Profil

Ani Susanti S: Ciptakan Peluang Bisnis dan Lapangan Kerja

MajalahKebaya.com, Jakarta – Bergerak dan terus bergerak maju, meskipun harus penuh risiko dan pengorbanan, penuh kerikil dan rintangan, bagi wanita cantik dan energik, Ani Susanti S., itu merupakan pilihan yang harus dijalani agar bisa meraih kesuksesan dan kebahagiaan dalam hidup. Karena itu, tidak cukup dengan ikhtiar dan kerja keras, inovasi dan kreativitas, tetapi juga harus cermat dan sigap melihat dan menangkap peluang serta celah bisnis, bahkan di masa sulit atau krisis sekali pun. Namun, ditegaskan Annie Anton, sapaan akrabnya, semua itu tidak ada artinya, kalau tidak dibarengi dengan doa, empati dan berbagi atau bersedekah kepada sesama yang sangat membutuhkan.

Positivity, berpikir dan bersikap/bertindak positif, sangat dipegang teguh Annie, baik dalam kehidupan keluarga, karier, bisnis, terutama dalam pergaulan dan kegiatan sosial. Sebagai contoh, dalam bersosialisasi ia selalu terlibat aktif dalam kegiatan yang bisa memberikan manfaat bagi orang lain. Ia selalu berdoa kepada Allah SWT untuk mendekatkan pada orang-orang baik. Tidak heran, hingga saat ini semua bisnis yang dijalankan Annie tetap survive.

“Semua usaha bisnis saya di bidang travel, perdagangan umum, transportasi masih berjalan. Dan, saat ini saya sedang berbisnis tanaman. Berawal dari masa pandemi yang banyak waktu luang di rumah, ternyata bisnis tanaman ini sangat menjanjikan dan merupakan solusi tepat di saat pandemi,” ujar Annie antusias.

Dijuluki Ratu Marmorata. Masa pandemi yang dimulai Maret 2020, memang memberikan efek yang sangat luar biasa kepada hampir semua lini bisnis di Indonesia. Dan, salah satu yang paling terpukul adalah bisnis travel dan wisata yang benar-benar paling terdampak. Annie menghadapi kenyataan, pada masa pandemi ini hampir tidak ada masyarakat yang bepergian, baik lokal maupun ke luar negeri. Bisnis travel wisata hampir bisa dikatakan mati suri tidak ada revenue apapun selama pandemi. Bahkan secara perlahan jumlah karyawan akhirnya harus dikurangi menjadi hanya 4 orang saat ini.

Tantangan terbesar Annie, adalah bagaimana perusahaan tetap dapat bertahan dan sekaligus mempertahankan karyawan yang masih bekerja agar tetap memperoleh penghasilan. “Meskipun bisnis travel berhenti sementara tetapi visi saya adalah tetap mempertahankan 4 orang karyawan ini. Agar perusahaan travel tetap eksis, saya tidak tinggal diam, saya harus menginvestasikan dana yang ada di travel ke bisnis-bisnis lain, supaya tiap bulan tetap bisa plus. Antara lain, berbisnis jual beli tanaman di masa pandemi dan membuka online store dengan nama Ibu Peri Plant Store yang akhirnya sanggup untuk bertahan dan membiayai karyawan saat itu,” ujar Annie yang masih bersyukur PT Anidar Permata Nusantara dan PT. Anidar Wisata Persada masih bisa bertahan dan berjalan walaupun mengalami pasang surut dalam perjalanan di tahun 2020 yang lalu.

Annie terjun ke bisnis tanaman hias, awalnya karena sering melihat teman-temannya ramai memposting tanaman di medsos, dan ternyata sangat seru karena ada komunitasnya. Secara naluriah, insting bisnis Annie tergugah untuk menjadikan tanaman ini sebagai ladang bisnis baginya.

