Profil

Hj. Paramitha Widya Kusuma, S.E.,M.M: Menjadi Wakil Rakyat Tidak Berhenti Berinteraksi dengan Masyarakat

MajalahKebaya.com, Jakarta – Terinspirasi dari sosok ayah tercinta yang pernah menjabat sebagai Bupati Brebes dan mendapatkan kesempatan dipilih secara langsung oleh masyarakat, membuat sosok anggun, cantik dan rendah hati bernama Hj. Paramitha Widya Kusuma, S.E.,M.M, semakin terpanggil untuk menjalankan amanah sebagai Wakil Rakyat.

Mitha, sapaan akrab wanita kelahiran Brebes, 18 Januari, yang saat ini duduk sebagai Anggota DPR RI di Komisi VII, dari Fraksi PDIP, melihat begitu tangguhnya Sang Ayah selama mengemban tugas. Gaya kepemimpinan yang dijalankan oleh ayahnya menjadi referensi khusus dan pembelajaran yang membuat ia semakin yakin melangkah untuk memberikan pencapaian terbaik bagi masyarakat.

“Saya banyak melihat gaya kepemimpinan yang dijalankan ayah saya dan menjadikan hal itu sebagai referensi. Beliau sangat gemar menolong orang, terutama orang kecil. Brebes merupakan salah satu kabupaten paling miskin di Jawa Tengah. Beliau memiliki niat mulia untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Brebes.”

Mitha dibesarkan dalam keluarga yang sudah lebih dulu terlibat politik praktis. Ayah dan ibunya aktif sebagai kader PDIP di Brebes. Sejak kecil, ia sering diajak mengikuti acara politik dan kepartaian. Berhubung seringkali melihat orang tua menyapa masyarakat, timbul keinginan dari dalam diri untuk dapat mewakili masyarakat tersebut. Mitha mulai tertarik untuk memimpin dan mendengarkan aspirasi masyarakat serta berusaha mewujudkan hal tersebut. Bagi lulusan Magister Manajemen yang juga aktif berwiraswasta ini, terjun langsung untuk terlibat dengan masyarakat merupakan hal menyenangkan. Khususnya ketika bisa membantu mewujudkan keinginan masyarakat, terutama mereka yang kurang mampu.

Akhirnya Mitha memutuskan mencalonkan diri sebagai Anggota DPR RI dari Dapil Jawa Tengah 9. Tergolong sangat muda dibandingkan calon-calon lainnya, tetapi keinginan kuat dan dukungan keluarga serta tim yang sangat solid membuatnya berani mempersiapkan pencalonan secara matang.

“Kurang lebih selama dua tahun kami mempersiapkan semuanya, berkeliling lebih dari 100 desa di Brebes, Tegal dan Slawi. Saya menyapa lebih dari 100.000 masyarakat. Itu semua saya lakukan secara simultan hingga akhirnya pada Pemilu 2019, saya bisa terpilih mewakili Dapil Jateng 9 dengan perolehan suara tertinggi.”

Komitmen penikmat olahraga bersepeda dan tenis ini masih sering berkeliling menyapa masyarakat dengan menerapkan protokol kesehatan. Ia tidak ingin dicap atau diberi label sombong karena hanya berkunjung ketika masa kampanye saja. Mitha berusaha menghindari hal tersebut dengan tetap terjun dan berinteraksi dengan masyarakat. Ia masih sering datang jika diundang ke pernikahan warga, kecuali sedang terikat tugas negara.

Kunci Kesuksesan. Tidak ada kesuksesan yang dituntaskan tanpa kerja keras. Tentu dibutuhkan tips atau trik dalam melangkah menuju kesuksesan. Dalam meraih target yang sudah diputuskan, Mitha berusaha selalu memberi baik ketika sempit maupun lapang. Menurut Mitha, sedekah sekecil apapun yang diberikan akan kembali lagi. Tidak selalu dalam bentuk uang, tetapi kesehatan, keluarga harmonis dan ketenangan juga merupakan anugerah yang tidak tergantikan.

“Saya percaya segala bentuk rejeki atau hal baik yang saya dapatkan tidak selalu berbentuk uang. Bisa kesehatan, keluarga yang komplit dan ketenangan juga merupakan anugerah yang tidak tergantikan.”

