Profil

Dra. Hj. Tina Asnawati, M.M: Jaga Komitmen dan Integritas dengan Mengedepankan Tanggung Jawab

MajalahKebaya.com, Jakarta – Komitmen dan integritas mutlak sangat dibutuhkan dalam setiap profesi, karier, maupun bisnis. Apalagi menjadi seorang pejabat publik yang di pundaknya bergantung nasib banyak orang. Seperti Dra. Hj. Tina Asnawati, M.M., yang saat ini kembali mendapat amanah masyarakat Sulawesi Tenggara menjadi Anggota DPR RI periode 2019-2024.

Berpolitik bagi wanita cantik dan awet muda yang lebih popular dengan nama Tina Nur Alam ini, berarti berkiprah pada bidang yang bersentuhan dengan kepentingan masyarakat dan bangsa. Oleh sebab itu, amanah masyarakat jangan sampai terkhianati dengan sikap yang merugikan bangsa dan negara, seperti korupsi dan tidak tepat janji. Sangat dibutuhkan kejujuran. Seseorang yang bersikap jujur tentu akan mudah mendapatkan kepercayaan banyak orang, mendatangkan kebaikan bagi orang lain, aktivitas dimudahkan, dan pasti lebih bahagia.
Selain itu, lanjut Tina, dibutuhkan komitmen membangun kepercayaan pada amanah yang dititipkan, bekerja keras, sikap peduli, dan mau menerima kritik serta saran. Baginya, kritik dan saran menjadi alarm terhadap kinerja. Dengan begitu, akan terus ada evaluasi sehingga tujuan berpolitik dapat tercapai. Yang paling penting juga adalah konsisten dalam mengawal kepentingan banyak orang.

“Integritas sangat dibutuhkan saat ini. Orang yang memiliki integritas tinggi akan selalu terlihat berbeda jika dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki integritas. Untuk merawat integritas, saya mengedepankan tanggung jawab pada setiap apa yang saya kerjakan, dan berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku. Nilai tanggung jawab dalam sebuah karier dan pekerjaan sangat besar, utamanya ketika berkiprah di ranah publik. Jika ada kesalahan, secara pasti akan segera dibenarkan. Itu juga akan menumbuhkan kepercayaan. Seorang yang bertanggung jawab memahami bahwa hidup terkadang memang tidak mudah tetapi akan mencoba menemukan hal-hal positif dalam situasi negatif,” tegas wanita kelahiran Kendari, 23 Maret ini.

Begitu juga ketika kita berjalan sesuai dengan norma yang berlaku. Menurut Tina, pelanggaran etika akan mendatangkan dampak buruk terhadap karier. Karena itu, ia berupaya untuk selalu mengingat perjuangannya membangun karier di bidang politik tidaklah mudah. Jika integritas tidak terjaga, maka semuanya akan dengan mudah hilang karena kepercayaan juga pasti akan hilang. Yang paling penting baginya, adalah selalu ingat bahwa segala sesuatu yang dilakukan di dunia akan dipertanggungjawabkan di akhir kehidupan kelak pada Allah SWT.

Fokus Pada Pendidikan dan Kesehatan Masyarakat. Target utama yang ingin dicapai dan akan selalau diperjuangkan oleh Anggota Komisi X DPR RI ini adalah pembangunan masyarakat di bidang pendidikan secara maksimal. Akses pendidikan bagi anak usia sekolah merata dari dasar hingga Perguruan Tinggi. Tidak ada lagi anak-anak yang putus sekolah. Kualitas pendidikan secara keseluruhan harus bisa dibenahi secara optimal mulai dari sistem pendidikan, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, hingga mutu kurikulum.

Kebijakan-kebijakan kepada pelayanan pendidikan mesti diutamakan karena sumber daya manusia yang berkualitas sangat menentukan kemajuan daerah dan bangsa. Meskipun sumber daya alam melimpah di negeri ini, jika sumber daya manusianya tidak berkualitas maka secara pasti sumber daya alam tidak dapat dikelola dengan baik dan tidak akan memberikan manfaat untuk kesejahteraan masyarakat.