“Saya mulai mikir untuk berbisnis tanaman. Awalnya saya beli, baru berani 1 daun seharga Rp 5 juta. Dan saya mulai giat belajar mengembang-biakkan tanaman. Dulu ornag mikir tangan dingin itu bisa tanam pasti subur, ternyata bukan. Asal mau belajar pasti bisa. Saya jualan lewat online shop dan bekerja sama dengan teman. Saya betul-betul serius untuk bisnis tanaman ini, sehingga lahan khusus untuk tanaman pun harus saya siapkan, supaya lebih fokus untuk mentanikan tanaman itu sehingga lebih banyak lagi. Saya mulai berani membeli tanaman jenis Monsera Mint, 1 daun seharga Rp 80 juta. Karena saya yakin ada pasarnya, kan ada komunitasnya. Temen-temen saya hanya hobi kalau saya sudah mikir ke bisnis,” semangat Annie.

Kini Annie sudah menguasai dan memahami teknik bertani tanaman. Ia mulai berbisnis tanaman sejak Januari 2020. Setelah sekian lama menekuni bisnis barunya ini, Annie menemukan keseruan yang sangat menggairahkan, dan sekarang ia lebih banyak bermain feeling atau insting bisnis, yang memang sudah sejak lama terasah dalam dirinya.

“Saya bisa inveskan mana tanaman yang bagus dan mana yang kurang. Dulu Daun Janda Bolong Obliqua seharga Rp 35 juta perdaun. Perkembangan sangat cepat. Dua minggu bisa cepat tumbuh daun. Saya jual per daun, karena tidak semua orang bisa beli satu pohon. Tanaman yang stabil itu Philodendron Billietiae. Orang koleksi tanaman saya koleksi saldo… Kalau saldo banyak saya bisa beli aneka tanaman. Saya belajar bertani di tutorial YouTube. Saya juga selalu pantau sendiri tanaman. Tanaman itu seperti manusia. Kita ajak bicara. Sampai penempatan tanaman pun harus pas. Dan, saya sampai bisa menularkan kepada anak. Saat ultah anak saya minta uang yang hadiah dari saya di inves ke tanaman,” ungkap Annie dengan bahagia.

Gairah dan semangat Annie dalam menjalankan bisnis tanaman sangat tinggi. Saking gencarnya, ia sampai dijuluki teman-temannya Ratu Marmorata, sejenis tanaman hias, yaitu Monstera Marmorata, yang saat ini lagi booming. Ia yakin bisnis ini sangat bagus prospeknya ke depan. Tidak karena hits saat pandemi, tetapi memang orang-orang yang sudah suka dengan tanaman akan tetap terus suka dan sayang. Sama seperti memelihara hewan.

“Bisnis tanaman ini sangat menguntungkan asal kita memahami dan menyayangi tanaman, serta jeli membaca pasar. Contoh, Monsera Mint saya beli seharga Rp 80 juta lalu saya jual kembali setelah bertambah daunnya dengan harga Rp 130 juta. Monsera Mint itu saya kembangkan menjadi banyak untuk saya jual kembali. Kita juga punya Genk Kesurupan Anak Hijau yang anggotanya ada beberapa artis. Kalau kita belanja sering liat bon. Mereka bilang saya kesurupan kalau udah beli. Karena saya mikir ini bisa buat bisnis dan bisa buat lapangan kerja orang lain. Tanaman yang saya beli bisa saya potong, modal 2 pot Rp 2.5 juta saya tanikan menjadi 46 pot. Satu pot jika sudah rimbun daunnya, bisa dijual dengan harga Rp 500 ribu hingga Rp 700 ribu tergantung rimbun daunnya dan varigata warnanya. Untungnya tinggal dikalikan 46 pot,” ujar Annie tersenyum.

Perjalanan Karier. Annie memulai karir dari seorang counter sales di salah satu perusahaan otomotif terkemuka di Indonesia, tahun 1997 sampai 2004. Pengalaman, pengetahuan, dan pergaulan di lingkup otomotif, cukup membuatnya memiliki banyak customer dan sekaligus menjadi network atau jaringan yang sangat potensial.

