MajalahKebaya.com, Jakarta – Chaerani Ajeng Fitria adalah sosok wanita entrepreneur yang mulai merintis karier di atas sebuah amanat. Kendati harus diawali dengan sebuah keterpaksaan, namun akhirnya ia mampu menjadikan amanat tersebut sebagai motivasi untuk berjuang. Dalam hal ini, Chaera, sapaan akrab wanita cantik kelahiran Surabaya, 09 Juli ini, memiliki tugas untuk melanjutkan bisnis milik mendiang ayahnya. Ketika itu, kakaknya telah menggeluti bisnis di bidang lain dan adiknya masih bersekolah. Karena juga seringkali diajak oleh almarhum ayahnya untuk menemui banyak client, Chaera pun lebih diamanatkan untuk meneruskan bisnis tersebut.
“Saya terpaksa harus berbisnis pada saat kuliah karena saat itu Ayah telah berpulang ke pangkuan Sang Pencipta. Saya pun akhirnya diamanatkan untuk melanjutkan bisnis Ayah sehingga mau tidak mau saya harus melakukannya,” ujar wanita yang menamatkan pendidikan Sarjana S1 Marketing di Malaysia.
Bisnis yang dijalankan Chaera berkutat pada bidang aviasi, khususnya ground handling. Seperti greeting services, shuttle bus, ground support equipment, water service trucks, lavatory service trucks, dsb, yang berkaitan dengan airport service, di bawah bendera PT. Trinusa Ekasakti.
“Misalnya, sebelum seseorang hendak naik pesawat di airport, biasanya ia akan berada di shuttle bus terlebih dahulu. Nah, sayalah yang menyewakan jasa, seperti crew dan alat-alat di shuttle bus tersebut. Selain itu, di luar bandara saya juga memiliki jasa land transportation. Misalnya kalau ada tokoh atau pejabat VIP yang datang, kita yang menjadi EO untuk keperluan teknisnya, seperti meng-arrange kendaraan, helikopter, dsb. Dan, ini sebenarnya kan bisnis cowok banget ya.. tapi sejauh ini kami bisa handle secara profesional. Kini bisnis kami telah tersebar di beberapa kota, seperti Jakarta, Surabaya, Bali, Makassar, Banjarmasin, Semarang, Cepu, dan Bojonegoro,” tambah wanita yang begitu mengidolakan ayahnya ini.
All Out Terjun ke Lapangan. Chaera mengakui bahwa dirinya belum terlalu berpengalaman ketika pertama kali harus meneruskan usaha ayahnya. Namun karena merupakan sebuah amanat, ia berjuang untuk terus menghidupkan bisnis yang baru baginya ini. Chaera pun menuturkan bahwa ibunya memiliki peranan yang besar dalam mendorong dan mengarahkan dirinya agar dapat menjalankan bisnis secara profesional.
Seiring berjalannya waktu, tantangan dan hambatan pun tak luput dihadapi Chaera dalam menggeluti usaha service airport tersebut. “Di Indonesia memang agak ribet ketika harus terjun ke dunia bisnis. Terkadang saya diremehkan karena fisik saya kecil, atau karena saat itu saya adalah seorang fresh graduate, atau pula karena saya seorang perempuan.”
Namun, Chaera yakin semua persoalan tersebut dapat teratasi melalui kemauan yang tinggi dan juga niat yang baik dalam diri. “Setiap masalah tentu ada solusinya dan setiap sakit tentu ada obatnya. Apapun itu (masalah), kita harus tetap giat, tawakal, dan terus berjuang mencari jalan keluar,” tegas Chaera.
Chaera pun tak lupa menceritakan gaya kepemimpinannya yang selalu ingin terjun langsung ke lapangan. Dalam hal ini, ia mencoba untuk berpartisipasi secara langsung dengan para karyawan, yang jumlahnya mencapai 100 orang. “Saya bukanlah tipe pemimpin yang ‘bossy’. Saya lebih suka turun langsung ke lapangan agar dapat belajar bersama karyawan,” tutur wanita yang hobi nyanyi dan berenang ini.
Dampak Pandemi. Bisnis service airport milik Chaera tak luput dari dampak pandemi yang merugikan. Ia menuturkan bahwa terdapat beberapa project yang tidak terwujud karena kebijakan pemerintah terkait pelarangan penerbangan. Kendati demikian, Chaera tak ingin patah arah. Ia tetap berupaya bangkit agar bisnisnya ini dapat berjalan. “Dalam 2 tahun terakhir, terutama di tengah masa pandemi, saya harus selalu pintar dalam membaca situasi dan tidak menyerah dengan keadaan. Saya harus mampu bangkit agar bisnis dapat berjalan,” tutur Chaera.
