MajalahKebaya.com, Jakarta – Kekuatan terbesar di dalam diri seorang perempuan adalah keyakinan, komitmen dan kekuatan hati dalam menapaki setiap langkah kehidupan serta memandang tantangan sebagai suatu pembelajaran bukan rintangan yang menghentikan perjuangan. Tidak ada yang bergerak dengan mudah, semua membutuhkan persinggahan untuk memantapkan hati pada tujuan dan impian. Namun seringkali sesuatu yang sudah dicatatkan dengan keyakinan tidak sesuai dengan ekspektasi. Bukan karena kegagalan ataupun harapan yang terpatahkan, tetapi seringkali pencapaian yang berarti di dalam kehidupan harus diraih dengan cara yang tidak biasa.
Sabrina Farhana, perempuan cantik, anggun dan bersahaja kelahiran Jakarta, 24 Januari, CEO dan Founder dari Mediarumu Digital Agency, merupakan perempuan yang berhasil mewujudkan impiannya membangun bisnis di bidang digital agency dengan perjalanan panjang. Awalnya Sabrina bekerja sebagai News Anchor di Metro TV, tetapi dari psikotes dan test lain, ia diarahkan untuk menekuni bidang business development. Ternyata setelah menggeluti bidang tersebut, Sarjana Akuntansi ini menemukan kenyamanan yang membangun di dalam berkarier.
“Saya senang di sini karena banyak bertemu orang dengan karakter yang berbeda dan diawali dengan megang pemerintahan. Saya berhubungan dengan Jepang. Dua tahun bekerja, saya dibawa ke Jepang. Di sana saya bertemu founder di Tokyo dan saya ambil beberapa design. Founder-nya mengatakan ke saya ‘thank you Indonesia you build this building’. Saya tertampar dan achieve my target untuk membangun building di Tokyo. Setelah kerja di Jepang, terakhir saya kerja di perusahaan Jerman. Di sana saya menemukan banyak pengalaman dan bertemu dengan orang-orang yang potensial.”
Selama bekerja di perusahaan terakhir, Sabrina yang memiliki kantor di daerah Pancoran, Jakarta ini mulai giat mempelajari digital media. Dari sana ia membangun perusahaan digital agency yang kreatif dan inovatif dengan dukungan tim yang berkualitas. Sabrina yang hobi membaca buku ini berhasil membangun perusahaan dengan 25 orang SDM dan memiliki klien yang berasal dari perusahaan-perusahaan besar.
“Saya membangun perusahaan digital media yang kreatif, menyediakan jasa seperti iklan-iklan di Facebook, Instagram Ads dan periklanan digital. Saya melihat semuanya akan menjadi digital. Saya handling social media, kita buat visualnya, video productnya, talentnya siapa. Dan dalam menghadapi persaingan yang ada, saya tidak pernah memandang sebagai kompetitor. I think we can learn from anyone. Saya tidak pernah mengganggap other agency is my rival, kalau bisa berkolaborasi kenapa tidak apalagi local agency.”
Tak Pernah Berhenti Belajar. Menduduki posisi puncak di perusahaan tidak membuat Sabrina berhenti belajar. Justru ia semakin semangat dalam mempelajari hal-hal baru termasuk leadership dan cara berhadapan dengan karyawan. Menurut Sabrina, karyawan merupakan aset paling penting. Jika aset itu hancur, maka semuanya akan ikut hancur. Karena itu, ia selalu berusaha terbuka terhadap karyawan yang ada untuk menerima segala keluhan baik pekerjaan atau kehidupan pribadi.
Sabrina memahami tim kerjanya dengan logika dan perasaan mendalam, sehingga ia percaya setiap permasalahan yang dialami timnya akan dapat diselesaikan bersama-sama dengan kebaikan.
Tips Meraih Kesuksesan. Kesuksesan datang dari ketangguhan seseorang ketika berhadapan dengan masalah. Begitu pun dengan Sabrina, saudara dari Nazwa Shihab ini, memandang masalah sebagai tantangan. Ketika ia berhadapan dengan masalah, ia tidak akan berhenti berkutat untuk menyelesaikan masalah yang ada.
