenti sampai di sana, ia melanjutkan peluang dengan mengikuti pemilihan Duta Wisata yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi.

“Puji Tuhan di tahun 2016 bersama partner Aleszandro Morin saya berhasil meraih Juara Pertama. Kita ikut dan mewakiliki Papua di ajang nasional dan masuk Lima Besar. Setelah itu, saya dilirik sama pemerintah salah satunya Polda. Jadi saya dan partner diajak untuk jadi Duta Humas Polda. Setelah itu saya coba lagi ikut Duta Bahasa Tingkat Provinsi Papua dan Papua Barat. Waktu itu masuk Lima Besar dan kita punya Program Tutur Lisan. Jadi kita bercerita di radio RRI dan di saat itu saya bertemu penyiar yang menjadi idola sejak kecil. Ada perasaan senang dan bahagia yang dirasakan ketika itu.”
Pada Natal 2018, Uni bertemu dengan istri Kepsta TVRI Papua dan berkesempatan mengikuti casting di TVRI Papua. Kesempatan tersebut merupakan impiannya sejak kecil. “Saya memberanikan diri datang ke kantor untuk casting. Puji Tuhan saya diterima. Akhirnya saya siaran dan fokus di TVRI sampai tahun lalu. Tahun lalu, Puji Tuhan saya memiliki kesesempatan bertemu dengan Direktur Utama TVRI dan di luar bayangan, saya bisa sampai di sini. Akhirnya pindah ke Jakarta dan langsung dikontrak. Saya juga bertugas di Redaksi, liputan dan siaran.

Jadi di kantor seminggu, dinas Redaksi untuk mengumpulkan berita dan minggu berikutnya turun ke lapangan untuk meliput berita. Untuk saat ini saya sangat bersyukur atas profesi yang membuat saya merasa nyaman. Kantor itu menjadi rumah kedua, pimpinan sudah seperti orang tua dan rekan kerja ibarat saudara.”

Target dan Rencana 2022. Rencana ke depan, Uni akan mengikuti ajang pemilihan Putri Indonesia sebagai kompetisi terakhir. Ajang ini menjadi event terakhir karena di tahun depan usianya sudah 25 tahun.

“Tahun depan jika Tuhan berkenan dan kantor mengijinkan saya bakal join Putri Indonesia. Itu menjadi salah satu mimpi saya di tahun 2022.”

Me Time dan Prioritas Waktu. Di tengah aktivitas yang super padat dan fokus pada pekerjaan, Uni tetap memiliki me time yang dihabiskan dengan menjaga kualitas waktu tidur. Untuk hobi atau kegemaran, ia sesungguhnya senang bermain di hutan dan pantai. Ia senang mendengar suara alam karena dapat menstimulasi hati dan pikiran yang menimbulkan perasaan tenang. Selain itu, Uni juga gemar bersosialisasi saling berbagi cerita baik kebahagiaan ataupun kesulitan yang dialami.

“Rekan-rekan saya dari senior banyak jadi saat saya pindah itu sudah dirangkul sekali. Kalau di luar dari kantor, paling senior saya dan sama-sama anak Papua. Jadi kalau ada apa-apa saling memberi kabar, sehingga saya tidak merasa sendiri.”

Majukan Papua dengan Cara Mandiri. Sebagai anak Papua, Uni memiliki keinginan untuk memajukan Papua. Ia ingin membagikan motivasi dan mengabdi kepada Papua dengan cara mandiri yang mungkin tidak akan sama dengan kebanyakan orang.

“Saya punya jaringan untuk membantu di balik layar. Saya bisa membagikan cerita tentang apa yang saya lakukan. Tokoh-tokoh Papua yang ada di Indonesia yang tergabung dalam Kelompok The Spirit of Papua, jadi mereka selama pandemi mengumpulkan sembako untuk berbagi. Pada saat pandemi, aktivitas saya bukan berkurang, tetapi bertambah dengan adanya kegiatan. Kita bagi-bagi masker karena di Papua sulit masker dan saya bepergian ke tempat yang sebelumnya belum pernah didatangi.”

Tak Lupa Berbagi. Berhasil menggeluti profesi yang diimpikan dengan segala kenyamanan membuat Uni tak lupa berbagi kepada orang tua dan lingkungan sekitar. Ia memiliki prinsip bahwa setiap pendapatan yang diperoleh sebanyak 100% sudah memiliki pembagian masing-masing.

“Prinsipnya dari pendapatan aku 100%, 10% untuk perpuluhan, 10% untuk persembahan, 10% untuk pembangunan gereja dan 10% untuk Mama dan 50% untuk kebutuhan pribadi. Jadi punya Mama terserah untuk digunakan Mama pribadi. Dan 50% kebutuhan untuk kostan, transportasi, makan dan lain-lain. Istilahnya 40% saya kembalikan kepada Tuhan dan sisanya untuk saya bersama Mama. Puji Tuhan selama ini saya tidak pernah kekurangan.”

Perempuan Berkualitas. Menjadi perempuan tangguh tentu harus berkualitas. Seperti yang dipikirkan Uni bahwa menjadi perempuan yang berkualitas tentu harus memahami semua kelebihan dan kekurangan yang dimiliki. Kelebihan yang dimiliki digunakan untuk menutupi kekurangan dan kekurangan yang ada dilengkapi dengan skill yang dimiliki. Untuk menjadi perempuan berkualitas cara pertama yang dapat dilakukan dengan berdoa dan berserah kepada Tuhan serta meningkatkan kualitas diri.
“Hidup itu proses, mendengar, belajar dan melakukan. Jadi kalau jatuh, bangun lagi. Kalau gagal, coba lagi. Kalau putus asa, semangat lagi. Kalau sudah lelah, berdoa lagi karena kita pasti akan baik-baik saja. Saya pernah ada di fase gagal. Jadi menurut saya harus benar-benar berkualitas. Di saat perempuan itu berkualitas, akan datang orang-orang berkualitas. Cara berkualitas itu perlahan, kita belajar apa yang kita suka, usaha dan fokus mengisi diri kita.”

Tips Sukses. Hidup adalah belajar dan terus belajar. Uni memiliki moto kesuksesan di dalam hidupnya, yaitu HIEST (Harmony, Integrity, Excellent, Sincerity dan Totally). Ia percaya di mana seseorang berada di lingkungan yang baru, maka harus berani untuk menciptakan keharmonisan.

“Saya berpikir kita harus berintegritas untuk menjalankan semua itu. Excellent itu untuk kita melakukan yang tepat agar mendapatkan hasil yang baik. Sincerity untuk melakukan sesuatu dengan jujur. Saya punya tagline sendiri, yaitu “berarti lewat hati” Dalam kegiatan atau pekerjaan apapun, lalukan segala sesuatu dengan hati, kasih semua yang terbaik dengan totalitas.”

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top