Profil

Laely Indah Lestari: Campaign Cinta Budaya Lewat Laely Passions

MajalahKebaya.com, Jakarta – Kekaguman akan alam dan kebudayaan Bumi Persada Nusantara yang beraneka rupa dan luar biasa memesona, tiada henti diungkapkan dan diwujud-nyatakan dalam perjalanan karier dan hidup wanita cantik Laely Indah Lestari. Ia semakin menyatu dan meleburkan diri dalam kharisma dan daya pikat kekayaan warisan leluhur bangsa, sehingga tidak saja semakin bangga dan semakin cinta, tapi pada setiap kesempatan ia selalu menginformasikan, mempromosikan kepada khalayak umum betapa kayanya bangsa kita, baik alam maupun budayanya.

Laely, begitu sapaan akrab wanita kelahiran Indramayu, 11 Januari ini, hingga ia kini menjadi seorang culture traveler berawal dari sebuah hobi fotografi, suka membaca buku, dan traveling. Sebagai seorang fotografer, dan kemudian penulis buku sudah pasti menyukai traveling dan sering hunting ke berbagai daerah di pelosok negeri. Ia pun semakin tahu betapa budaya-budaya di Indonesia itu beraneka ragam dan luar biasa mengagumkan.

“Dari seringnya traveling saya menjadi tahu Budaya Indonesia itu sangat luar biasa indah. Awalnya itu di saat saya berkesempatan mengunjungi Suku Bada di Sulawesi Tengah, di mana saya sangat takjub dengan Budayanya yang luar biasa sangat khas dan kental. Sambutan masyarakatnya pun sangat antusias. Di sana pertama kali saya memakai baju adat yang sudah mereka siapkan dan menyaksikan ritual adatnya yang sangat sakral. Ternyata banyak orang yang belum mengetahui tentang keindahan dan keunikan suku ini. Di sana saya tergerak untuk menginformasikan kepada semua orang bahwa di bagian Indonesia ada budaya yang sangat luar biasa keren. Dari pengalaman tersebut akhirnya saya terpanggil untuk mempelajari budaya lainnya yang ada di Indonesia, mengemas secara informatif agar tampilannya menarik dan tidak kaku saat saya bagikan informasinya ke masyarakat luas,” tutur istri dari Perwira Polisi ini dengan bersemangat.

Setelah Laely sering melakukan travel budaya, akhirnya ia membuat platform Laely Passions, sebuah brand yang khusus mengeksplor, mengangkat, mempromosikan, dan menginformasikan kekayaan dan keindahan alam serta budaya-budaya di Indonesia, yang diabadikannya melalui seni fotografi. Karya-karya Laely Passions dipubliskasikan lewat Instagram, Youtube Channel, dan website, yang kemudian dibagikan melalui foto, video dan tulisan-tulisan yang informatif.

Keterlibatan dan support suami dalam membuat Laely Passions sangat berperan. Ketika awal-awal berjalan, Laely melakukan travelling budaya hanya berdua suami saja, tetapi karena kesibukan pekerjaan suami yang cukup tinggi, ia kemudian membentuk sebuah team. Dalam sebuah team tersebut Laely membuat konsep, menjadi director bahkan modelnya secara langsung. Berbagai peran di lapangan ia lakukan sebagai wujud totalitas dalam membuat sebuah konten informatif. Dengan beberapa kemampuan yang ia miliki Laely ingin tampilan budaya bisa indah dan tidak monoton. Terkadang Laely Passions juga berkolaborasi dengan memberdayakan warga lokal setempat yang ia kunjungi dan memiliki skill tertentu yang sesuai dengan konsep yang ia buat.

“Laely Passions itu ya pastinya passion seorang Laely yang harapannya dari sebuah passion tersebut dapat memberikan manfaat dan bisa menyebarkan nilai-nilai positif,” ungkap Sarjana Ilmu Komunikasi ini dengan bahagia.

Konsisten dan Komitmen yang Tinggi. Kecintaannya yang begitu besar pada budaya, sehingga Laely selalu merasa terpanggil untuk terus mengeksplor kekayaan budaya di setiap daerah. Sebelum turun ke suatu daerah ia mencari informasi tentang daerah tersebut untuk meliput budaya dan wastranya yang unik.