Pada awal tahun 2005 setelah menikah, Annie memutuskan untuk mengundurkan diri dari pekerjaan sebagai counter sales, dan hingga tahun 2012 hanya fokus menjadi ibu rumah tangga membesarkan anak-anak. Baru pada pada tahun 2013, setelah anak sudah cukup mandiri, ia mencoba memulai berwirausaha.

Dengan bekal network yang sudah terbentuk selama bekerja di bidang otomotif dan juga dari hobinya melakukan travelling, Annie memutuskan untuk masuk ke bidang travel dan wisata. Maka, pada tahun 2013 terbentuklah PT. Anidar Wisata Persada.

“Dalam perkembangannya, PT Anidar Wisata Persada hanya mempunyai 3 orang karyawan melayani permintaan ticketing pesawat, pengiriman barang, dan juga permintaan travelling dalam dan luar negeri, dan seiring dengan perkembangan bisnis jumlah karyawan mulai bertambah menjadi 6 dan kemudian berkembang menjadi 8 orang sampai dengan tahun 2020 sebelum masa pandemi di tahun 2020,” kisah wanita yang hobi jalan-jalan, masak, bikin kue, dan belanja ini.

Ketika PT Anidar Wisata Persada mulai berkembang cukup pesat, dalam perjalanannya Annie cukup jeli melihat dan menangkap peluang lain yang sangat potensial di luar bisnis travel dan wisata. Maka pada tahun 2016 ia mendirikan lagi satu perusahaan yang diberi nama PT Anidar Permata Nusantara yang bergerak di bidang perdagangan umum, kontraktor dan transportasi.

PT Anidar Permata Nusantara mengerjakan beberapa proyek yang bekerja sama dengan beberapa perusahaan terkemuka seperti Sucofindo, Vico, dll yang mana PT Anidar Permata Nusantara menyediakan jasa rental truk dll., untuk perusahaan-perusahaan tersebut. Proyek terakhir yang masih berjalan sampai sekarang, termasuk proyek penyediaan jasa logistic truck pengangkutan batubara dll., bekerja sama dengan beberapa perusahaan yang berlokasi di wilayah Serang Banten. Dan, saat ini, Annie sedang gencar-gencarnya berbisnis tanaman hobi yang dipromosikan dan dipasarkan lewat online store dengan label Ibu Peri Plant Store.

Kiat Sukses. Secara bisnis perusahaan milik Annie sudah mampu berpartner dan dipercaya oleh perusahaan-perusahaan swasta besar di Indonesia dan juga instansi pemerintahan yang besar seperti Kepolisian, TNI, dan juga beberapa Kementerian dalam hal kerja sama traveling, ticketing perjalanan dinas. Sebagai perusahaan yang relatif masih muda tentunya tidak mudah untuk mendapatkan kepercayaan tersebut. Pencapaian-pencapaian tersebut adalah prestasi dan kesuksesan yang sangat membanggakan Annie.

Tiada hasil tanpa perjuangan, kerja keras, dan pengorbanan. Selain itu, bagi Annie, ada hal yang juga sangat penting dan menjadi prinsipnya sebagai seorang entrepreneur yaitu berdoa, pantang menyerah, dan berani melakukan perubahan adalah kunci menghadapi semua hambatan-hambatan yang terjadi.

Peran keluarga dan sahabat, serta tidak lupa berbagi, juga sangat penting dalam perjalanan Annie merintis dan membesarkan perusahaan.

