MajalahKebaya.com, Jakarta – Komitmen dan integritas merupakan dua hal yang perlu diemban oleh setiap orang dalam membangun karir maupun menjalankan bisnis. Bentuknya pun beraneka ragam, dan dalam hal ini, komitmen dan integritas itu berhasil diwujudkan oleh drg. Santy Duma Imelda Tambunan melalui kesungguhan hatinya dalam membangun karir dan bisnis dari awal hingga saat ini.
Totalitas, all out, inovatif, berani mencoba hal-hal baru tanpa takut gagal, tidak gengsi, mengabaikan cibiran atau cemoohan orang, serta selalu belajar dan menambah pengetahuan atau kompetensi diri, adalah sebagian dari nilai-nilai yang dipedomani wanita yang akrab disapa drg. Santy ini, dalam merajut jalan menuju kesuksesan. Komitmen dan integritas yang tinggi, yang telah dibuktikannya selama ini menjadi syarat utama keberhasilan, menguatkan keyakinan drg. Santy bahwa produk kecantikan (skincare) dengan brand Sexy Glow yang saat ini sedang dirintisnya, juga akan sukses seperti bisnis-bisnisnya yang lain. Lebih dari itu, ragam usaha diversifikasi usaha yang dijalankannya dilandasi oleh gairah dan motivasinya yang sangat kuat untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat, membuka lapangan pekerjaan dan menumbuhkan gaya hidup sehat di masyarakat.
Sexy Glow, Number One Natural Cosmetics di Indonesia. Usaha di bidang kecantikan (skincare) dengan brand Sexy Glow, yang saat ini sedang menjadi fokus drg. Santy , mengusung produk andalan bernama Enriched Brightening Revitalizing Serum. Yaitu Revitalisasi Serum yang memiliki manfaat untuk mencerahkan (brightening), memutihkan, glowing, anti aging, anti acne, hydrating & moisturizing, calming, & repairing dengan kandungan bahan-bahan seperti Niacinamide, Alpha Arbutin, Aloevera Extract, & Charmomile Extract, serta sudah mengantongin izin dari BPOM dan halal MUI.
Mengandalkan penjualan secara online, drg. Santy menggunakan sistem distributor, agen, dan reseller yang saat ini telah ada di 12 kota, yakni Manado, Bali, Balikpapan, Pontianak, Surabaya, Semarang, Jakarta, Medan, Bandung, Pekanbaru, Lombok dan Banda Aceh. Ke depan, drg. Santy juga akan mencoba berjualan di market place dan e-commerce, dan tentu saja tetap membuka kesempatan bagi siapa saja yang berminat bergabung bersama Sexy Glow.
drg. Santy berharap dengan penuh rasa optimis agar Sexy Glow dapat menjadi yang terbaik di Indonesia. “Ini adalah cita-cita saya dan Puji Tuhan, saya selalu meyakini bahwa apapun yang saya minta dari Tuhan, selama saya kerja keras Tuhan pasti memberikannya. Hal ini tentu berkaca dari pengalaman saya sendiri, terutama ketika saya bekerja di asuransi. Ketika itu kami memulainya dengan menjadi agen dan untuk naik level menjadi pemilik kantor, kami diberikan target milyaran. Akan tetapi, kami tetap bisa mencapainya meskipun itu bukan hal yang mudah. Disertai segala jatuh bangun dan ejekan orang, tanpa sadar kita mampu mencapai target milyaran tersebut. Jadi, saya tetap berharap dan yakin bahwa Sexy Glow dapat menjadi number one kosmetik natural di Indonesia,” ujar wanita yang gemar membaca ini.
Untuk mewujudkan impian tersebut, drg. Santy mulai bekerja sama dengan Konsultan, juga R&D di bidang kecantikan dan kesehatan dalam menemukan formula terbaik untuk Sexy Glow. “Karena fokus saya untuk Sexy Glow ini bahannya harus yang natural dan sehat. Saya tidak mau ada bahan-bahan instan. Jadi cantiknya orang Indonesia, cantik yang natural. Dan memang dari bahan-bahan alami. Jadi cantiknya itu harus sehat, bukan yang tiba-tiba jadi instan. Dan yang berikutnya harus inovatif, jadi setelah serum ini ada produk baru yang saat ini tengah diurus izin BPOM-nya,” tambahnya.
Perjalanan Karier. Di awal karirnya, drg. Santy pernah berprofesi sebagai dosen di Akademi Keperawatan dan Kebidanan Darmo, Medan, milik sang suami Ir. Sucipto Lubis. Beberapa tahun berselang, tepatnya tahun 2004, setelah menamatkan pendidikan Kedokteran Gigi dari Universitas Sumatera Utara, ia mulai menyambi pekerjaan dengan membuka praktik dokter gigi di sebuah Rumah Sakit. “Jadinya pada saat itu saya memiliki dua pekerjaan sekaligus, yakni sebagai dosen dan dokter gigi di sebuah Rumah Sakit,” ujar drg. Santy.