“Jadi sebelum ke daerah, saya mencari informasi tentang daerah tersebut, saya cari tahu harus bagaimana, apa yang mau di-share dan harus bertemu dengan siapa, dsb… biar saat saya ke sana lebih efektif waktunya. Karena kalau ke pedalaman pasti perjalanannya panjang dan agak sulit untuk dijangkau,” jelas Laely.

Menurut Laely, setiap tempat yang didatangi sangat istimewa dan memberikan kesan tersendiri serta tidak bisa dibanding-bandingkan satu sama lain. “Semua punya cerita dan budaya sendiri yang sangat kental. Jadi di lapangan tidak semulus yang kelihatannya, makanya butuh konsisten dan komitmen yang tinggi untuk melakukan ini. Paling mahal ya pasti sebuah ilmu baru dan pengalaman yang tidak bisa ditukar dengan apapun ,” tegasnya.

Meskipun tidak ada jadwal tertentu untuk turun ke daerah, namun yang pasti Laely melakukan perjalanan ke daerah, kadang sebulan sekali, kadang juga setahun beberapa kali. Karena ia juga mempunyai kesibukan lain di luar itu, sehingga cukup disesuaikan saja waktunya. Dukungan keluarga baginya adalah segalanya, dan Laely sangat bersyukur mempunyai suami dan anak-anak yang begitu mendukung kariernya.

“Dalam melakukan perjalanan terkadang saya juga membawa anak-anak jika waktunya pas, jadi selain memperkenalkan cinta budaya pada anak-anak juga kita melakukan liburan bersama, quality time untuk menikmati suasana daerah yang berbeda,” ujar ibunda dua anak ini.

Ketika Laely melihat dan menyaksikan secara langsung bagaimana kehidupan dan kegiatan warga setempat, terutama para pengrajin wastra, hatinya sangat tergerak. Bagamiana tidak, ia melihat mereka membuat wastra dengan tidak mudah. “Hati saya tergerak karena melihat mereka membuat wastra daerahnya, menurut saya tidak mudah, jadi saya ingin menghargai itu. Kita juga harus bangga mengenakan busana adat yang sebagian besar terdapat wastra di dalamnya, memakainya berarti juga harus menginformasikannya secara luas karena setiap daerah memiliki jenis busana adat yang berbeda dan filosofi berbeda pula,” imbau Laely.

Bantu UMKM di Masa Pandemi. Di masa pandemi ini, Laely sangat prihatin dengan kondisi UMKM yang sangat terdampak. Karena itu, sebagai bentuk kepedulian terhadap UMKM Laely turun ke lapangan untuk mendampingi para pengusaha kecil.

“Masa pandemi ini banyak berdampak ke pekerja seni dan UMKM. Seperti pengrajin kecil dan rumahan, nasibnya sangat menyedihkan karena banyak juga yang harus gulung tikar. Sekarang kita harus bener-bener bergotong-royong untuk saling bantu-membantu agar produk lokal bisa tetap bertahan di masa pandemi. Lakukan apa yang bisa kita lakukan sesuai kemampuan kita,” ujar Laely.

“Makanya saat pandemi saya manfaatkan untuk melihat mereka lebih dekat dan membantu mempromosikan produk-produk mereka ke media sosial, mengajak siapa saja untuk membantu UMKM. Antara lain menginformasikan agar membeli produk-produk mereka. Saatnya untuk mengoleksi produk lokal dan bangga dengan buatan dalam negeri, terlebih dalam situasi seperti ini sudah seharusnya kita peduli dengan bangsa sendiri,” ucap Laely yang kerap mengoleksi produk dalam negeri ini. Laely sendiri saat mengunjungi UMKM ke daerah-daerah selalu membeli produk UMKM dan tidak jarang ia jadikan untuk koleksi pribadi dan juga oleh-oleh.

Dalam setiap perjalanannya Laely juga merangkul dan seringkali berkolaborasi dengan para pekerja seni lokal yang akibat pandemi kegiatannya tidak seperti sebelumya.

“Sebisa mungkin saya mengajak pekerja seni untuk tampil lagi dan memberikan dorongan semangat kepada mereka agar tetap bisa berkarya,” prihatin Laely, yang juga merasa sebagai seorang pecinta budaya, berkewajiban untuk mengedukasi para pengrajin agar produk-produk mereka bisa memiliki daya saing di pasaran.