“Semua rintangan kalau dipikirkan dan juga berdiskusi dengan keluarga maupun teman-teman akan sanggup memberikan solusi yang baik, misalnya bisnis jual beli tanaman yang lagi trend di masa pandemi sanggup mempertahankan karyawan. Dan, hal yang sangat penting bagi saya adalah banyak-banyak berbuat kebaikan terhadap sesama, seperti seringnya kita berbagi dalam bentuk makanan atau lainnya, berbagi di masa pandemi seperti sekarang ini sangatlah berarti, itu salah satu semangat saya untuk selalu berusaha mencari peluang-peluang bisnis supaya saya bisa banyak membantu sesama, bahkan saya sekarang sedang berusaha untuk bisa menciptakan lapangan kerja, semoga segera terealisasi segera dan diberi kelancaran,” ujar Annie dengan antusias.

Keluarga Tetap Yang Utama. Masa pandemi memberikan keberkahan tersendiri bagi Annie, karena kesempatan berada di rumah lebih banyak sehingga waktu untuk keluarga juga otomatis menjadi lebih banyak. Artinya quality time untuk keluarga menjadi bertambah banyak. Meskipun agak sedikit repot karena anak-anak yang sekolah online juga memerlukan pengawasan lebih.

“Karena waktu pandemi itu semacam sekolah mandiri tanpa pengawasan dari guru secara langsung, balance antara waktu untuk mengurus pekerjaan di rumah dan sekaligus mengawasi anak-anak di rumah menjadi tantangan tersendiri termasuk bagaimana mengatur dan menjaga keluarga selalu sehat di masa pandemi,” tegas istri dari Anton Rusli, seorang karyawan swasta, serta ibunda dari Darrel Antonie Rusli (SMA Kls 2), Clairren Antonie Rusli (SMP Kls 2), Beltrand Antonie Rusli (Nursery 1), dan Aldrick Antonie Rusli (belum sekolah) ini.
Meskipun sibuk dengan seabrek pekerjaan, baik bisnis maupun kegiatan sosial, Annie tidak pernah mengabaikan tugasnya sebagai istri dan ibu di rumah. “Paling utama bagi saya untuk menjalankan tugas saya sebagai istri dan ibu. Walau saya sedang berada di luar negeri tetep saya pantau, mulai dari makan, pekerjaan rumah (PR), dll.. Bahkan kalau pergi memungkinkan saya bawa anak-anak, pasti saya bawa. Saya tanamkan kepada anak-anak untuk terus belajar, memiliki network yang bagus, kunci sukses tidak meninggalkan sholat, berbuat baik dengan siapapun, rendah hati, tidak sombong,” tutur Annie yang sedari muda sudah lebih suka ke tempat yatim piatu dan panti jompo, sehingga ia hingga kini tidak suka dugem atau nongkrong.

Annie sangat bersyukur mendapatkan support dari keluarga, terutama suami dan anak-anak, untuk apapun kegiatan positif yang ia lakukan. Ia juga mendukung penuh suami, tidak pernah ganggu suami saat bekerja dengan hal yang remeh temeh, seperti menanyakan suami di mana, lagi apa, dan tidak pernah membuka HP suami karena ia sudah percaya. “Kita juga tidak capek dan fokus dengan pekerjaan saya. Saya selalu berpikir simple. Bila ingin ke mall suami saya tidak ikut antar saya juga tidak masalah,” ujar Annie yang mengakui saat awal berbisnis tanaman suami tidak yakin, marah-marah karena mahal tapi akhirnya sangat support setelah tahu bisnis tanaman sangat bagus prospeknya.
Kedekatan Annie pada ayah dan ibu mertuanya pun sangat erat. Hubungan dengan keluarga suami sangat harmonis, walaupun beda keyakinan tapi tetap saling menghormati dan bisa hidup dengan damai.

Rencana ke Depan. Meskipun dalam masa krisis pandemi, Annie tetap berprinsip memberikan pelayanan yang berkualitas kepada pelanggan dengan harapan pelanggan akan tetap loyal dan bisa melakukan repurchase. Ia bertekad akan bisa semakin memperluas jaringan kerja sama dengan institusi besar lain. Juga selama masa pandemi yang memang susah untuk bertemu langsung dengan pelanggan, Annie akan menyiapkan beberapa model platform digital untuk bisa tetap berhubungan dengan pelanggan.

