Profil

Henny Lie Owner Joanne Studio Indonesia dan United Gym: The Power of Kepepet yang Membawa Kesuksesan

MajalahKebaya.com, Jakarta – Perjalanan bisnis yang menjadi passion dan harapan untuk terus berkembang hingga mampu memberikan manfaat bagi orang lain seringkali tidak berjalan semulus yang diharapkan. Ada tantangan, perdebatan dan kegagalan yang harus dipahami dan membuat seseorang menjadi kuat untuk melangkah ke babak berikutnya. Henny Lie, perempuan cantik kelahiran Pekanbaru, 5 Mei, yang berdomisili di Jakarta Barat ini, pernah merasakan kondisi demikian. Sebagai seorang pengusaha, jatuh bangun yang dirasakan menjadi pembelajaran untuk berjuang menemukan peluang.

Henny mengawali perjalanan bisnis sejak tahun 2010. Tepatnya setelah ia baru mengarungi bahtera pernikahan. Sebelum buah hati yang dicintainya lahir, ia memutuskan pindah ke Jakarta. Ia sempat menjalin hubungan jarak jauh dengan Leo Herry, suami tercinta, yang harus berdinas di Kalimantan. Akhirnya suaminya dimutasi ke Jakarta dan ia mulai memutuskan untuk berjualan kosmetik dari rumah.

Pada 2012, Leo Herry berhenti dari pekerjaannya dan memilih untuk membesarkan bisnis bersama yang awalnya dimulai oleh Henny, yaitu kosmetik impor. Namun di tengah perjalanan, Henny mengalami kendala bahwa kosmetik impor harus mendapat perizinan dari BPOM. Berhubung pengurusan yang diajukan mengalami kesulitan, maka bisnis tersebut akhirnya terpaksa ditutup.

Henny sempat mengalami kekecewaan, namun ia tidak tinggal diam. Henny dan suami melakukan brainstorming dengan jalan-jalan ke mall untuk mengamati usaha yang sedang berkembang. Di tahun 2015, ia mulai mencari peluang bisnis baru. Henny sempat tertarik dengan bisnis nail art, tetapi ia memilih mundur karena terbentur dengan modal usaha yang cukup besar.

Di waktu bersamaan, teman Henny mengenalkan usaha eyelash extension yang ketika itu belum terlalu dikenal. Henny memberanikan diri untuk menekuni bisnis tersebut dengan mulai mempromosikan diri sendiri menggunakan Instagram pribadi. Tak disangka banyak pelanggan yang datang dari Bogor dan Jakarta Timur yang membuat Henny semakin percaya diri. Akhirnya ia dan suami berinisiatif melebarkan popularitas bisnis dengan berani merekrut Sumber Daya Manusia yang profesional.

“Di rekrutan pertama, ada yang kabur dan membuka sendiri. Tapi kami berusaha untuk tidak menyerah. Setelah itu, saya dan suami mulai membangun ulang dan suami mulai keliling untuk mendirikan cabang. Ini pertama kali membuka cabang di tahun 2016. Selanjutnya suami mulai mencari investor agar lebih besar lagi. Akhirnya di tahun 2018, ada sedikit uang lebih, jadi saya mulai mencicil untuk membangun gym yang sekarang berdiri.”

“The Power of Kepepet” begitu yang disampaikan Henny untuk menggambarkan perjalanan bisnis yang berkembang pesat. Visi dan misi untuk membesarkan bisnis di seluruh Indonesia membuat Henny berhasil menemukan jalan keluar ketika mengalami kegagalan. Dari segi bidang usaha, ia menyadari bahwa usaha eyelash extension terus berkembang pesat. Henny tak menutup mata banyak kompetitor yang mulai berdatangan. Saat ini sudah ada eyebrow sulam yang memiliki keunggulan dengan memanfaatkan produk impor dari Korea. Henny berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen dengan mengikuti perkembangan bisnis yang terus melejit.

“Kiat suksesnya lebih ke mental dan jangan mudah down. Berani melihat situasi dan menyesuaikan diri. Jangan ada masalah langsung down atau nyerah. Banyak cara yang bisa kita lakukan kalu mau mikir. Di saat usaha lagi di atas puncak karir, jangan langsung foya-foya. Jadi cash flow berjalan dengan sehat.”

Henny optimis prospek bisnis dengan label Joanne Studio Indonesia dan United Gym miliknya, akan terus berjalan dengan pasti. Meskipun berjalan pelan dan masih banyak yang harus diperbaiki, ia memiliki tekad dan fokus untuk menjalankan dengan sepenuh hati.

Rencana ke depan, Henny bermimpi bisnisnya bisa lebih besar lagi dan melakukan eksplorasi ke skincare. Untuk mewujudkan harapannya, Henny mulai membangun fondasi yang kokoh di dalam berbisnis. Ia berusaha mengedukasi tim untuk merapatkan barisan. Mengedukasi dan mendampingi agar dapat menjalankan SOP. Membenahi sistem seluruh cabang sesuai SOP yang ditetapkan. Henny juga memiliki rencana untuk rebranding dengan wajah baru. Saat ini, ia memiliki 20 cabang offline dan online home service yang tersebar di seluruh Indonesia.

Dukungan Positif Keluarga. Tanpa keluarga dan orang-orang tercinta, Henny tak mampu berdiri kuat. Ia bersyukur mendapatkan motivasi dari orang tua, suami dan anak. Apa yang dikerjakan selama ini, Henny selalu melibatkan dan memprioritaskan keluarga.

“Mereka selalu mendukung. Kalau anak mungkin karena sibuk kerja dan jarang ada di rumah, mereka ngerti. Anak-anak paham saya kerja untuk mereka juga. Tetapi saya selalu menyempatkan diri untuk memiliki waktu travelling. Untuk Sabtu dan Minggu saya sama suami fleksibel saja.”

Selain keluarga, Henny juga memiliki kebiasaan mengikuti akun sosial media tentang profil pengusaha dan bisnis. Mereka menjadikan Henny sebagai sosok inspirasi atau panutan secara pribadi dalam berusaha dan mengejar target.

Dampak Pandemi. Seluruh pengusaha merasakan dampak pandemi yang menghambat perkembangan usaha. Tak terkecuali Ibunda dari Callysta Elena Herry dan Joanne Leticia Herry. Di masa awal pandemi, banyak karyawan yang mengundurkan diri karena memilih untuk pulang kampung. Henny harus bertahan dengan ketidakstabilan yang terjadi, tetapi ia berusaha sepenuh hati.

Demi mengatasi perasaan jenuh dan khawatir di masa pandemi, Henny memilih untuk menghabiskan waktu bersama anak-anak. Sekadar me time dan berbagi tawa satu sama lain. Selain itu ia mengisi waktu kosong dengan banyak belajar dan tidak pernah merasa cepat puas.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top