Beberapa waktu kemudian, drg. Santy mulai tertarik untuk menjajaki dunia bisnis dan membuka usaha laundry. Berkat kegigihan dalam menjalankan bisnis, ia mampu menangani tiga hotel sekaligus. “Karena ketika itu saya menyukai dunia bisnis, saya mulai membuka jasa laundry. Pada tahun 2005, dengan dibantu suami, saya dapat memegang “laundry” dari tiga hotel sekaligus. Jadi, di saat yang bersamaan saya masih menjalankan praktek dokter gigi, mengajar, dan berbisnis,” imbuh wanita bergelar magister Epidemiologi dari Universitas Sumatera Utara ini.
drg. Santy juga mengakui suaminya sangat berperan penting terkait ketertarikanya dalam menjajaki dunia bisnis. “Tidak pernah terpikirkan sebelumnya dalam diri saya untuk menjadi wirausahawan. Bahkan tadinya saya ingin menjadi PNS, namun suami saya tidak menyetujui. Sebaliknya, ia selalu mendukung agar saya berbisnis. Lambat laun, saya pun tersadar karena ungkapan dari suami yang mengatakan bahwa kita tetap menjadi pemilik meskipun usaha kita kecil. Jika dahulu tetap melanjutkan PNS, mungkin saya tidak dapat menjadi seperti sekarang ini. Selain bisa membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain, saya juga dapat lebih fleksibel untuk menghabiskan waktu bersama keluarga, seperti halnya jalan-jalan,” tutur wanita yang hobi travelling ini.
Semangat berbisnis drg. Santy pun terus berlanjut. Seolah masih ingin terus belajar hal baru, ia mulai mencoba peruntungan di dunia asuransi. Kendati awalnya tidak tertarik di bidang tersebut, drg. Santy menyadari bahwa dirinya perlu untuk berinvestasi, khususnya dalam hal kesehatan. “Awalnya saya dan suami paling anti dengan asuransi. Tapi ada kasus yang membuka mata kami, ada satu keluarga yang kehabisan harta karena harus membiayai salah satu anggotanya yang sakit. Hingga akhirnya, sang suami meninggal dan sang istri tidak memiliki apa-apa. Hal itulah yang melatarbelakangi kami untuk memiliki asuransi,” ujar drg. Santy.
Akhirnya drg. Santy beserta suami memulai peruntungan dengan menjadi agen asuransi. Karena perkembangannya yang cukup pesat, drg. Santy pun sukses menjadi pemilik kantor agency di perusahaan asuransi Generali pada tahun 2011. Seiring waktu berjalan, karena ada tawaran baru dari asuransi lain, akhirnya drg. Santy beralih ke asuransi Zurich di tahun 2019, sebagai Agency, sekaligus pemilik kantor juga di Medan.
Selain itu, drg. Santy bersama suaminya juga memiliki usaha kost eksklusive di Medan.Terhitung jumlah kost yang dimilinya mencapai 175 kamar dan telah dibuka sejak tahun 2019. Kost eksklusive itu pun diberi nama Kost Cipto, diambil dari nama suaminya. Meskipun, di masa awal Pandemi Covid-19, usaha kost tersebut sempat mengalami penurunan karena tidak ada satupun yang tinggal ngekost, namun saat ini telah berangsur membaik karena jumlah orang yang tinggal telah mencapai 95% dari kapasitas yang tersedia.
All Out dan Tidak Kenal Gengsi. Merintis jalan menuju kesuksesan, terutama dalam bisnis, bukan sesuatu yang mudah. Ada banyak nilai dan pelajaran di balik setiap langkah yang diambil drg. Santy. Mulai dari meniadakan perasaan gengsi, keberanian untuk mencoba hal baru tanpa harus takut gagal, hingga tegar menghadapi cibiran orang lain.
“Terus terang, saya adalah orang yang suka belajar hal baru dan tidak mau gengsi dalam berkarir atau pun berbisnis. Salah satu contohnya ketika saya memulai bisnis dengan membuka jasa laundry. Bisa dibayangkan, ketika itu saya adalah seorang dokter gigi tapi saya dengan tulus hati mau menjadi driver laundry. Saya juga selalu berbaur dengan karyawan di tempat kerja. Hal ini membuat saya belajar untuk memposisikan diri, kapan harus menjadi pemimpin, kapan harus menjadi ‘bawahan’,” ujar drg. Santy.
Ibu dari satu anak ini juga mengatakan bahwa proses meniti karir sama halnya dengan proses pembelajaran. Baginya, setiap orang harus terus belajar dan tak boleh takut untuk gagal karena kegagalan adalah salah satu kunci untuk lebih sukses. “Pada intinya di sepanjang karir, saya hanya ingin terus belajar hal baru dan takkan pernah takut gagal. Selama masih memiliki nafas, Tuhan, dan keluarga, saya tidak pernah takut gagal. Hal itulah yang selalu saya pegang teguh,” yakin Drg. Santy.
drg. Santy pun menuturkan bahwa dirinya tidak mau menggubris cibiran orang lain sama sekali. Ia merasa bahwa orang-orang yang suka mencibir hanya bagian “luar” dari kehidupannya dan tidak memiliki pengaruh apapun. “Dalam menghadapi ini, saya mengakui bahwa saya belajar banyak dari suami saya yang dikenal tangguh dan saya yang lemah lembut. Namun karena pengaruh suami, saya mampu menjadi wanita yang lebih tangguh dan tak mau memedulikan segala cibiran yang ada,” tambahnya.