Yang paling utama, rencana Annie ke depan adalah menyeimbangkan kegiatan bisnis, keluarga dan juga kegiatan sosial. Secara bisnis ia berprinsip agar tetap bisa sustain growth dan mempertahankan eksistensi karyawan yang ada. Tak lupa tentunya beberapa kegiatan sosial yang sudah direncanakan seperti membantu mewujudkan pembangunan masjid di desa yang kurang mampu dan juga berusaha agar bisa membantu anak-anak yatim piatu, kaum dhuafa yang memerlukan, antara lain dengan membangun rumah yatim piatu. “Mohon doanya yah semoga hal ini dapat terwujud,” lirih Annie.

Sedangkan dalam urusan bisnis, saat ini Annie sedang memulai usaha pertenakan sapi (penggemukan) dan beternak kambing. Ia juga lagi mencoba beternak kucing dari luar negeri. “Saya beli 3 ekor, 2 betina dan 1 jantan. Itu kalau diadopsi 1 ekor kucing bisa senilai Rp 15 juta,” ujar Annie yang senang mengisi me time dengan mengurus anak hijau, merasa happy kalau tiap pagi melihat tanaman bertumbuh.

Perempuan Harus Mandiri. Mencontoh kesuksesan para wanita hebat yang saat ini semakin mandiri, sejahtera, berperan penting dan diperhitungkan dalam berbagai sektor kehidupan, Annie pun terpacu untuk terus meraih prestasi dalam hidupnya. Menurutnya, kunci sukses para wanita hebat ini adalah pikiran yang selalu positif, selalu mempunyai tujuan dengan skala yang lebih besar untuk dicapai dan memiliki rencana yang baik untuk mencapainya, serta selalu belajar untuk pengembangan yang lebih baik ke masa depan. Dengan demikian, semua resources dapat dimanfaatkan dengan baik dan sekaligus dapat memperoleh hasil yang paling optimal. Tentunya dengan tetap memprioritaskan keluarga dan tidak mengabaikan tugas sebagai ibu dan istri.

Annie menyadari peran seorang wanita yang multi-tasking tidak mudah dan tidak bisa dihindari. Karena itu, diperlukan kecerdasan dan kemampuan yang mumpuni agar bisa tetap menjaga harmoni dan keseimbangan antara pekerjaan sebagai ibu dan istri, sebagai wanita bekerja, dan wanita entrepreneur.

“Menurut saya perempuan yang multi-tasking itu adalah perempuan yang sangat luar biasa yang bisa membagi waktunya dengan sebaik-baiknya, karena bisa saja pekerjaan yang sama harus dilakukan dalam waktu bersamaan. Dan kebetulan itu saya rasakan dan terjadi sama diri saya sendiri, yang mengharuskan bekerja, mengurus rumah tangga, mengawasi anak-anak belajar, bahkan mencari peluang-peluang bisnis lain, tanpa mengurangi waktu jauh dari keluarga karena saya bisa lakukan semuanya dari rumah,” tutur Sarjana S1, kelahiran Sumedang, 15 Desember ini.

Arti perempuan mandiri bagi Annie, adalah tidak tergantung pada orang lain juga termasuk suami. “Jadi ketika tiba-tiba kita harus sendiri, kita bisa teteap survive. Karena kita punya kekuatan sendiri. Suami juga pasti akan respek kepada kita dan bangga. Saya juga tidak ingin kehilangan moment dengan anak-anak, sehingga sebisa mungkin saya harus memiliki hal yang istimewa yang sangat berkesan dan selalu anak-anak rindukan seperti masakan yang spesial, yang memang mereka hanya temukan itu masakan yang saya buat,” bangga Annie. DW

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top