Bangga Memakai Wastra Budaya. Traveling menjelajah daerah-daerah Nusantara yang kaya akan keindahan alam dan budaya yang unik dan menarik, termasuk pakaian adat atau tradisionalnya, sangat memanjakan kesukaan dan hobi Laely dalam bidang fashion. Seperti ketika berkunjung ke suku pedalaman Sulawesi Tengah, yaitu Suku Bada, ia sangat kagum dengan pakaian adatnya, yang dibuat secara khusus melalui tahap-tahap panjang dan cukup rumit, yang dipakai pada moment-moment tertentu saja. Ia juga bisa mengenal lebih jauh tentang seni dan budaya Suku Bada.

Karena basically suka pakaian tradisional, setiap berkunjung ke suatu daerah ia pasti mengoleksi wastra setempat. “Kalau saya ke suatu tempat saya pasti memakai wastra khas daerah tersebut, seperti batik, songket dan juga tenun. Untuk batik saya suka mengoleksi dari berbagai batik khas yang ada di Indonesia, karena setiap motif batik setiap daerah itu berbeda-beda dan memiliki makna yang berbeda. Senang ketika mendapatkan batik yang mempunyai nilai sejarah dan termasuk limited edition. Namun batik yang masih affordable juga saya suka beli, karena batik juga bukan hanya selembar kain saja, namun berbagai jenis batik juga ada yang dijadikan aksesoris sehari-hari dan juga interior ruangan. Saya juga lebih suka pakai batik dan saya biasanya desain sendiri untuk dijadikan dress. Sering kali saya menggunakan batik sebagai pilihan utama ketika menghadiri berbagai acara baik formal ataupun informal, saya selalu campaign memakai batik karena batik merupakan salah satu identitas bangsa Indonesia,” ujar Laely yang sangat menyukai batik-batik seluruh Indonesia dan baginya setiap batik di setiap negeri itu mempunyai keunikan masing-masing.

Selain batik, Laely juga suka memakai songket dan tenun. Bahkan kalau waktu memungkinkan ia biasanya juga belajar cara menenun. Seperti ketika ke Palembang beberapa waktu lalu, ia belajar menenun dan memakai baju songket yang sangat etnik. Untuk membatik sendiri sering kali Laely belajar membatik dan belajar tentang motif dan warna batik pada daerah yang ia kunjungi. Dan satu hal yang penting bagi Laely, ketika mengadopsi wastra, ia harus mengetahui ceritanya, dan cara pembuatannya, karena itu merupakan salah satu bentuk melestarikan budaya.

Wanita Harus Menggali Potensi Diri dan Mandiri. Wanita mandiri bagi Laely, adalah wanita yang bisa membagi waktu dengan baik untuk urusan diri sendiri dan keluarganya, dan tidak melupakan kodratnya. Wanita yang bisa tahu potensi dirinya dan bisa menggali lebih jauh untuk berbuat dan menghasilkan sesuatu.

“Intinya adalah segala sesuatu yang dilakukan saat menggali potensi diri dan berkarya adalah harus dari hati.., karena segala sesuatu yang dilakukan memakai hati akan sampai juga ke hati, setiap perempuan harus bisa menggunakan intuisinya dalam membuat karya, semua perempuan Indonesia mampu dan bisa, karena perempuan itu unik dan mempunyai kelebihan masing-masing, cari tau dari diri sendiri bagaimana cara mengolahnya agar lebih maksimal,” bijak Laely yang senang menulis, memasak, dan mencari ilmu baru, di sela-sela kesibukannya.

Kesuksesan dan kemandirian menurut Laely akan dicapai kalau kita konsisten dan melakukan secara maksimal apa yang kita bisa dan harus bisa membaca potensi diri. Terus belajar dan jangan pernah merasa puas dengan hasil yang dicapai saat ini. Karena itu, ia selalu bergerak dan berikhtiar untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat.

“Ke depan saya ingin lebih banyak lagi mengeksplor tentang budaya dan wastra lebih luas lagi.., karena Budaya Indonesia ini tidak habis-habis untuk dibahas. Harapan saya hal-hal yang saya lakukan dapat menginspirasi banyak orang terutama generasi muda sehingga semakin bangga dengan Budaya Indonesia, dan Budaya Indonesia semakin dikenal dengan baik di kancah nasional maupun internasional,” harap dan doa Laely yang senang membaca buku tentang wastra, budaya, psikologi, dan fotografi.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top