Profil

Anissa Permatasari: Jadi Pengusaha Demi Passion dan Ciptakan Lapangan Pekerjaan

MajalahKebaya.com, Jakarta – Memutuskan untuk menjadi seorang pengusaha dengan berbagai risiko yang harus dihadapi berhasil membuat Anissa Permatasari bergerak mewujudkan passion dan impiannya. Memang tak semudah membalik telapak tangan kala harapan yang dikejar seringkali berlari tak sesuai keinginan, namun keteguhan hati untuk mempersembahkan yang terbaik bagi banyak orang menjadi motivasi kuat di dalam diri.

Bahkan di dalam perjalanannya seringkali ada keputusan sulit yang harus ditetapkan di antara pilihan yang ditawarkan. Niesa Permata, begitu sapaan akrabnya, berhasil membulatkan tekad ketika ia memutuskan mengundurkan diri sebagai seorang karyawan dan menggeluti dunia entrepreneur. Tawaran dan fasilitas menarik yang didapatkan sebagai seorang karyawan tidak membuat Niesa berhenti mengejar keinginan menjadi seorang pengusaha. Hingga akhirnya ia berhasil mengembangkan bisnis, mencapai target-target dan memajukan pariwisata di kampung halamannya.

Niesa merupakan lulusan SMA Negeri 6 Jakarta dan Sastra Jepang dari Universitas Bina Nusantara. Ia tertarik mempelajari bahasa asing lain selain Bahasa Inggris dan juga suka dengan pernak-pernik dari Jepang. Setelah menamatkan pendidikan, ia mendapatkan kesempatan bekerja di perusahaan telekomunikasi Jepang yang berlokasi di Mid Plaza. Selanjutnya ia menambah pengalaman dan wawasan dengan bekerja di perusahaan Thailand yang bergerak di bidang palm oil. Di perusahan tersebut Niesa mendapat pembelajaran karakter. Dan, ia sempat ditugaskan di Kementerian Perhubungan Udara untuk membantu Staff Ahli dari Jepang karena keahliannya dalam berbicara bahasa Jepang. Setelah itu, Niesa sempat dikontrak selama satu tahun di Kedutaan Australia, tetapi kembali ditawarkan ke perusahaan sebelumnya menjadi Project Manager.

“Itu terakhir saya kerja di perusahaan. Saya merasa benar-benar letih bekerja di perusahaan. Paling weekend hanya untuk istirahat saja. Jadi saya berpikir sepertinya harus usaha. Kalau bekerja mungkin uang kencang, tetapi tidak ada waktu untuk diri sendiri.”

Sebelum mengundurkan diri, Niesa sudah menyusun strategi atau rencana bisnis yang akan digeluti setelah berhenti bekerja. Awalnya ia berbisnis di bidang property dan menjalankan bersama keluarga. Ia membeli tanah lalu dijual kembali dengan keuntungan yang lumayan dan mencoba mengeksplorasi ke apartemen untuk disewakan. Berhasil mengembangkan bisnis bersama keluarga, Niesa merasa tertantang untuk mencari lini bisnis lain yang lebih menjanjikan. Akhirnya ia terpikir untuk membangun penginapan dan sejumlah bisnis lainnya.

“Saya berpikir, tempat kelahiran Mama di Salatiga, kota yang indah namun belum hectic, sehingga saya coba cari tanah dan mendapatkan yang murah. Lokasinya pas dengan pacuan kuda dan akan dibuat tempat wisata. Saya membangun semua dari nol, dan mempunyai cita-cita untuk memajukan kampung halaman. Saudara juga banyak yang menetap di sana, saya ingin membantu untuk menawarkan pekerjaan. Saya membantu mereka dalam usaha sewa mobil, usaha bengkel, dan membuat perkebunan jamur untuk hasilnya dijual kembali. Selain Papa dan Mama yang selalu support dan menjadi rolemodel saya, terutama Papa yang adalah seorang pilot yang hebat, namun tetap humble, saya banyak bertukar pikiran dengan suami, karena suami juga seorang pengusaha, banyak hal yang saya belajar dari suami, dan itu sangat membantu saya untuk semangat terus maju ke depan.”

Selain menuntaskan impian menjadi seorang entrepreneur, sesungguhnya Niesa tidak memprioritaskan bisnisnya demi keuntungan semata. Tujuannya mendirikan beberapa lini bisnis untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan membantu saudara atau keluarga yang membutuhkan pekerjaan. Kepercayaan yang dibangun dengan keluarga membuat ia menyerahkan pengelolaan bisnis sehari-hari kepada keluarganya dan ia hanya melakukan monitoring sebulan sekali serta fokus melakukan inovasi. Rencana ke depan, Niesa akan kembali membangkitkan usaha kuenya yang bernama Kue Sehatku yang sempat tertunda dan sudah berjalan 4 tahun.

“Saya sebenarnya ada usaha lagi, namanya Kue Sehatku dari empat tahun lalu, tapi saya pending. Jadi itu salah satu passion juga dan bertujuan agar orang yang ingin makan kue, tetapi tidak bisa pakai gula dan tepung tetap bisa menikmati.”

Perempuan yang hobi bermain piano dari usia enam tahun ini, tidak hanya menyibukkan diri membangun bisnis, tetapi juga senang bersosialisasi. Ia aktif tergabung di IWAPI dan dipercayakan pada Divisi Humas-Promosi. Di sini misi Niesa adalah mengajak kaum milenial untuk berusaha dan membuka lapangan kerja baru untuk orang lain. Ia percaya masyarakat Indonesia memiliki daya juang dan kreativitas yang tinggi untuk menciptakan suatu karya. Niesa juga aktif di berbagai komunitas di antaranya Komunitas Pecinta Anjing, Jakarta With Love dan beberapa arisan. Niesa juga gemar melakukan kegiatan sosial seperti berkunjung dan menyumbang ke Yayasan Kanker atau kelompok masyarakat lain yang membutuhkan.

Menciptakan Me Time. Menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh merupakan hal yang sangat penting apalagi di masa pandemi Covid-19. Imunitas tubuh harus terjaga agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Bagi Niesa, cara menjaga kebugaran yang dilakukan dengan rutin berolahraga, melakukan perawatan facial dan mani-pedi, mengonsumsi makanan sehat dan rutin cek darah setiap enam bulan sekali. Tak ketinggalan ia selalu menghabiskan me time dengan bermain bersama empat anjing kesayangan yang merupakan penyumbang kebahagiaan di dalam kehidupannya.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top