“Selain di bidang pendidikan, saya ingin akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat secara merata karena pembangunan sumber daya manusia sangat ditunjang dengan derajat kesehatan. Tidak hanya merata, namun juga berkualitas. Kemudian hal yang paling penting juga adalah partisipasi perempuan di bidang politik. Saya ingin ke depan akan makin banyak perempuan yang mengambil peran membangun bangsa melalui jalur politik. Sangat penting untuk meningkatkan partisipasi perempuan agar pengambilan keputusan politik lebih akomodatif dan substansial terhadap kepentingan perempuan serta mengikis ketimpangan gender dalam politik. Apalagi Undang-Undang telah mengamanatkan hal tersebut,” ungkap Tina.

Dan, cara atau strategi untuk mencapai target-target yang sudah ditetapkan tersebut, Tina menegaskan bahwa dirinya akan terus konsisten di jalur politik, kuncinya adalah mengukuhkan komitmen pengabdian, karena politik menjadi sarana yang memudahkan untuk mengakomodasi kepentingan banyak orang. Maka dari itu, sangat penting merawat kepercayaan masyarakat terhadap amanah yang telah diberikan.

“Saya yang berada di DPR RI tentu harus bisa berkinerja dengan baik menjalankan fungsi DPR secara optimal. Di antara fungsi DPR adalah fungsi legislasi. Melalui fungsi ini lah aspirasi masyarakat dapat kita suarakan di Parlemen hingga terbentuk regulasi yang prorakyat. Begitu pula mengoptimalkan fungsi pengawasan dan fungsi anggaran. Dengan demikian, apa yang diharapkan terhadap pembangunan bangsa bisa tercapai.”

Sementara target secara pribadi, Tina mengakui tidak banyak. Ia hanya berharap keberadaan dirinya di bidang politik memberi banyak manfaat bagi masyarakat dan daerah Sulawesi Tenggara sebagai bagian dari membangun bangsa. Jika ke depan masih diberikan kepercayaan, ia ingin tetap di jalur politik mengawal kepentingan masyarakat, baik di lembaga legislatif maupun eksekutif.

Perempuan Bisa dan Mampu Berperan dalam Membangun Bangsa. Tina menekankan bahwa perempuan Indonesia sangat potensial untuk sukses dan hebat di berbagai bidang apalagi bangsa telah menyediakan ruang yang sama dengan laki-laki. Kebijakan-kebijakan yang lahir pun rata-rata responsif gender. Sehingga, tidak ada alasan bagi perempuan Indonesia untuk sekadar berkiprah di ruang domestik. Perempuan tidak boleh terbatasi dalam membangun karier, meski dengan tidak melupakan kodratnya sebagai seorang istri dan seorang ibu. Justru dengan membangun karier, perempuan akan mampu mandiri secara finansial. Hal ini tentu akan sangat mendukung peran perempuan dalam menyiapkan generasi terbaik bangsa.

Oleh karena itu, lanjutnya, yang menjadi perhatian penting adalah perempuan harus memiliki strata pendidikan yang mumpuni, cerdas, dan mau terus belajar. Tidak cukup dengan itu, skill pun harus mumpuni sebab sukses dan hebat merupakan hasil dari penguasaan keterampilan. Jadi, perempuan sepantasnya mengambil peran, baik di ruang publik maupun domestik agar tidak menjadi objek ketimpangan gender.

Sangat penting mendukung perempuan yang aktif di ruang publik agar perempuan secara merdeka mampu memilih peran yang dia inginkan untuk memberi manfaat kepada banyak orang, termasuk menjadi subjek penyedia lapangan pekerjaan bagi perempuan lainnya. Perempuan sangat bisa menjadi bagian dalam membangun bangsa.

Perjuangan Membangun Karier. Lingkungan kehidupan Tina sebenarnya tidak jauh dari aktivitas politik. Ayahnya, H. Abdul Hamid Hasan adalah mantan Pimpinan DPRGR Provinsi Sulawesi Tenggara. Beliau juga adalah salah satu tokoh pendiri Provinsi Sulawesi Tenggara. Kemudian keluarga besarnya juga banyak berkiprah di bidang politik. Dengan demikian, cukup banyak pengetahuan mengenai peran politik dalam membangun daerah yang ia peroleh.