Di sisi lain, drg. Santy juga berujar bahwa salah satu alasan mengapa dirinya mampu bekerja di dua tempat berbeda adalah karena kegemarannya untuk travelling bersama keluarga. Baginya jika hanya mengerjakan satu profesi, kemungkinan dananya tidak akan cukup untuk melakukan travelling. Apalagi, ia dan keluarganya sangat hobi traveling, menjelajahi tempat-tempat eksotik, baik di dalam maupun luar negeri.
“Untuk Indonesia, daerah Sumatera sudah hampir seluruhnya kami jelajahi, Jawa juga sudah seluruhnya, Sulawesi sudah sebagian tinggal bagian selatan yang belum, begitu pun Kalimantan baru di Kalimantan Barat. Sedangkan Bali, Danau Toba, dan Yogya sering kami datangi sambangi. Yang paling sering ke Bali, karena setiap tahun pasti ke Bali, tetapi NTT, NTB, itu belum pernah. Untuk luar negeri, sebelum pandemi kami sudah pernah traveling ke Malaysia, Singapura sering, karena yang paling dekat kalau Eropa sudah ke Jerman, Vienna, kalau Asia ke Thailand dan Jepang,” tutur drg. Santy bersemangat.
Menurut drg. Santy , keluarganya dapat dikatakan ‘nekat’ karena bila terlintas ingin pergi ke suatu tempat, pasti langsung pergi nginap di sana. “Nah, sekarang persoalannya bila saya hanya memiliki satu profesi, dari mana saya memperoleh dana untuk bisa travelling bersama keluarga? Misalkan saya hanya bekerja sebagai dokter gigi dan pada suatu kesempatan sedang tidak ada praktek, pastinya kami tidak dapat melakukan travelling,” ujar drg. Santy .
Tetap Happy di Masa Pandemi. Di balik kesibukan yang padat dalam karir dan bisnis, drg. Santy sadar juga perlu memanajemen waktu dengan bijaksana. Untuk itu, segala planning yang berkaitan dengan waktu tak pernah terlewatkan dari buku agenda miliknya. Ia selalu mencatat segala rencananya sedemikian rupa sehingga tak pernah menemui kendala dengan waktu.
“Semua bisnis pun masih berada di satu kota sehingga saya tak menemui adanya kendala waktu. Tapi mungkin, kalau boleh jujur, yang paling menyita waktu adalah praktek klinik gigi. Namun karena sekarang pandemi, sudah setahun ini saya tidak membuka klinik gigi,” ujar drg. Santy yang biasanya mengisi me time ke salon untuk Message, Facial, Refleksi Totok Wajah, tapi selama pandemi lebih banyak di rumah saja menonton bersama suami dan anak-anaknya seperti di bioskop, selain membaca buku.
Di masa pandemi ini, kebersamaan dengan keluarga semakin intens dan harmonis dirasakan drg. Santy. Selain selalu menjaga kesehatan diri dan keluarga dengan mematuhi protokol kesehatan, pakai masker, jaga jarak, jauhin kerumunan, ia dan keluarga juga lebih suka makanan masakan di rumah dan jarang sekali memesan masakan via online.
“Jadi kalau suami atau anak ingin makan apa ya saya masakin aja di rumah, itu salah satu upaya saya jaga kesehatan keluarga dan berikutnya olahraga. Meski sudah 45 tahun tapi sejauh ini saya tetap bisa mempertahankan berat badan 47 kg dengan tinggi 150 cm. Saya tidak mau gemuk makanya olahraga dan menjaga asupan makan. Tapi walau badan kecil tapi saya orangnya ALWAYS THINK BIG, jangan takut gagal selama masih ada nafas dan percaya sama Tuhan, tapi tidak boleh sombong, harus rendah hati, jangan gengsi untuk cari nafkah asal halal dan tidak merugikan orang lain, dan tidak lupa always happy!”
Selain itu, untuk menambah imunitas drg. Santy juga konsumsi vitamin dan rajin minum teh hijau tanpa gula dan cemilin jahe. “Karena kebetulan saya rutin nyanyi di gereja jadi saya harus pertahanin suara jadi saya cemilin jahe, sama multivitamin. Di dalam masakan juga ada rempah-rempahannya itu buat saya sudah jadi obat herbal juga buat kesehatan, ” ungkap ibunda dari Sudewo Aquila Notosaputro Lubis dan Putri (anak angkat) ini dengan bahagia. Clv
Info Lebih Lanjut:
Kantor Agency 1 : Jln S. Parman Komplek Medan Bussines Center Blok A No 15,Medan
Kantor Agency 2 : Jln Ahmad Yani Komplek Great Wall Binjai.
