MajalahKebaya.com, Jakarta – Integritas dalam menjalankan bisnis merupakan prinsip utama yang tidak boleh diingkari demi mencapai keberhasilan. Tidak ada perjalanan dan perjuangan membangun bisnis tanpa adanya pengorbanan dan rintangan. Tantangan tidak dapat dipisahkan dari sebuah kesuksesan. Berdasarkan pemahaman tersebut, perempuan cantik bernama lengkap Susana Aka Sri Handayani dan biasa disapa Susana atau Nyai Suketi, mempertahankan integritas di dalam diri sekaligus komitmen agar bisnis yang dibangun dengan nama Shineskin, My Sas, SS Clinic Grand Wisata, Shineskin Aesthetic Karawang, SSFiberty dan Shine WSB ini dapat terus berkembang dan berinovasi tanpa batas.
“Untuk saya dalam berbisnis yang sangat penting adalah menjaga integritas. Karena kepercayaan dan nama baik dalam bisnis sangat penting. Tanpa uang, kita bisa sukses jika kita menerapkan kejujuran, amanah dan menjaga kepercayaan dari kolega atau tim bisnis. Namun sebaliknya kalau integritas sudah tercoreng akan sulit untuk bisa maju.”
Selain integritas, wanita kelahiran Sukadana, 19 September ini, berusaha merawat komitmen dan menjalankan bisnis dengan amanah. Ketika berhubungan dengan bisnis atau berhubungan dengan uang, ia sangat menjaga dengan ontime khususnya dalam hal pembayaran, menepati janji, menjaga komunikasi dan memberi servis terbaik kepada pelanggan serta kolega. Terakhir yang tak pernah dilupakan penggemar traveling ini adalah tanggap dan cepat merespon complain yang diajukan konsumen.
Perjalanan Bisnis. Susana mengawali bisnisnya dengan berjualan online atau online shop. Tepat di tahun 2008, lulusan D3 Keperawatan ini masih bekerja sebagai perawat di salah satu Rumah Sakit swasta di Jakarta. Namun demi menambah penghasilan dan mengeksplorasi kemampuan berbisnis, ia memutuskan bekerja sembari berbisnis. Apalagi ia juga sudah jatuh cinta dan sangat menyukai dunia kecantikan.
Akhirnya Susana memberanikan diri untuk mendapatkan pinjaman dari kakaknya sebesar Rp 1 juta. Selain uang, modal semangat dan konsisten terhadap segala bentuk tantangan atas apa yang terjadi untuk usahanya membuat ia terus berdiri kuat. Pastinya ada yang dikorbankan dan harus diperjuangkan lebih keras dari biasanya.
“Perjuangannya harus membagi waktu kerja, mengurus anak, membalas chat, packing, antar paket dan semua dijalankan sendiri. Sampai tahun 2012, saya berjuang seorang diri. Akhirnya saya punya karyawan dan membuka usaha rumah cantik. Di tahun 2016, saya meluncurkan brand Shineskin. Di tahun 2019, saya kembali meluncurkan brand My Sas dan SS Clinic. Setelah perjalanan yang tidak mudah, di tahun 2021 saya meluncurkan Shineskin Aesthetic Clinic dan SSFiberty.”
Label usaha yang didirikan dengan keringat dan keyakinan tidak terjadi begitu saja. Susana harus menelan pengalaman pahit yang menguji kesabaran. Ia pernah ditipu oleh karyawan yang ia percaya karena masih menerapkan sistem manual. Tidak hanya itu saja, usaha rumah cantiknya harus gulung tikar dan ada competitor yang mencuri database. Namun pengalaman yang tidak menyenangkan dilengkapi minimnya pengetahuan membuat ia berusaha memacu diri lebih kuat untuk belajar tentang bisnis.
Istri dari Willy Mathias yang berprofesi sebagai guru olahraga dan Ibunda dari Jusuph Alexander (SMP Al Azhar Grand Wisata), Juliant Azzam (SD Al Azhar), Brian Sakha Abqori (6 tahun) dan Shireen Sora N (2 bulan) ini, tetap bertahan di tengah gelombang angin kencang yang sangat kuat. Komitmennya terbentuk bukan tanpa alasan. Ia memiliki target agar dapat bermanfaat untuk banyak orang dengan membantu perempuan Indonesia tetap memiliki penghasilan. Susana percaya setiap perempuan memiliki peluang untuk sukses. Di era digital sekarang ini, ia meyakini bahwa perempuan yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga dapat menciptakan kesuksesan tanpa harus meninggalkan rumah dan anak-anak.
“Saya memiliki target untuk membantu perempuan Indonesia agar tetap berpenghasilan dengan mengajarkan cara bisnis online dan memberi skill training gratis untuk membuka usaha rumah cantik. Harapan jangka panjangnya dapat terus berinovasi, branding, menjaga kualitas dan image brand agar tetap long lasting.”
Ketahanan diri untuk mengembangkan strategi bisnis yang tepat tidak akan lengkap jika tidak didukung inovasi, menjaga network, menganalisis pasar, beriklan dan mengikuti perkembangan zaman. Rangkaian inovasi tersebut harus dicermati secara tepat agar tidak mendatangkan kerugian atau kegagalan yang menyita konsentrasi. Meskipun pada pelaksanaannya tidak akan semulus yang diharapkan, namun usaha untuk mencegah risiko berat dapat diantisipasi sedini mungkin dengan strategi tersebut.