“Apalagi ketika suami saya, Bapak H. Nur Alam terjun ke dunia politik dan terpilih menjadi Gubernur Sulawesi Tenggara periode 2008-2013 dan periode 2013-2018. Saya melihat, untuk bisa berperan banyak di lingkungan masyarakat dan turut serta dalam pembangunan daerah, serta menjadi bagian pengambil kebijakan, salah satunya ada di bidang politik. Oleh karena itu, tahun 2013 saya memutuskan mundur dari aktivitas saya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan memilih jalur politik sebagai jalur pengabdian yang lain,” kenang wanita yang hobi membaca dan traveling ini.

Bagi Tina, bidang politik menjadi ruang yang tepat untuk “berekspresi” karena berpolitik memudahkan dalam mengakomodasi kepentingan banyak orang. Ketika memutuskan untuk tidak lagi menjadi abdi negara sebagai PNS, maka ia berkomitmen dalam diri bahwa pengabdian di jalur politik ini harus jauh lebih maksimal sehingga bisa memberi manfaat lebih luas bagi masyarakat, daerah, dan bangsa.
Pada tahun 2014, dengan izin suami Tina ikut dalam kontestasi politik di Sulawesi Tenggara dengan memilih berkompetisi di Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI). Menurutnya, meskipun wilayah konstituennya lebih luas namun dengan menjadi Anggota DPR RI akan mengakomodasi secara keseluruhan kepentingan masyarakat Sulawesi Tenggara.

“Alhamdulillah dengan izin Allah SWT, masyarakat Sulawesi Tenggara memberikan kepercayaan dan amanah kepada saya sebagai Anggota DPR RI untuk periode 2014-2019. Saya juga bersyukur di periode tersebut saya memperoleh suara terbanyak pertama dan menjadi satu-satu perwakilan perempuan dari lima orang perwakilan di daerah pemilihan Sulawesi Tenggara,” bangga istri dari Dr. H. Nur Alam, S.E., M.Si., mantan Gubernur Sulawesi Tenggara dua periode ini.

Untuk mencapai itu, Tina mengakui, sebenarnya juga tidak mudah. Meskipun latar belakang keluarga besarnya banyak berkiprah di jalur politik, namun secara pribadi pun saat itu ia harus banyak belajar baik itu melalui orang-orang yang sudah terlebih dahulu terjun ke dunia politik, maupun dengan banyak membaca literatur politik. Beradaptasi dengan dunia baru tidaklah mudah, apalagi bidang ini berkaitan dengan membangun komitmen dan kepercayaan pada publik.

“Saat ikut kontestasi politik di DPR RI, saya banyak turun ke daerah-daerah untuk mempelajari dan mengetahui masalah-masalah di masyarakat. Melalui medan yang sulit, berpindah dari satu pulau ke pulau lain, itu menjadi tantangan tersendiri. Perlu diketahui struktur wilayah Sulawesi Tenggara terdiri dari daratan dan kepulauan. Sehingga untuk menjangkau semua daerah membutuhkan energi yang lebih. Bahkan saya pernah mengunjungi daerah terpencil di salah satu kabupaten dengan menyeberangi lautan menggunakan perahu yang kecil. Bagi saya itu perjuangan yang tidak mudah, butuh adrenalin yang lebih,” lanjut ibunda dari Sitya Giona Nur Alam, B.Comm, H. Muh. Radhan Al Gindo Nur Alam, dan Enozha Genastry Nur Alam (Mahasiswi di UK) ini, dengan bersemangat.

Tantangan berikutnya menurut Tina adalah komitmen mengabaikan kepentingan pribadi dan menomorsatukan semangat untuk berkontribusi bagi daerah dan bangsa. Sehingga terkadang kebersamaan bersama keluarga pun menjadi berkurang. Dengan banyak mengunjungi masyarakat secara langsung, semakin banyak informasi mengenai kebutuhan mereka yang harus dipenuhi oleh stakeholder di eksekutif. Aktivitas tersebut terus ia lakukan saat menjadi Anggota DPR RI periode 2014-2019, sehingga pada kontestasi tahun 2019, masyarakat Sulawesi Tenggara kembali memberi amanah kepadanya menjadi Anggota DPR RI periode 2019-2024.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top