Seringkali ada tantangan dan situasi yang harus dihadapi. Cukup menyulitkan dan melibatkan peran orang lain. Contohnya ketika ia mendapatkan fitnah dan hinaan dari lawan politik. Namun ia memilih untuk diam dan membuktikan dengan perbuatan bahwa apa yang dituduhkan atau fitnah tersebut tidak benar. Begitu juga dalam bisnis yang dijalankan, ia selalu mengedepankan kejujuran dan kepatuhan, sehingga bisnis yang dilakukan bisa langgeng dan diwariskan hingga anak cucu.

Dampak Pandemi. Pandemi yang terjadi sangat berdampak pada kegiatan istri dari Ahmad Saeful Anshori yang berprofesi sebagai wiraswasta, serta ibunda dari Zavier Casalfonso Kusuma dan King Zameer Fidelyo Kusuma ini. Banyak kegiatan di DPR yang tertunda, meskipun ia berusaha produktif dengan melakukan rapat virtual. Tak dipungkiri, beberapa undangan dan pengesahan menjadi terlambat, tetapi selama masih bisa diselesaikan dengan baik maka tidak akan menimbulkan masalah.

Di sisi lain, pandemi menurut Mitha memiliki sisi baik yang membuat ia bisa membantu masyarakat terdampak pandemi. Mitha memiliki banyak waktu untuk mendengarkan aspirasi dan menyalurkan bantuan untuk masyarakat daerah. Sejak awal pandemi, ia sudah membagikan lebih dari 50.000 paket sembako untuk masyarakat Brebes dan Tegal, bantuan alat kesehatan untuk Rumah Sakit dan uang tunai untuk warga yang sangat terdampak pandemi.

Selain itu, sebagai Wakil Rakyat ia memotivasi dan membantu masyarakat untuk mengatasi dan melewati masa pandemi. Ia melaksanakan beberapa kegiatan, salah satunya mengadakan acara vaksin massal yang melibatkan 5.000 masyarakat Brebes yang divaksin yang tersebar di 17 kecamatan pada acara tersebut.

“Saya menganjurkan semua untuk mematuhi prokes, segera vaksin dan jika ada kesempatan disuntik vaksin ketiga untuk booster segera lakukan. Untuk masyarakat, mohon patuhi apa yang ditetapkan oleh Pemerintah. Karena aturan yang dibuat oleh Pemerintah selama pandemi ini, pastinya untuk keselamatan bersama. Jadi semua harus kompak untuk menerapkannya.”

Makna Perempuan Hebat. Sebagai perempuan, Mitha berharap dapat terus memperkaya diri dengan ilmu pengetahuan. Harapan tersebut bukan hanya diaminkan untuk diri sendiri, tetapi seluruh perempuan Indonesia. Meskipun ada yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga, Mitha berharap perempuan Indonesia tidak pernah berhenti berusaha mempelajari hal-hal baru.

Tidak pernah ada istilah bahwa seseorang bisa menjadi “terlalu pintar”, yang ada ilmu pengetahuan tidak akan pernah habis dipelajari. Untuk itu, kepada semua perempuan Indonesia, mari terus menjaga semangat belajar demi sebuah perubahan.

Rutinitas di Masa Pandemi. Mitha dan suami memiliki hobi mengajak jalan-jalan seluruh keluarga termasuk staf di rumah. Namun karena pandemi, ia mengalami kesulitan untuk berlibur dan memilih menghabiskan waktu di rumah. Ternyata aktivitas baru yang dijalankan mendatangkan keeratan bersama keluarga. Ketika menghabiskan waktu di rumah, ia bersama suami biasanya bermain dengan anak-anak, berjemur bersama di halaman, olahraga bersama dan menonton film kesukaan.

“Berlibur dan makan bersama dengan seluruh anggota keluarga dapat menghilangkan suntuk. Yang saya maksudkan keluarga di sini bukan hanya suami dan anak-anak, melainkan seluruh keluarga besar. Saya sering mengajak adik-adik, orang tua dan mertua untuk berlibur atau sekedar makan bersama. Orang tua saya mengajarkan untuk selalu melibatkan keluarga jika saya ingin bersenang-senang dan tidak boleh bersenang-senang sendiri.”

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top