Di samping itu, Chaera dan suami juga tetap berinovasi untuk membuat bisnis-bisnis baru di masa pandemi, seperti bisnis furniture, daur ulang tong-tong bekas oli, membuat tasbih digital, memproduksi mukena dengan brand sendiri, dll. dengan mengajak kerja sama teman-teman yang putus sekolah, yang terdampak pandemi, dan yang terkena PHK. Di luar dugaan Chaera, justru pada saat pandemi banyak yang pesan.
“Meskipun dampak pandemi begitu terasa dalam dunia bisnis, tetapi saya tidak ingin berhenti berinovasi. Hal ini pun terwujud dalam bisnis furniture dan beberapa bisnis lain yang saya geluti bersama suami saya. Melalui berbagai perjuangan untuk bangkit dalam situasi seperti ini, saya bersyukur bisnis kami mendapatkan respon yang baik dari kalangan konsumen. Selain itu, saya juga dapat membantu mempekerjakan teman-teman yang terkena imbas pandemi,” ujar Chaera yang merasa bersyukur semua bisnisnya tetap bisa bertahan sembari berharap agar keadaan dapat membaik sehingga semuanya dapat kembali normal.
Tetap Memprioritaskan Keluarga. Di balik kesibukannya dalam menjalankan bisnis, Chaera tak lupa memberikan perhatian pada keluarga. Kendati sering mendapatkan tawaran kerja di waktu luangnya, ia tetap lebih ingin memberikan waktunya untuk keluarga.
“Kesempatan saya untuk lebih dekat dengan keluarga semakin terwujud di masa pandemi ini. Saya jadi lebih sering menghabiskan waktu dengan keempat anak saya. Kebetulan juga anak saya yang paling kecil masih di Kindergarten sehingga harus membutuhkan pendampingan yang lebih,” ungkap istri dari Rama Dwinanto Joyosumarto, seorang wiraswasta, serta ibunda dari Samara Avanie Khadijah (7th Grade Boarding School ), Soraya Navil Maryam (4th Grade Primary), Muhammad Adam Abdulmajid (2nd Grade Primary), dan Sarah Naureen Asmara (Kindergarten) ini.
Ibu adalah Segalanya. Bagi Chaera, sosok Ibu itu segalanya. Kedekatannya dengan Ibunda tercinta merupakan energi dan semangat hidup yang membuatnya kuat dan mampu menjalani karier serta sukses membesarkan bisnis. Ketika Sang Ibunda meninggalkannya menghadap Sang Khalik, ia merasakan kehilangan yang luar biasa, namun Chaera harus tetap tegar dan kuat menjalankan hidup, terutama amanat kedua orang tuanya.
“Kebetulan ibu saya baru meninggal. Memang berdampak sekali terutama tahun ini sangat berat untuk saya, spiritual dan fisik, karena dalam waktu satu minggu itu ada kakak angkat saya meninggal lalu 3 hari kemudian tante saya yang dekat, juga membantu jualan mukena saya, beliau meniggal. Lalu 3 hari kemudian mama saya meninggal, setelah subuh minta dibikinin teh dan telor setengah mateng, tiba-tiba sesak nafas dan meninggal di pangkuan saya, kakak saya, dan adek saya kebetulan nginep. Lalu 1×24 jam nenek saya juga meninggal. Pukulan dan tekanan emosi yang bertubi-tubi, dan tentu itu tidak mudah. Namun, saya berhasil melewati itu semua dengan tegar dan tawakal. Dan, yang membuat saya kuat juga karena every moment itu good memory dengan mama saya,” lirih Chaera.
Sementara dalam hal karier dan bisnis, Chaera sangat terinspirasi oleh ayahnya. “Ayah adalah inspirasi saya sampai saat ini. Saya sangat dekat dengan beliau, bener kata orang kalau first love itu Ayah. Mau dulu diomelin ya itu untuk kebaikan kita. Pada saat kehilangan beliau saya sangat terpukul. Dan banyak ternyata orang-orang yang belajar dari beliau juga,” bangga Chaera. Clv
Info Lebih Lanjut:
PT. Trinusa Ekasakti
(IG: @chaera.ichsan)