“Sebenarnya kalau kiat sukses agak bingung, tapi saya lebih melihat pada masalah. Jadi kalau saya mendapatkan masalah, saya bisa ketawa dan menyelesaikan masalahnya dengan tekun. Setelah berhasil menyelesaikan masalah, saya merasa naik kelas. Tidak mungkin tidak ada ilmu yang didapatkan dari proses menyelesaikan masalah. Karena saya bisa membuat company sendiri, ruangan sendiri dan bisa membangun semuanya sendiri karena semua masalah yang harus dihadapi.”
Sabrina percaya bahwa kesuksesan setiap orang tidaklah sama. Ada yang merasa dirinya sudah sukses. Ada juga yang merasa dirinya tidak pernah sukses padahal menurut banyak orang ia sudah berhasil menggapai kesuksesan. Takaran sukses tidak akan bisa diukur menurut kacamata orang lain. Hanya diri sendiri yang memahami sampai di mana ia berhasil berjalan menuju kesuksesan.
“Kalau menurut saya kesuksesan setiap orang pasti berbeda-beda. Setiap orang punya tingkat kesuksesan masing-masing. Tipsnya jangan takut menghadapi masalah karena kita berkembang dari masalah. Yang kedua jangan cepat puas, tetapi bukan berarti tidak bersyukur. Saya belajar dari culture Jepang untuk mengerjakan sesuatu karena passion jadi joyful mengerjakannya karena kalau sudah suka pasti akan senang menjalaninya dan semakin kuat ketika berhadapan dengan masalah.”
Ungkapan Syukur dan Terima Kasih. Tantangan dan masalah yang ada tidak perlu dihadapi dengan rasa takut. Selain keberanian dan kepercayaan diri untuk mengalahkan rintangan yang ada, panjatan doa menjadi kebiasaan indah yang tidak akan pernah terlupakan. Tidak hanya berhadapan dengan persoalan, tetapi ketika berbagai syukur yang dirasakan tetap diaminkan dengan rasa bahagia.
“Sholat itu pasti. Jadi sholat itu tempat saya cerita sama Tuhan, tempat saya nangis. Setiap orang harus punya pegangan, tiang untuk menguatkan diri di saat lagi jatuh. Jadi sholat bukan hanya ketika sedih, tetapi merefleksi diri dan bersyukur.”
Sosok Inspirasi. Di dalam kehidupan Sabrina, sosok yang sangat menginspirasi perjalanan karier sehingga mampu berdiri tegak sampai saat ini adalah orang tua tercinta. Banyak ilmu yang diambil dari Mama dan Papa tercinta. Meskipun kedua orang tuanya bercerai, tetapi kondisi tersebut bukan menjadi alasan ia beranjak dewasa dengan segala permakluman.
“Banyak ilmu yang saya terima dari Mama dan Papa. Mama as single woman, single mother. Dari mereka saya belajar untuk fight dengan segala apa yang saya suka. Jadi banyak ilmu yang saya dapat dari Mama. Papa juga business man yang easy going. Banyak teman, punya perusahaan batu bara sendiri, growing dan fighter. Papa juga merupakan sumber inspirasi saya. Ini juga pesan untuk anak-anak di luar sana yang saya yakin banyak orang tuanya divorce, tetapi kadang-kadang dijadikan alasan untuk bandel, mewajarkan setiap hal yang negatif. No.. it depends on you. Karena orang tua saya yang divorce, tetapi saya merasa that’s my strong point.”
Perempuan Tangguh untuk Diri Sendiri. Tidak ada perempuan yang lemah. Kekuatan seorang perempuan itu sangat besar tergantung bagaimana perempuan menyikapi dan menggunakan kekuatan diri yang dimiliki dengan bijaksana. Selama ini, ibunda dari Atheena Layl Shaky (2 tahun) serta istri dari Muchammad Riky A.W, seorang wiraswasta ini, berusaha menjadi tangguh untuk diri sendiri dalam menghadapi setiap kejadian di dalam kehidupannya.
“Seberapa kuat perempuan, kita hamil sembilan bulan dan melahirkan. Saya membangun perusahaan di saat lagi hamil dan menjadi timing terberat. Bawa badan, tidak enak badan dan kaki lecet-lecet, tetapi bukan berarti itu kita lemah. Saking kuatnya kita bisa menghidupi janin di dalam perut kita. Berarti sehebat dan sekuat itu perempuan. Sebagai perempuan kita bisa melakukan yang kita suka dan just enjoy the process.”
